c.16 (( DIEM ))

174 39 0
                                    

"Lia, bahkan lo gak makan setengah dari satu mangkok bubur nya li." Soobin dengan sabar menghampiri lia dan mengambil satu mangkuk bubur itu dari tangan lia.

Lia yang merasa tidak memiliki tenaga hanya diam "Udah deh bin, gue gak kuat lagi, gue mau tidur."

Sebelum lia kembali menarik selimut nya, soobin dengan sigap menahan tangan itu dan menyodorkan kembali satu sendok bubur yang kini berada ditangan nya "Stop kaya gini, lo bilang lo hampir gak pernah kan kaya gini? Dan sekarang kenapa lo kaya gini?."

"Gue gak tau, beberapa hari yang lalu gue ngeluh cape, trus gue mohon-mohon ke tuhan buat kasih gue waktu istirahat. Ya mungkin ini waktu istirahat yang tuhan kasih?." Jelas lia.

Soobin mengangguk, posisi tangan nya tetap sama "Mau berapa hari istirahat kaya gini? Gue yakin kalo lo gak sepenuh nya istirahat."

"Gue? Biasa nya tiga hari cukup buat gue kaya gini, gak tau kali ini." Lia tampak meringis sambil memegang kepala nya "Sakit kepala gue gak kaya biasa."

Soobin masih bersusah payah menyuapi lia dengan kondisi seperti ini, tak jarang ada beberapa noda yang tersisa karna lia tak henti-henti nya meringis. Sampai lia melihat isi mangkuk yang hampir tandas, ia menggeleng dan soobin mengangguki nya.

Setelah soobin selesai menaruh bekas makan mereka, soobin dengan santai duduk diatas tempat tidur lia. Soobin menarik bahu sempit lia dan mengusap nya dengan lembut.

Lia memejamkan mata nya menikmati usapan yang soobin berikan "Lo mau ngapain? Gue mau tidur."

"Kalo lo tidur terus, sakit kepala lo gak bakal sembuh." Soobin memegang belakang telinga milik lia yang terasa sangat panas "Disini kan yang sering sakit?."

Mendapati lia mengangguk membuat soobin tersenyum cerah, dengan perlahan ia memijat bagian yang lia bilang sakit itu.

Sampai soobin mendengar dengkuran halus yang keluar dari bibir lia, soobin melihat lia sebentar dan benar saja, lia tertidur.

Soobin dengan perlahan meletakan kepala lia diatas bantal lembut milik nya, tidak lupa dengan selimut nya. Soobin melihat mata itu terpejam namun beberapa kali juga soobin melihat ringisan keluar dari bibir milik lia.

Ia tidak mengerti bagaimana bisa anak seperti lia terjatuh sakit, terlebih lagi mereka hampir tidak melakukan apapun yang melelahkan kemarin.

Soobin hanya kembali menggeleng dan bangkit, memutuskan untuk pergi dan tidak mau menganggu tidur lia. Sebelum ia pergi, ia menyempatkan untuk mengusap puncuk kepala lia.

Dan bergumam kecil "Cepet sembuh."

Saat soobin ingin keluar rumah, ia sempat melihat mamah dan ayah lia yang sedang duduk disana "Om, tante. Aku pulang dulu ya."

Mamah lia dan ayah lia bangkit menghampiri soobin "Terimakasih ya soobin." Ucap ayah lia.

Soobin mengangguk dengan senyum kecil "Iya om. Lia nya udah tidur, tadi aku pijet malah tidur dia nya."

Terdenger kekehan dari dua orang paruh baya itu "Kamu mau sekalian bawa biskuit nya? Tante bungkusin ya."

"Gak usah tante, aku langsung pulang."

"Makasih ya udah repot-repot dateng kesini malem-malem."

"Iya om, aku pamit."

"Iya hati-hati."

(( I D I O T ))

Lagi, disekolah tanpa lia. Mereka menjalani aktifitas seperti biasa, bisa dihitung ini sudah memasuki hari ke-3 semenjak lia sakit.

Semakin kesini pun soobin dengan arin semakin dekat, bahkan hyuka yang jarang keluar kelas pun menyadari nya.

"Kalian serius cuma temen? Keliatan nya arin suka sama lo bin." Celetuk hyuka.

"Gue setuju sama hyuka, keliatan banget dari cara arin natap lo. Dia gak bilang apa-apa gitu sama lo?." Tanya beomgyu.

Soobin hanya menggeleng "Dia cuma bilang kalo dia lagi suka sama orang, ya bagus dong berarti kalo dia lagi suka sama orang."

"Kalo orang nya itu lo gimana bin?." Tanya yeji.

Yang lain mengangguk, sedangkan soobin tampak berfikir "Yaudah."

"Yaudah?!." Pekik yuna "Segampang itu lo bilang 'Yaudah'. Ngajak berantem ya lo?."

Hyuka tampak memegang tangan yuna yang sedang ingin berdiri, soobin memang tampak tak perduli dan memilih diam.

"Lagian si soobin nya juga bego, diemin aja udah, sampe nanti dia bingung sendiri." Ucap ryujin.

Soobin menyergit "Bingung kenapa?."

"Lia juga pasti suka sama lo, kalian udah lama deket, lia aja bahkan kaya nya lebih suka kalo deket sama lo dari pada kita." Jelas ryujin.

Beomgyu mengangkat sedotan nya "Bener banget, lo jangan aja sampe salah pilih jalan."

"Kaya sinetron aja lo, biarinin aja sekarang mau gimana juga, yang pusing dia ini bukan lo pada." Celetuk taehyun.

Chaeryoung yang sedari tadi diam tampak setuju "Lia juga anak nya kaya bodoamat sama lingkungan, jadi kalo emang soobin pacaran sama arin pasti lia juga bakal bodoamat."

"Tapi si gue gak suka sama arin." Balas soobin.

Yuna bingung "Lah trus suka nya?."

"Sama lo." Ucap soobin asal.

Hyuka sudah bangkit dari posisi "Tengkar nih kita boss?."

"Hajar, gue dukung lo." Yeonjun ikut bangkit dan memukul pundak hyuka.

"Taruhan, hyuka menang gue traktir lo semua." Ucap taehyun dengan santai.

Beomgyu ikut bersimpuh "Ayo ka, gue dukung lo, kalahin si tiang komplek."

"Woy bangsat!." Ryujin hampir berteriak jika tidak mengingat mereka sedang berada dikantin sekarang.

"Mampus ryujin angkat suara." Kekeh yeji dengan tenang.

"Tau ih ribut banget, soobin juga bercanda doang kali." Kesal chaeryoung.

Yuna mengangguk ricuh "Bener-beber! Yeji tuh cowok lo manas-manasin!."

"Udah! Lagian juga si soobin nya bodoh." Lagi-lagi ryujin kesal.

"Gue mulu kena semprot." Protes soobin tidak terima.

Yeonjun tampak frustasi dengan teman-teman nya, ia kembali membanting ringan gelas plastik yang ada di meja "Itu si lia udah mendingan?."

"Gak tau, semalem masih panas. Dia nya si bangsat gak mau diajak ke dokter." Ucap soobin.

Yeji mengangguk paham "Coba nanti bujuk lagi ajak ke dokter, takut nya kenapa-kenapa."

"Dia bilang juga sakit nya dia yang minta, kata nya dia pengen istirahat aja." Lagi-lagi ucap soobin.

"Tapi emang bener kaya nya, dia emang butuh istirahat aja. Waktu di UKS kemaren dia bilang pusing trus gak ada tenaga, demam juga mungkin?." Chaeryoung hanya dapat anggukan setuju dari hyuka.

"Kaya nya napsu makan nya juga turun, soal nya pas hari pertama dia sakit tuh gue kasih roti, di makan sedikit sama dia trus keburu roti nya nyium lantai." Jelas hyuka.

"Bener-bener, teh manis sama obat yang gue letakin disamping lia juga kaya nya gak diminum." Balas yuna.

Ryujin dan beomgyu tidak mengerti, mereka hanya saling bersandar dan bertindak seakan tidak mendengar apapun.

Tbc...
Jangan lupa votemen
SORRY FOT TYPO

[✔] idiot || choi soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang