c.3 (( TETANGGA ))

288 51 0
                                    

Jadi, sehabis pulang terkena hujan, saat lia sampai dirumah, lia sangsung saja membersihkan diri dan langsung menarik selimut nya. Baju tidur panjang dibalut dengan hoodie tebal sudah cukup untuk menahan suhu dingin dirumah.

"Lia, temenin mamah yok." Sang mamah emmasuki kamar lia tanpa ketukan ataupun semacam nya

Lia yang sedang malas tentu saja tidak ingin pergi krluar rumah "Lia males keluar ih." Lia menarik selimut nya hingga keatas kepala.

Mamah lia menarik selimut lia "Udah ayok, mamah tunggu didepan."

Lia sudah sangat malas, malas bertengkar dengan sang mamah, dan sedikit malah juga udah beranjak dari tempat tidur. Namun lia sedikit kasihan jika harus membiarkan mamah nya pergi keluar sendiri, jadi lia tetap bangkit dan menuju keluar kemar.

"Ayok mah, gak usah lama." Dengan cepat lia menarik mamah keluar rumah.

"Sebener nya jarak rumah nya itu deket, cuma dijarakin lima rumah aja dari rumah kita. Mamah udah anter-anterin kue bolu tadi siang pas kamu sekolah, pas rumah terakhir malah ujan, jadi nya mamah nganter nya sekarang aja sekalian ajak kamu." Jujur saja, lia tidak terlalu perduli dengan ucapan sang mamah.

"Lia, kamu tumben diem aja. Mamah mau nanya nih." Ucap si mamah.

Lia mendeham "Nanya apaan?."

Mamah lia tersenyum menggoda "Kamu kan tadi sekolah gak bawa payung, ko pulang nya bisa bawa payung si?."

"Punya temen mah, udah deh diem aja, lia gak mood ngomong nih, kalo lia salah omong gimana? Malah jadi durhaka nanti!." Lia sudah menahan diri agar kata-kata kasar tidak keluar dari mulut nya.

Mamah lia sudah paham "Yaudah, ini rumah nya. Cepet pencel bel nya."

"Mager mah."

"Mencet bel aja mager."

Akhir nya mamah lia menekan bel yang ada disamping pagar, ia menekan sekali saja, jelas agar terlihat sopan. "Kaya nya gak ada orang li."

Lia kesal, sudah meninggalkan tempat tidur nya dan berakhir tidak jadi bertamu seperti ini "Nih ya mah, lia kasih tau cara nya pencet bel."

Lia sudah mengambil ancang-acnag, jari nya ia letakan diatas bel itu, dan...

"Woy!." Lia menekan bel nya bertubi-tubi, sambil berteriak layak nya orang kesetanan.

Mamah lia terdiam, tetapi seketika ia menahan lia "Lia ih! Rumah orang, gak sopan!."

"Ya lagian siapa suruh gak kaluar!." Kesal lia.

Nah dia berdua ribut nih jadi nya, sampe gak sadar kalo ada ibu-ibu yang bukain pager nya "Maaf ya bikin kalian nunggu."

Dua orang yang lagi ribut itu akhir nya diam, "E-eh maaf ganggu waktu nya."

"Eh enggak ko enggak, ayok masuk dulu."

Mamah lia tersenyum kikuk, "Kamu si, mamah jadi malu nih." Bisik mamah lia.

Lia tidak kalah kikuk "Emang nya mamah pikir lia enggak?."

"Silahkan duduk, saya bikinin teh dulu ya." Pemilik rumah tersebut tersenyum ramah.

"Gak perlu repot-repot bu, saya kesini cuma mau nganter ini ko." Mamah lia menyodorkan kue buatan nya tadi sore.

"Wah terimakasih banyak." Pemilik rumah itu merasa senang.

Lia melihat seisi rumah ini, tiba-tiba dia fokus kesalah satu foto. Foto itu kan...

"Ini rumah nya soobin adit pratama?."

"Wah kamu kenal soobin?."

"Dellia naira tante, temen sekelas nya soobin. Soobin nya ada tante?."

Bunda soobin langsung terdiam, tidak tau ingin menjawab apa.

"Tadi waktu lia pulang sekolah, soobin udah pinjemin lia payung, lia gak sempet bilang terimakasih tadi." Ucap lia.

Mamah lia seketika terkejut "Ohh jadi yang pinjemin kamu payung itu anak nya tante ini?."

"Iya mah, soobin nya ada kan tante?." Ulang lia.

Bunda soobin kelihatan bingung "Eum... soobin nya lagi dikamar, dia lagi demam."

"Hah? Ko bisa?." Kaget, mamah lia dan lia sama-sama kaget.

Bunda soobin menjelaskan kenapa soobin bisa demam "Soobin pulang basah-basahan air ujan, soobin bilang payung gak sengaja kebawa sama temen nya."

Lia terkejut, "Soobin bilang soobin bawa jas ujan."

"Selama tiga tahun sekolah, dia gak pernah bawa jas ujan." Jelas bunda soobin.

Berarti, soobin bohong? Pikir lia.

"Lia boleh liat soobin gak tante?."

"Boleh, masuk aja, kamar nya ada name tag nya ko."

Lia pergi meninggalkan mamah dan bunda soobin berdua, ia mencari-cari pintu kamar dengan name tag 'kamar soobin' dan ya, ketemu.

"Bunda?."

"Bunda-bunda, gue lia!."

Soobin terkejut, kenapa ada lia disini? Dan mengapa lia tampak begitu menggemaskan dengan hoodir dan celana piyama nya "Lah, lo ngapain disini?."

"Mau nyopet. Ya mau liat lo lah idiot! Lo ko bego banget si." Lia kesal, karna soobin sudah meminjamkan payung nya dan berakhir ia terjatuh sakit "Kenapa lo bohong!."

Soobin tau, pasti bunda nya cerita "Ya gue gak sengaja bohong."

"Mana ada bohong gak sengaja! Ah lo mah si, nanti kalo bunda lo ngira nya gue yang maksa minjem payung lo gimana?." Lia panik, takut nama baik nya akan rusak didepan bunda soobin hanya karna soobin demam seperti ini.

Soobin hanya berfikit positif, karna bunda nya tidak akan menuduh orang seperti itu "Udah lo duduk aja dulu disitu, lagian kenapa lo bisa ada disini si?."

"Mamah gue niatan bagi-bagi kue ketetangga, kata nya biar punya temen, terus pas kerumah lo gue gak sengaja liat foto lo, jadi gue tanya dah ke bunda lo, trus bener. Eh bunda lo bilang kalo lo demam, yaudah deh gue bilang kalo gue mau liat lo, yaudah diizin." Lia menjelaskan panjang lebar dengan wajah kelewat datar.

Soobin hanya mengangguk hingga kompres diatas kening nya terjatuh "Trus sekarang udah liat, lo gak mau bantu kompresin gue hah?." Ucap soobin.

Lia memperhatikan soobin yang memegang handuk kecil sebagai kompres untuk kening nya, ada wadah yang berukuran sedang dimeja samping tempat tidur nya, mungkin air untuk mengkompres. Dan soobin tampaj sedang mencari-cari tempat itu saat ini, lia menjadi sedikit kasihan pada soobin.

"Sini-sini, ngeliatin lo nyari-nyari tu baskom jadi takut lu kesiram tu aer anjir." Ucap lia seenak nya.

Soobin hanya menurut saja "Kalo ngomong di pilter dulu apa, cewek-cewek juga."

"Enakan gini." Dan mulai aura lia yang sebenar nya keluar.

Jujur saja soobin sudah biasa mendengar teman-teman perempuan nya berbicara asal seperti lia, hanya saja lia seperti berbeda.

"Eh, mau nanya nih." Soobin memperhatikan wajah lia yang sedang sibuk dengan handuk kecil nya.

"Cepet nanya nya, gue mau balik nih." Ucap lia sambil meletakan handuk itu diatas kening soobin.

Soobin bergikir, "Lama gue gaplok ya lo!." Ucap lia tidak sabar.

"Lo suka sama si taehyun?." Akhir nya soobin mengaluarkan suara nya.

Lia diam, suka? Gatau juga si "Gue cuma kaya tertarik aja sama muka tu anak, kaya tegas banget, kaya orang punya pendirian, gak kaya lo."

"Kenapa emang nya gue?."

"Idiot."

"Yeu bangsat!." Soobin emosi dengan lia, jelas saja shaeryoung sudah berbaik hati pada lia dan lia malah seperti ini "Lo tau chaeryoung."

"Oh, tau. Ituh grup nya si jamet, tapi ko dia alus banget ya."

Tbc....
MAAP TYPO BERTEBARAN
votemen nya jangan lupa^^

[✔] idiot || choi soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang