bagian 14

582 104 0
                                    

Yeonjun menatap yeji yang sedang duduk didepan nya dengan balutan selimut yang ada diruang kesehatan. Yeonjun melihat semua nya, memang si hwang sialan hyunjin tidak akan pernah berubah.

"Harus nya lo biarinin aja buku nya, gue bisa kasih lo buku lebih banyak." Ucap yeonjun.

Yeji masih menunduk dan enggan menatap yeonjun, yeonjun bangkit dari duduk nya dan mendekat kearah yeji, ia mengangkat wajah yeji agar anak itu menatap nya, "Sehari aja gitu jaga diri lo dari hyunjin, atau dari anak-anak yang suka bully lo."

Mata yeji berkaca-kaca, ia menangis karna ia kesal dengan hari ini. Ia pikir saat ia bermain hujan, setelah nya ia akan bebas dan terus menjadi senang, tetapi tidak.

"Janji sama gue, seenggak nya lo harus disamping gue terus yeji, lo tau kalo gue gak mau lo kenapa-kenapa." Yeonjun menghapus jejak air mata diwajah yeji "Maafin gue."

Yeji menggeleng "Kamu gak salah yeonjun."

"Gue udah bikin lo nangis, lo masih bilang kalo gue gak salah?."

Yeji hanya diam, jika ia bilang bahwa ia menangis bukan karna yeonjun pun pasti anak itu akan tetap meminta maaf.

***
"Dimakan, jangan diliatin aja." Yeonjun menatap yeji dengan tajam, memantau semua pergerakan yang yeji lakukan.

"Kamu kenapa jadi cerewet si?!."

"Ya karna... ya kenapa si emang nya?!."

"Berisik tau gak si!."

"Yaudah gini aja."

Yeji hendak memukul yeonjun, tapi yeonjun lebih dulu menghindar.

"Kenapa si! Salah mulu gue hari ini."

Berakhir yeonjun diam dan tidak ingin mengeluarkan suara nya lagi, sedikit kesal karna sejak pagi ia selalu didiami dan dibilang berisik, mungkin memang ia menganggu yeji, tetapi... sudahlah lupakan.

Yeonjun menyelesaikan makanan nya dengan cepat, ia ingin segera meninggalkan kantin dan pergi kemanapun asal tidak dengan yeji.

Huft, memang kekanakan, tetapi ini yang yeji inginkan, tidak diganggu oleh yeonjun seharian ini atau mungkin esok dan esok nya lagi.

Yeonjun bangkit dari duduk nya, tangan nya menggebrak meja didepan nya dan pergi tanpa sepatah kata pun, memang apa yang ingin ia katakan?.

Kemana ia akan pergi? Mungkin keruang musik atau pergi ke lapangan futsal untuk menemui sunwoo. Mungkin bermain dengan sunwoo tidak buruk, tetapi jika diingat lagi sunwoo bukanlah manusia dengan tingkat kesabaran yang tinggi.

Baiklah, ia akan pergi menemui wooyoung dan mengajak nya pergi ke rooftop dengan sedikit camilan agar tidak terlalu hambar.

Ngomong-ngomong, dimana wooyoung?

Ah mengapa semua orang sangat menyebalkan sekarang, wooyoung tidak ada dikelas, dan ia terlalu malas berkeliling sekolah hanya untuk mencari si jung sialan wooyoung.

Keputusan terakhir, ia akan pergi sendiri keatas rooftop, ya... sendiri.

***
Sebenar nya yeji merasa bersalah karna ia sudah mendiami yeonjun seperti tadi, hingga yeonjun kesal dan meninggalkan nya dikantin sendiri. Yeji berinisiatif untuk menemui yeonjun dan meminta maaf, setelah nya mereka bisa berhubungan seperti biasa nya.

Pertama-tama yeji pergi ketaman belakang sekolah, tetapi yeonjun tidak ada disana. Dan selanjut nya, yeji pergi kearah ruang kesehatan, disana hanya ada san dan mingi. Selanjut nya kelas yeonjun, bukan nya bertemu yeonjun, tetapi ia malah harus bertemu dengan hyunjin.

Lagi-lagi harus seperti ini. Yeji cepat berbalik sebelum nama nya diteriaki atau mungkin teman-teman hyunjin akan menahan nya agar ia tidak pergi.

"Oi bisu!."

"Huftt." Desah yeji dalam hati, ia berbalik dan seperti yang kalian pikirkan, hyunjin menghampiri nya dengan wajah yang sangat yeji benci.

"Kenapa lo? Gak seneng gue ganggu?." Tanya hyunjin.

Dalam hati yeji merutuki diri nya yang tidak membawa secarik buku ataupun pulpen, baiklah... kali ini ia hanya akan diam.

"Kenapa lo gak jawab? Bisu?!." Bentak hyunjin.

Dibelakang sana haechan tertawa "Bodoh, kan emang dia bisu!."

Yeji menggeleng kesal dan berbalik untuk melangkah pergi meninggalkan mereka, ia akan kembali mencari yeonjun. Lagi pula siapa suruh hyunjin melempar buku nya kedalam kolam ikan, sehingga ia harus kehilangan buku kecil nya itu.

"Sebener nya dia kemana si."

Yeji berdiam diri didepan tangga yang akan membawa nya kearah rooftop, yeonjun bukan anak yang seperti itu, tidak mungkin ia pergi kerooftop.

"Pulang sekolah aja deh aku temuin dia ditempat parkir sekolah."

Akhir nya yeji berbalik dan berjalan pergi dari sana dengan kepala menunduk serta sorot mata yang sendu. Baiklah, yeji mengaku jika yeji lah salah karna mendiami yeonjun, tapi kan memang hari ini ia tidak ingin banyak berkomunikasi dengan orang-orang.

Brukk...

"Liat-liat dong."

Yeji mendongak dan...

"Aduh, pelan-pelan!."

Yeji menubruk tubuh didepan nya dan memeluk nya dengan erat. Ya, orang didepan nya ini yeonjun. Yeji bahkan membiarkan camilan milik yeonjun tergelatak dibawah.

"Kenapa lo tiba-tiba meluk gue, bukan nya tadi lo cuekin gue terus?." Ucap yeonjun tidak berniat membalas pelukan yeji.

Yeji menggeleng dalam pelukan nya, wajah yeji tenggelam didalam dada bidang yeonjun, jujur yeonjun gemas dengan yeji, tapi ia masih ingin marah.

"Lepasin pelukan nya, jawab pertanyaan gue, baru lo bisa peluk gue lagi." Yeonjun mendorong tubuh yeji dengan lembut dan menatap yeji "Jadi kenapa lo seharian ini bertingkah aneh?."

"Orangtua aku dateng ke panti, terus mereka mau ambil aku." Yeji mendongak dan membalas tatapan yeonjun "Jujur aku seneng, lagi pula siapa yang seneng kalo orangtua nya dateng buat nemuin anak nya, tapi aku gak mau kalo harus pergi ninggalin panti."

Yeonjun mengangguk-anggukan kepala nya "Terus lo bilang kemereka kalo lo gak mau ikut mereka?."

Yeji mengangguk "Mereka paksa aku, mereka sempet nyakitin aku karna ibu panti sedikit sibuk sama anak-anak, untung nya ibu panti cepet-cepet dateng jadi orangtua aku pergi, tapi mereka bilang mereka bakal balik lagi ke panti buat ambil aku."

"Kaya nya lo gak usah tinggal di panti lagi."

Mata yeji membola dan garis wajah nya seakan bertanya "kenapa gitu?."

"Ya kalo mereka balik lagi buat ambil lo terus ibu panti gak sempet nolong lo dari mereka gimana? Lo gak mau kan tinggal sama mereka lagi?."

Yeji mengangguk "Kalo gak tinggal dipanti aku mau tinggal dimana choi yeonjun."

Yeji benar, ia akan tinggal dimana kalau bukan dipanti asuhan. Yeonjun tampak berfikir, jika yeji tinggal dirumah nya mungkin sang ibu akan senang karna jelas ibu menyukai yeji, tapi tidak dengan sang kakak, bukan nya tidak suka, tetapi kakak nya kemungkinan akan menjahili nya dan yeji.

Ah!

"Gimana kalo lo tinggal di apartemen gue?."

Yeji terkejut dan tanpa sengaja tangan nya memukul lengan yeonjun.

"Sakit dih!."

Tbc...
Maaf baru up, semoga suka
SORRY FOR TYPO
jangan lupa votemen ya kawand

[✔] sempurna || choi yeonjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang