"Lia, cepetan siap-siap nya! Ayah udah mau berangkat tuh!." Mamah lia sudah berulang kali berteriak tetapi seperti nya lia masih nyaman berada dikamar nya.
"Ayah berangkat duluan, suruh dia naik bis aja." Kesabaran ayah habis, lagipula jam kerja ayah sebentar lagi mulai, tidak mungkin kan telat hanya karna menunggu lia.
Baru aja ayah ingin keluar rumah, tiba-tiba lia dateng dari arah tangga "Tunggu-tunggu!."
"Kebiasaan! Cepetan tuh berangkat."
"Iya mamah bawel!." Lia memberi kecupan sayang kepipi mamah nya, "Dadah mamah jelek!."
(( I D I O T ))
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi!."
"Hari ini-
"Kita kedatengan murid baru. Udah tau pak! Suruh kenalin aja langsung nama nya biar gak gelibet!." Jiwa bar-bar yeonjun meronta setiap mendengar sang guru bersuara.
"Iya-iya. Silahkan perkenalkan nama kamu." Pak guru didepan mempersilahkan murid baru tadi kedepan.
Si murid memasang wajah jutek nya "Kenalin nama gue dellia naira, biasa dipanggil lia. Salam kenal, gue gak terlalu butuh temen ko, santai aja." Bukan ini yang seharus nya lia ucapkan.
Pak guru sudah menahan-nahan agat tidak memukul lia, kemarin mamah lia sudah memberi tau jika lia itu suka seperti ini, jadi pak guru sudah tau.
"Nah lia, duduk dibelakang ya. Ditempat yang kosong." Ucap si bapak sangat lembut.
Lia acuh, "Saya juga tau pak, yakali orang lagi duduk saya usir."
Sang guru sudah kesal, "Yaudah terserah kamu."
Akhir nya lia jalan kearah kursi yang paling pojok, entah mengapa kursi pojok lebih nyaman untuk orang seperti lia.
"Masih anak baru juga sombong."
Lia mendengar itu, tapi dia berusaha untuk acuh, karna ya memang fakta. Lia juga sadar diri jika sifat nya seperti menuasia tak berakhlak, tidak perlu di singgung-singgung juga lia sudah tau, lebih bagus seperti itu bukan?.
"Gue soobin adit pratama." Soobin menoleh kearah lia.
Lia hanya mendeham saja, lagipula apa penting nya untuk berkenalan dengan orang, jika nanti sudah lama juga akan saling mengenal sendiri tanpa berkenalan.
Jam belajar berlanjut lama, ya memang lia tidak memperhatikan guru, dia hanya mencoret-coret buku nya asal. Sesekali ia menoleh kekanan-kekiri untuk melijat-lihat, mata nya mencari keberadaan lelaki tampan dikelas ini.
Mata nya tertuju kearah satu laki-laki, pipi nya tirus, mata nya agak besar, tetapi mata nya hanya fokus pada papan tulis. Tampan jika dilihat dari arah lia pandang.
"Lia, kamu kenapa dari tadi merhatiin taehyun terus?." Nah kan terciduk.
Lia terlihat santai, ia berbalik menoleh kedepan lalu melihat guru nya "Saya mau minjem penghapus kedia, tapi dia nya ngeliatin kedepan mulu." Alasan.
"Kamu bisa pinjem ke soobin kan?." Ucap si guru.
"Gak bisa bu, dia nya gak mau." Elak lia.
![](https://img.wattpad.com/cover/242692106-288-k273032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] idiot || choi soobin
Fanfiction"dari sekian banyak nya manusia pinter dibumi, kenapa lia harus belajar sama si cowok idiot itu si mah?!." dellia naira, gadis pemilik wajah cantik yang memiliki sifat nakal, selalu menentang orang tua yang memiliki sifat posesif. "hah? soobin ngaja...