Lia termenung didalam kamar nya, ia sedang menonton film dilaptop nya. Film nya memiliki alur sedih dan berhubungan tentang kehidupan siswi SMA dan ibu nya.
Lia memang jarang menonton film sendiri, biasa nya ia akan datang ke bioskop bersama teman ataupun mamah nya. Namun kali ini ia ingin menonton film sendiri karna malas untuk sekedar keluar dari kamar nya.
"Ih jahat banget si itu ibu nya!." Lia menatap layar laptop nya dengan tatapan kesal.
Lia melempar snack yang ada ditangan nya kearah layar laptop "Bangsat! Kalo lo gak mau dia idup kenapa lo lahirin dia bodoh!." Pekik nya dengan nada kesal.
Lia merasa kesal, film belum terselesaikan tetapi ia sudah menutup laptop nya.
"Gila gue lama-lama nonton film kaya gitu." Lia meninggalkan laptop nya diatas meja belajar dan berjalan kearah tempat tidur nya.
"Baca novel? Gak deh tambah gila ntar gue." Lia mengambil ponsel nya dan membuka salah satu aplikasi musik.
"Emang musik doang paling bisa ngertiin gue." Lia memasang earphone nya dan memejam kan mata nya.
"Enak banget kaya ratu."
Lia terkejut, mengapa bisa ada soobin disana?.
"Lo? Ngapain lo kesini?."
"Mamah lo nyuruh gue masuk, yaudah gue masuk. Gue ketuk lo gak jawab."
Lia bangkit, ia duduk dengan boneka yang berada dipangkuan nya. "Tujuan lo kesini?."
"Mau ngajak lo main?." Soobin berjalan mendekat kearah lia "Dari pada lo males-malesan, mending temenin gue ke perputakaan sekolah."
"Hari minggu sekolah dibuka?." Ucap lia
Jujur saja lia tidak pernah tau jika hari minggu sekolah tetap dibuka.
"Dibuka, kan penjaga sekolah juga tinggal nya disekolah. Kalo lo lupa, rumah nya si penjaga sekolah ada disamping ruang guru, tepat nya dideket dapur sekolah." Jelas soobin, mengingatkan atau lebih tepat nya memberi tau lia.
Lia mengangguk "Males ganti baju gue nya."
"Udah gitu aja."
"Gila, celana gue segini." Lia beridiri menunjukan celana pendek nya yang tertutup oleh kaos oversize nya.
"Nah yaudah ganti baju, gue keluar duluan. Jangan lama, kita cuma kau ke perpus sekolah, gak ke mall."
Lia mendumal dalam hati, bisa-bisa nya soobin datang dan masuk kedalam kamar nya dengan mudah, bahkan sekarang soobin menyuruh nya mengganti pakaian nya.
Lia hanya mengganti celana dan menutupi kaus oversize nya dengan sweater ungu, ia mengikat rambut nya dengan asal dan setelah nya ia berdiri tepat dihadapan cermin.
Tidak lupa dengan liptbam, lia menambahkan nya sedikit dibagian bibir nya.
"Ay-
-ih kenapa malah ikutan mamah gue didapur!." Lia hampir berteriak keras saat melihat soobin yang berada disamping mamah nya.
Soobin dan mamah lia menoleh "Gue gak ikutan, cuma ngeliatin doang li."
Jelas lia hampir berteriak, karna disana mamah nua sedang membuat kue pesanan orang. Dan jika benar soobin ikut campur tangan, mungkin akan memperlambat mereka pergi.
Lia sudah berada didepan soobin dan sang mamah "Udah, ayok bin." Lia menarik tangan soobin menjauh dari sang mamah "Bye mah, lia mau pergi terus mau pulang sore-sore ya."
"Iya, jangan sampe malem. Nak soobin, jangan jauh-jauh ya main nya."
"Kaya anak kecil." Lia melesat begitu saja, mengabaikan wajah kesal yang soobin tunjukan.
"Apaan si lo, narik-narik gini lo pikir gue anjing lo." Soobin menarik tangan nya dan melepas genggaman tangan lia.
Lia tersenyum "Iya, gue kan majikan lo." Setelah nya lia mencubit pipi soobin dengan gemas.
Soobin terheran, ini lia? "Lah? Lagi ngisi ya lo?."
"Heh! Jaga omongan lo, bisa-bisa nya lo bilang gue lagi ngisi, anak siapa hah?."
"Ya anak gue... iya-iya gue diem tu tangan jangan terbang gitu bisa gak si!."
Lia menatap soobin dengan wajah marah nya, menunjuk wajah soobin dengan ganas "Gak pengen gue juga punya keturunan dari lo."
Soobin menurunkan tangan lia "Kalo gak keturunan ketanjakan juga bisa li."
"Badut banget si lo."
(( I D I O T ))
Lia hampir saja ingin berteriak, tapi bagus nya ia sadar jika ia sedang berada di perpustakaan sekarang. Soobin sibuk dengan buku didepan nya, dan lia hanya menatap soobin dari sebrang."Plis soobin gue mau pulang! Berasa ada di neraka tau gak si, kaya anak idiot gue ngeliatin lo baca buku doang." Ucap lia pelan.
Soobin mengalihkan pandangan nya pada lia "Ya lo ikut baca, lagian kan lo bisa mainin hp lo."
"Hp gue gak ada apa-apa nya, cuma si jaemin yang udah ngancem-ngancem gua kmdari kemaren." Lia menompang dagu nya dan memejam kan mata "Tau gak si, lo tuh lebih keliatan idiot nya kalo lagi vaca buku."
"Gue normal dellia, lagian lo kenapa si? Dari tadi sampe sekarang mood lo gak bagus banget." Ucap soobin sambil menatap heran pada lia.
Lia membolakan mata nya "Ya lo pikir aja, sekarang hari minggu, hari dimana seharus nya gue rebahan, denger musik sepuas yang gue mau, maraton drama, baca-baca novel, nonton film, dan lo? Lo ngancurin hari minggu gue pake cara kaya gini."
"Lia, gue gak maksa lo ikut, lo sendiri yang nurut."
"Oh iya juga si." Lia memajukan bibir nya, sebal "Tetep aja, seenggak nya ajak gue jalab kemana ke!."
"Ya tuhan, yaudah ayok!."
"Yeay!."
"Stttt, bodoh! Masih didalem perpus!." Soobin menarik lengan lia keluar perpustakaan "Nah cepet teriak."
Lia bersandar pada dinding perpustakaan "Gak deh, males gue."
"Gue pukul juga nih anak." Ucap soobin sambil mencondongkan tangan nya.
"Kasar banget lo." Lia memukul lengan soobin pelan.
Soobin meringis, menarik lengan lia "Siapa yang kasar?." Soobin memukul tangan lia dengan pelan "Nih tangan lo yang kasar."
Lia menarik tangan nya kembali "Lo juga!."
"Emang gue pernah mukul lo?."
"Barusan."
"Sakit gak?."
"Gak si." Lia mengusap-usap tangan nya "Tetep aja, mukul ya mukul. Kasar tuh nama nya."
Soobin terkekeh, "Terserah lo." Soobin kembali menarik tangan lia dan berjalan didepan nya "Dari tadi kelamaan debat."
Lia hanya mengucapkan sumpah serapah nya dalam hati.
Tbc...
SORRY FOR TYPO
jangan lupa votemen.
![](https://img.wattpad.com/cover/242692106-288-k273032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] idiot || choi soobin
Fanfiction"dari sekian banyak nya manusia pinter dibumi, kenapa lia harus belajar sama si cowok idiot itu si mah?!." dellia naira, gadis pemilik wajah cantik yang memiliki sifat nakal, selalu menentang orang tua yang memiliki sifat posesif. "hah? soobin ngaja...