"Cuma karna pembahasan ini kita bisa ribut."
Yeonjun tersenyum saat mengingat perkataan hyunjin, jika saja hyunjin tidak kekanakan, tidak mungkin mereka akan bertengkar dan saling menatap dengan tatapan yang memancarkan kebencian.
Yeonjun mengenal hyunjin sudah sangat lama, ia masih aja seperti anak-anak, selalu keras kepala dan tidak pernah mau mendengar perkataan orang, bahkan orang tua nya sendiri pun ia bantah, bagaimana dengan yeonjun yang hanya dipandang sebagai teman.
Yeonjun menoleh kearah belakang, menatap seseorang yang baru saja keluar.
"Boo!."
Orang itu terkejut dan menjatuhkan pakaian nya yang terlihat basah.
"Apa-apaan si kamu!."
Yeonjun terkekeh dan memungut pakaian itu "Manis banget si kalo kaget gitu, baru liat sisi baru hwang yeji."
Yeji mengambil pakaian nya dengan kasar dan memukul lengan yeonjun "Kamu harus nya ada kelas, kenapa malah kesini?."
"Asik ya main bareng hujan nya?." Tanya yeonjun "Kenapa gak ajak gue?."
Yeji berjalan dan mendiami ucapan yeonjun, menurut nya yeonjun sedikit rewel semenjak ia berkelahi dengan hyunjin.
"Lo diemin gue?." Yeonjun berjalan cepat menyeimbangi langkah nya dengan yeji "Jawab dong, masa didiemin!."
"Kamu berisik!."
"Oh jadi berisik."
Yeonjun diam beberapa saat, sampai akhir nya ia harus berlari kedepan yeji dan berjalan mundur agar ia masih bisa menatap yeji. Yeji terheran dan mengerutkan dahi nya.
"Apa kaya gini berisik?."
Yeji membelakkan mata nya dan berhenti berjalan, ia menatap yeonjun penuh arti. Semenjak yeonjun bisa memahami bahasa isyarat, yeonjun masih berbicara normal tanpa ada niatan menggunakan bahasa isyarat seperti yeji.
"Kenapa? Berisik juga ya?."
Bagaimana bisa manusia sebodoh yeonjun hidup dibumi, ini menyebalkan karna yeonjun menggunakan bahasa isyarat. Yeji kembali memukul lengan yeonjun dengan bruntal.
Yeonjun yang kesakitan akhir nya memegangi lengan yeji "Stop, sakit!."
Yeji pikir pukulan nya pelan, ternyata tidak. Ia menghentikan pukulan nya dan menatap yeonjun "Apa-apaan kamu!."
"Apa nya apa-apaan?." Tanya yeonjun keheranan.
"Lupain!."
Ya seperti nya choi yeonjun harus mulai bersabar dengan sisi lain hwang yeji, selai menggemaskan dan pemalu, yeji juga pemarah, apakah ia akan kena tampar jika yeji marah nanti?.
***
Istirahat kali ini yeonjun harus bergabung dengan hyunjin dan teman nya yang lain, ada wooyoung, yeosang, dan taehyun disini.Seharus nya ia pergi dengan yeji, namun yeji sedang marah dengan nya, entah apa penyebab nya tapi yeonjun sempat melihat yeji memakan roti, setidak nya ia memastikan jika yeji makan siang hari ini.
"Sekolah sebelah undang kita buat ikut turnamen futsal, mau ikut?." Ucap sunwoo membuka peecakapan.
"Kan lo ketua nya, kenapa nanya ke kita." Balas haechan.
Hyunjin mendecak "Kenapa gak basket aja?."
"Gak tau, coba lo tanya ke anak sekolah sebelah." Balas sunwoo sedikit kesal "Lagian futsal sekolah kita jarang sumbangin prestasi, apa lagi piala."
"Ya lo kenapa kalo di undang turnamen nolak terus?." Kesal yeonjun.
"Kan lo semua gak mau, gue tonjok ya lo!." Sunwoo menatap kesal kearah teman-teman nya "Gue tau banyak anggota lain, tapi kan beberapa pemain inti ada disini, kalo pemain inti nolak gimana pemain cadangan?."
"Yaudah lo terima aja, nanti gue bantu buat minta dukungan ke anak-anak lain." Ucap haechan.
"Kalo lo bertiga gimana?." Hyunjin menatap yeosang, wooyoung, dan taehyun bergantian "Selain osis gue gak pernah liat lo ikut aktif di ekstrakurikuler lain."
"Gue sama yeosang ikut english club, sains club juga. Kalo si wooyoung kaya nya cuma osis aja." Jawab taehyun.
Wooyoung dan yeosang mengangguk "Gue orang sibuk, gak sempet ikutan hal kaya gitu." Ucap wooyoung.
San mencibir ucapan wooyoung "Ikut taekwondo aja gak dilanjutin lo, bilang aka males."
"Gue aja masih labil, ikut futsal, sama basket cuma ikut-ikutan aja, gak tau nya malah ke pilih jadi pemain inti." Yeonjun meminum teh dingin nya dengan santay "Gak tau beruntung atau gak, karna kalo gue mau undur diri pasti susah buat ngomong sama pelatih nya."
Haechan tertawa saat mendengar ucapan yeonjun, memang dulu saat nereka ingin mementukan ekstrakurikuler lain yeonjun lah yang sangat labil dan tidak ada tujuan. Berakhir sunwoo yang menarik nya ke dalam club futsal dan hyunjin yang menarik nya ke club basket.
Yeonjun memukul tengkuk haechan "Ngapain lo ketawa?."
"Lo idiot waktu pertama masuk sekolah, sial gue gak kuat!." Ucap haechan sambil tertawa terbahak-bahak.
"Biasa aja kali chan!." Kesal mingi.
"Biarin aja dia ketawa, besok juga nangis dia." Celetuk yeonjun.
***
Yeji menatap bunga-bunga yang ia tanam di taman sekolah layu, ia berjongkok dan memegang bunga nya sambil menatap miris."Kenapa bisa kaya gini?." Ucap nya dalam hati.
Ia berdiri dan melihat bunga nya yang lain, dan ya sama saja, semua nya layu, hanya sisa satu bunga yang utuh disana, sangat disayangkan karna butuh waktu lumayan lama untuk tumbuh kembali.
"Sekolah punya banyak bibit bunga, muka lo gak usah kaya gitu." Ucap orang dibelakang.
Yeji mengenali suara itu, itu hyunjin. Jujur saja sejak kejadian dikelas hyunjin, yeji sangat tidak ingin bertemu dengan hyunjin, walau disetiap bari nya pun seperti itu.
"Kamu ngapain kesini?."
"Hah?." Hyunjin menatap aneh kearah yeji "Kelamaan bareng si yeonjun sampe lo lupa kalo gue gak bisa bahasa isyarat, nyaman banget ya sama dia?."
Ah, yeji lupa. Ia mengambil buku nya diatad kursi yang tidak jauh dari tempat nya, terlihat jika ia menulis banyak kata.
"Aku lupa, lagian gak biasa nya kamu mau ngobrol gini, tanpa aku jawab pun kamu bakal tetep bully aku ko."
"Stop lah! Gue juga gak bakal sejahat itu buat bully lo terus!."
"Masa?."
Oke, hyunjin kesal. Hyunjin berjalan kearah yeji dan menarik buku yang biasa yeji gunakan untuk berkomunikasi dengan banyak orang "Gue buang ya?."
Yeji menggeleng dan berdiri berusaha meraih buku yang hyunjin ambil.
"Awal nya si gue mau nawarin bantuin ke lo buat bantu nanam bunga lagi, tapi kaya nya lebih seru kalo bully lo." Hyunjin terkekeh sambil menjauhkan buku itu dari tangan yeji.
Yeji masih berjinjit dan sesekali melompat kecil untuk mengambil buku nya, hyunjin tinggi, walau ia tidak kalah tinggi, tidak-tidak, ia tidak setinggi itu.
"Eh?." Hyunjin melempar buku itu kearah kolam ikan yang ada disebelah nya "Yah, pasti buku nya basah."
Yeji menatap buku nya dan berusaha meraih buku itu dari pinggir kolam. Namun dengan sengaja hyunjin mendong tubuh kecil yeji dengan kaki nya dan berakhir yeji tersungkur didalam kolam ikan itu.
Hyunjin pergi dengan wajah puas, dan senyum iblis nya. Ia membiarkan yeji yang masih tersungkur didalam kolam, entahlah, mungkin ia tidak ingin bangkit dari sana.
Tbc...
waktu aku up bagian 12 itu kan sekitar jam 2 jam 3an ya, itu aku lagi nonton silent voice, aku baru nonton terus aku sadar kalo ini sedikit mirip, tapi ini aku gak copy sama sekali dari anime silent voice itu ko xixi...
Kaya nya waktu itu ada yang komen juga kalo cerita ini mirip kaya silent voice, entah mirip atau ngingetin dia ke anime itu, ehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] sempurna || choi yeonjun
Fanfiction"Ngedrama banget lo! Gila gila, cowo kaya yeonjun tiba-tiba aja notice cewe bisu kaya si yeji." - "Bodoh, dari sekian banyak cewe disekolah yang ngejar lo, lo malah punya ketertarikan sama dia." - "Kenapa lo harus bawa-bawa buku dileher lo kaya gi...