c.10 (( SABAR YA ))

198 34 0
                                    

"Gue masih gak paham apa tujuan lo kerumah yeonjun." Soobin menatap lia yang berada disamping nya.

Lia membalas tatapan soobin dang mengangkat satu kotak kue yang ia bawa dari rumah nya "Gue cerita ke mamah, terus mamah bilang kasih ini ke yeonjun."

Soobin mengangguk kan kepala nya, ia menatap lia dari atas hingga bawah. Penampilan lia sangat-sangat imut, entah karna hoodie oversize nya atau karna rambut nya yang lia ikat asal.

"Dellia."

Lia menoleh "hm?."

"Lucu banget si lo. Kaya gini aja kenapa si? Jangan kasar gitu, kan enak kalo kaya gini, adem banget." Soobin terkekeh kecil "Ya walaupun kalo lo diem gini rada aneh, tapi kaya enak aja gitu gue gak dapet omongan kasar lo lagi kalo lagi bareng."

"Hah? Apaan si anjing?." Lia memukul lengan soobin, dengan tenaga "Lo kalo ngomong yang bener, jangan kaya orang autis!."

Soobin meringis dan mengusap lengan nya "Shh, sakit li." Soobin menarik lia agar maju kedepan nya "Pencet tuh bel nya."

Lia menuruti ucapan soobin, ia menekan tombol bel yang ada didepan rumah yeonjun dengan ramah, tidak seperti saat ia bertamu pertama kali kerumah soobin.

Selang beberapa menit setelah lia memencet bel, keluar seseorang dengan surai panjang, ah itu yeji.

"Eh, masih disini?." Lia menatap yeji yang sedang menatap nya dengan senyum.

Yeji mmengangguk dan membuka pintu rumah yeonjun dengan lebar, "Ayo masuk dulu. Yeonjun nya lagi mandi."

Lia dan soobin masuk kedalam rumah yeonjun. Lia menatap kotak ditangan nya dan ia sodorkan pada yeji "Apa?." Tanya yeji.

"Kue, dari mamah." Lia tersenyum lembut "Dimakan ya, gue juga bantu bikin soal nya."

"Lia kerasukan apaan woi sampe senyum kaya gitu?."

Itu yeonjun, ia sedang berjalan dari arah kamar nya menuju keruang tamu tempat soobin duduk. Lia dan yeji sedang berada didapur, menyiapkan camilan dan beberapa gelas minuman.

Handuk kecil masih bertengger dileher yeonjun, dapat dilihat jika rambut yeonjun belum sempat ia keringkan.

"Yeji, keringin rambut gue dong." Yeonjun berteriak kearah dapur.

Soobin yang berada disebelah yeonjun hanya menatap teman nya dengan tatapan aneh, soobin memukul pelan kepala yeonjun "Sejak kapan lo manja gini? Gue rasa kalo lagi gak bareng temen-temen lo, lo bakal ngerepotin si yeji mulu."

"Orang kalo lagi kumpul aja suka ngerepotin." Yeji berjalan kearah mereka dengan nampan berisi kue dan beberapa snack disana.

"Kaya pasutri ya." Lia meletakan minuman yang ia bawa tadi diatas meja, tepan nya didepan yeonjun dan soobin.

Yeji mendudukan diri nya disebelah yeonjun, yeonjun bergerak turun agar yeji dapat mengeringkan rambut nya dengan mudah.

"Soobin." Lia menatap soobin, soobin hanya menoleh "Turun dong, gue gamau duduk dibawah."

"Bisul lo? Apa ambeien?."

"Ih bangsat, serius cepet."

"Maen PS mau gak bin?." Yeonjun menyenggol lengan soobin dan diangguki oleh soobin, hanya mengangguk tidak ada niatan menjawab.

Yeonjun bangkit dari duduk nya dan pergi mengambil PS milik nya dikamar. Ia dan soobin sibuk bermain game PS sedangkan lua dan yeji mengobrol ringan, sesekali ikut mendukung orang didepan nya yang sedang bertarung dengan sengit.

(( I D I O T ))

Kembali kesekolah, lia dan teman-teman nya berada dikantin. Tidak, bukan jam istirahat, hanya jam kosong karna para guru sedang rapat. Seharus nya mereka pulang karna guru sudah menjelaska jika kelas akan kosong hingga pulang sekolah, dan tampak nya sepuluh murid masih nyaman duduk dikantin.

"Ayok balik, ngapain si disini." Yuna menatap sekeliling nya yang sudah mulai sepi "Tuh si ibu nya juga mau tutup!." Yuna menunjuk kearah warung yang sedang dibereskan.

"Gue gak pengen balik." Yeonjun menatap teman-teman nya "Lo kalo pada mau balik duluan yaudah sok, gue masih pengen disini."

Beomgyu menghela nafas nya, ia menatap ponsel nya dan melihat satu pesan tertera disana "Gue duluan ya, mamah gue minta ditemenin belanja bulanan."

"Tumben mau nemenin mamah pergi, biasa nya gak mau." Ucap ryujin.

"Kasian dia, udah ya gue duluan. Lo mau bareng gak yang?." Beomgyu menatap ryujin.

Ryujin tampak berfikir "Boleh, ayok. Woi duluan ya."

"Ya."

"Yaudah gue sama si lia juga balik duluan." Soobin menarik lengan lia agar ikut berdiri, "Ayok."

Awal nya lia menatap soobin dengan tatapan marah, apa-apaan soobin menarik lengan nya dengan seenak jidat "Gausah narik-narik!." Lia melepas lengan soobin dari lengan nya "Yeji, yeonjun, yuna, hyuka, chaeryoung, taehyun duluan ya."

"Iyoi." Hyuka melambaikan tangan nya kearah lia dan soobin.

Yuna meneguk es teh nya yang mulai menyusut "Kita kapan balik?."

"Mau kerumah aku dulu gak? Ibu lagi masak banyak." Chaeryoung menatap teman nya yang lain.

Taehyun mengangguk "Boleh tuh."

Yang lain ikut mengangguk setuju kecuali yeonjun "Jun, ikut?." Yeji mengusap punggung yeonjun, dan yeonjun mengangguki ajakan mereka.

(( I D I O T ))

Yeonjun dan teman-teman nya yang lain terkecuali teman-teman nya yang pulang lebih dulu dari mereka, mereka sedang berada dirumah chaeryoung. Mungkin hanya mampir sebentar untuk berkunjung dan bertemu sapa dengan ibu chaeryoung.

Omong-omong, yeji sudah dua malam menginap dirumah yeonjun. Benar, dua malam seharus nya ia sudah tertidur lebih awal.

Yeji dan yeonjun berakhir tidur larut, tidak masalah bagi yeonjun, hanya saja ini menjadi masalah untuk yeji. Dari awal mereka singgah disekolah, yeji merasa jika kepala nya pusing dan wajah nya sedikit pucat.

Yeji hanya diam tanpa memberitau yeonjun, entah apa tujuan dari hal itu, tetapi tanpa diberitau pun yeonjun tau jika yeji sakit.

"Gue balik ya, young."

"Hah? Kenapa mau balik?."

"Udah sore, kasian yeji."

Yeji membolakan mata nya menatap yeonjun "Gak, udah kamu lanjut aja main nya."

Yeonjun menggeleng "Aku gak suka sama orang yang suka ngelewatin batas nya." Yeonjun kembali menatap sang tuan rumah "Gue pamit ya, makasih buat hari ini."

Setelah yeonjun dan yeji berpamitan pada ibu chaeryoung, akhir nya nereka kembali kerumah yeonjun. Yeonjun sedikit marah karna yeji selalu seperti ini.

Yeji tidak bisa jika harus kelelahan, ia akan merasa pusing dan pandangan nya akan meredup jika ia merasa kelelahan. Yeonjun tau itu, ia tidak suka jika yeji seperti itu.

Selalu memaksa kan diri dan berusaha terlihat kuat, "Besok-besok jangan gini lagi, kalo mau nyari mati pake cara yang elitan dikit." Sarkas yeojun.

Yeji hanya menunduk tanpa ada niatan menjawab ucapan sang kekasih.

Tbc...
Wuhu yeonji lagi aku manjain nih:)
SORRY FOR TYPO
jangan lupa vote ya kalau kalian suka
Komen kalian bikin aku semangat buat up, walau cuma satu atau dua orang tapi terimakasih ^-^

[✔] idiot || choi soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang