c.8 (( KOTOR ))

318 39 3
                                    

Lia memberontak sampai ia memukul kepala jaemin sekuat tenaga nya. Karna pukulan dari lia lumayan kencang alhasil jaemin merasa pusing sampai ia melepas jambakan nya.

"Sorry kalo sakit." Dengan seribu langkah lia terburu-buru keluar dari area sekolah.

Lia sampe dihalte depan sekolah, ngos-ngosan banget dia kaya abis dikejar bendahara kelas kalo lagi nagih uang kas.

Lia menoleh kearah kanan dan kiri nya, dan ia berhasil menemukan soobin didepan halte bis yang sedang duduk dengan tenang "Woi idiot!."

Soobin menoleh, ia menghampiri lia, jujur saja soobin sedikit emosi dengan lia "Lo yang idiot! Apa-apaan lo malah ikutin si jaemin."

"Haaa diem lo ah! Bibir gue kotor soobin! Ah bangsat banget tuh anak!." Lia memajukan bibir nya dan mengusap-ngusap bibir itu dengan jari-jari nya.

Soobin memperhatikan gerak-gerik lia yang sangat aneh, lagipula bekas ciuman itu tidak akan hilang begitu saja "Bodoh banget anak monyet."

"Heh! Udah ayok cepet balik! Kalo dia nemuin gue kan bahaya!."

"Woy lia!."

"Haduh anjing! Ayok cepet cepet! Tuh bis nya."

Lia dan soobin terburu-buru berlari kearah bis yang baru saja tiba didepan halte. Nyata nya jaemin yang saat ini lebih seram dari pada hantu sekolah, mungkin.

"Haduh capek banget bin!." Lia menyenderkan kepala nya dibahu lebar milih soobin.

Soobin tidak bereaksi apa-apa, ia hanya diam. Ia mengerti, pasti sangat lelah jika harus berlari dari belakang hingga kedepan sekolah.

"Bin, ko lo gak jawab gue si."

"Jawab apaan?."

"Itu tadi."

"Ini gue jawab."

"Bego ah lo, musuhan aja udah." Lia mengangkat kepala nya dan beralih menatap jalan.

"Ahaha, sini-sini. Gue tau lo cape."

Lia memajukan bibir nya dengan sengaja, soobin yang melihat itu tentu saja sedikit risih "Gue cium lo maju-majuin bibir gitu."

"Heh, gak sopan!." Lia memukul kepala soobin dengan pelan.

"Sekalian bersihin bekas jaemin." Soobin menaikan alis nya menggoda "Mau gak? Jarang lho gue mau kaya gini."

Lia menatap soobin dengan tatapan mematikan "Sekali lagi lo ngomong, gue sumper tu mulut pake tas."

"Bod-




hft."

"Cium nih tas gue!." Lia membuag wajah nya kearah lain, mengacuhkan soobin dengan tas yang menutupi wajah nya.

Soobin menurunkan tas itu dari wajah nya "Lo jahat banget si sama gue, jelas-jelas gua mau bantu lo ngilangin bekas ciuman jaemin."

"Diem lo ah!."

(( I D I O T ))


"Kamu pulang sendiri li?."

Lia baru saja memasuki rumah nya dan disambut oleh pertanyaan sang mamah.

"Sama soobin." Singkat, padat, dan jelas.

Mamah lia ber-oh ria "Tapi ko tumben lama, cuma lewat beberap menit dari biasa nya kamu pulang si, cuma kaya aneh aja."

"Lia tadi piket dulu." Jawab lia dan langsung pergi meninggalkan sang mamah, tentu saja sekaligus menghindari pertanyaan mamah nya itu.

Lia menjatuhkan tubuh nya diatas tempat tidur nya, ia belum mengganti pakaian nya. Lia sempat mengeluarkan ponsel nya dan mengecek notifikasi. Dan benar saja, ponsel nya sangat-sangat sunyi.

"Nyesel gue buka hp." Lia membuang ponsel nya kesembarang arah.

Lia bangkit dari posisi nya dan mendudukan tubuh nya, lia menatap sekeliling dan tidak ada yang menarik disini. Dan mau tidak mau, lia kembali membuka ponsel dan menyalakan musik dengan volume cukup keras.

Lia bernyanyi sekeras mungkin, tidak perduli dengan mamah nya yang berteriak karna suara bising dari kamar lia.

Lia sangat menyukai musik, kapan pun dan dimana pun, musik selalu membuat lia merasa bebas. Bisa dibilang musik sudah menjadi teman hidup lia beberapa tahun ini, lia juga pandai bernyanyi.

Alasan lia menyukai musik hanya satu, karna musik lia bisa mewakilkan perasaan nya dengan beberapa musik dalam satu hari.

Begitu menyenangkan jika seperti ini. Berlari-lari didalam satu ruangan, berteriak, melompat sesuka hari. Melupakan semua masalah lia begitu saja, meluapkan emosi dan rasa sedih nya begitu saja.

(( I D I O T ))

"Bunda, soobin mau pergi ya." Soobin menghampiri sang bunda yang tengah duduk sambil menatap layar datar yang menampilkan satu acara kesukaan sang bunda.

"Pergi sama siapa?." Tanya bunda tanpa mengalihkan pandangan nya.

Soobin terkekeh kecil "Beomgyu, sama yeonjun juga." Ucap nya.

"Ya, jangan lama-lama ya."

Soobin mengangguk dan meninggalkan bunda nya dengan kesibukan bunda nya begitu saja.

Ia membawa motor nya dengan santai, pergi kesalah satu tempat makan yang tidak jauh dari rumah.

Ia sudah berjanji untuk datang, taehyun mengajak nya untuk datang ketempat itu, tidak hanya soobin, namun yeonjun, beomgyu, dan heuningkai.

"Wei baru sampe?." Soobin baru saja datang dan disambut oleh teman nya yang lain.

Soobin duduk tepat disebelah beomgyu "Iya, kenapa lo tiba-tiba ngajak kumpul gini?." Soobin menatap taehyun.

Taehyun tersenyum "Pengen aja, udah lama juga gak kumpul juga."

"Tadi disekolah padahal ketemu?." Ucap heuningkai.

Beomgyu menganggukan kepala nya "Nah betul."

Yeonjun ikut mengangguk "Kaya cewe aja lo baru ketemu tadi pas beberapa jam udah kangen."

"Game center gimana?." Taehyun tanpa dosa mengajak mereka semua pergi.

"Gas, jangan lama-lama tapi."

"Yaelah anak rumahan amat bin."

"Yeu, gue mah gak kaya lo pada, punya tugas dicuekin!."

Mereka berempat tertawa karna ucapan soobin, soobin sangat rajin jika mengerjakan tugas rumah. Taehyun pun sama, namun ia tidak terlalu perduli dengan itu, ia tidak pernah buruk dalam hal sekolah.

"Yaudah ayok." Yeonjun bangkit dan segera meninggalkan tempat itu.

"Yang bener aja anjir, kesini cuma numpang duduk doang." Celetuk heuningkai.

"Ahaha bangsat." Beomgyu tertawa "Lo juga kan gak pesen apa-apa."

"Tetep aja, si taehyun nih lagian."

Taehyun yang terpanggil hanya menoleh dan memasang wajah datar nya. Ya memang nya kenapa? Lagipula mereka mengambil posisi duduk diluar, tidak didalam, jadi tidak terlalu menjadi masalah.

Mereka pergi ketempat tujuan, game center. Memang mereka semua sangat menyukai game, terutama beomgyu dan taehyun. Tidak ada waktu istirahat jika sudah bertemu dengan semua jenis game.

Berbeda dengan soobin yang sangat payah jika bermain game, game apapun itu tetap saja ia merasa payah. Tidak masalah jika payah dengan game, karna soobin juga tidak begitu perduli, ia hanya menyukai saja.

Tbc..
Sorry for typo
Jangan lupa votemen
terimakasih yang udah vote^^

[✔] idiot || choi soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang