Rasa penasaran Dhisa pun mengalahkan bel sekolah. Bahkan, sebelum bel pulang sekolah berbunyi, Dhisa sudah keluar dari kelasnya sambil menggendong tas ranselnya dan membawa buku notes kecil dan satu pena di tangan kanannya. Berlari menuruni tangga sambil melihat sekitar kerumunan adik kelas."Dhis! Lo mau ke mana?"
"E-em.. Enggak, gue mau ke—" Dhisa benar-benar bingung harus menjawab apa.
"Je, lo gak mau main game bareng gue?" Doyoung datang membantu Dhisa.
"Ayo! Kali ini gue gak akan kalah sama lo."
Jeana berjalan menarik Doyoung pergi. Doyoung sedikit mendekat ke telinga Dhisa dan membisikkan, "Lo urus soal S. Gue alihin Jeje."
Dhisa mengangguk dan berlanjut menuju ke kelas paling dekat dengan tangga, sepuluh E. Segerombolan adik kelas bermain di koridor dan menghalangi pintu kelas E. Ia ragu untuk mengambil langkah di antara siswa yang duduk di koridor.
"Tenang, Dhis. Mereka adik kelas lo." Dhisa menenangkan diri dan bersiap berjalan di tengah-tengah gerombolan siswa.
Dhisa baru saja mengangkat kaki kanannya untuk melangkah, tatapan tajam semua siswa yang berada di gerombolan sangat mengintimidasi. Layaknya wilayah mereka didatangi musuh. Dhisa tersenyum pahit, mencoba lebih ramah. Memang baru kali ini dia melewati lantai adik kelas sendirian.
"Ini anak geng pada kumpul ya? Adik kelas lain pada ramah kan?" gumam Dhisa lagi sambil memikirkan cara.
Tiba-tiba ada tangan yang mendarat di pundak Dhisa, merangkul dengan lengan kanan. Dhisa kaget dan melihat ke arah belakang.
"Jaehyun?"
Jaehyun mengeluarkan smirk dan menarik lengan kirinya Dhisa sambil melewati gerombolan adik kelas itu.
"Misi, tuan putri mau lewat!" seru Jaehyun dengan tatapan dinginnya.
Siapa yang tidak takut dengan kakak kelas laki-laki yang mempunyai nilai tertinggi di angkatannya, anak orang kaya, bahkan bisa dibilang sempurna.
"Lo mau ke mana?" bisik Jaehyun sambil terus membantu Dhisa melewati gerombolan adik kelas.
"Ke kelas sepuluh e." Dhisa menjawab sambil berbisik, "Cari tau soal S."
Jaehyun kaget mendengar jawabannya dan menarik Dhisa terus mendekat ke kelas sepuluh e.
"Bagus. Gue tunggu hasilnya."
Dhisa masuk sambil terus ditatap oleh adik kelas, dari koridor maupun di kelas. Tatapan mereka sangat mengintimidasi. Ia kembali mengingat wajah di data siswa waktu itu. Dan ia menemukannya. Untung saja Shotaro belum pulang. Ia mendekat ke arah siswa yang asik menggambar di kertas kecil putih di meja sambil mendengarkan lagu dari earphonenya.
Shotaro tak sadar atas kehadiran Dhisa. Ia hanya fokus menggambar sambil bersenandung kecil. Dhisa mengetuk pelan meja Shotaro. Shotaro mengangkat kepalanya dan menatap Dhisa. Dhisa tersenyum sambil menarik kursi dan duduk di depan Shotaro. Shotaro melepas earphone kanannya dan mulai menyapa Dhisa dengan tundukan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Atas [NCT] ✔
Mystery / ThrillerMystery + Romance Fanfiction. Kehidupan sekolah yang semula hanya berisikan tentang nilai dan peringkat, kini berubah semenjak Jaehyun menemukan potret laki-laki misterius yang menjadi awal mula kekacauan kehidupan mereka. ‼️Penuh dengan teka teki...