Pagi ini, berbeda dengan hari-hari biasanya. Semua siswa dikumpulkan di lapangan depan sekolah. Kerumunan dengan baju olahraga berwarna hitam dan merah tampak memenuhi lapangan. Hari ini adalah jadwal dilakukannya classmeeting tiap-tiap angkatannya. Biasanya classmeeting diadakan di akhir semester setelah ujian selesai, sesuai dengan hari ini. Terlihat jelas perbedaan kerumunan kelas sepuluh, sebelas, maupun dua belas. Mereka seperti mempunyai lahan masing-masing. Dan tentunya, kelas dua belas memiliki wilayah classmeeting paling luas.
Classmeeting tahun ini, tak terlalu banyak mengadakan perlombaan. Hanya ada pertandingan basket dan bola yang membuat para perempuan menganggur.
Deru suara ributnya para siswa mengobrol dan beberapa asik memantulkan bola basket ke tanah yang menyebabkan debu beterbangan. Sedangkan para perempuan sibuk mengobrol di kantin dan beberapa sudah bersiap di GOR basket sebagai penonton. Di mana Jeane dan Dhisa berada? Seperti biasa di kantin. Jeana sibuk membuka loker pencenayangannya untuk para pasiennya yang sudah mengantri panjang. Sedangkan Dhisa sibuk mengumpulkan timbalan bayaran para pasien Jeana.
Mereka ingin sejenak melupakan masalah yang sedang mereka tangani, termasuk para lelaki. Winwin tengah bersiap menuju GOR dan melepas baju olahraganya dan menggantinya dengan jersey basket. Ia harus meninggalkan sahabatnya yang masih kebingungan itu. Doyoung? Doyoung tak tertarik dengan ini semua, ia hanya duduk di pinggir lapangan memainkan ponselnya dan terkadang pergi ke kantin melihat Dhisa. Sedangkan Jaehyun masuk ke dalam kerumunan kelas sepuluh dan bertemu dengan dua orang siswa yang sedang memainkan ponselnya di dekat pohon.
"Misi, Dek." Sapa Jaehyun sopan walaupun ia senior.
"Yang namanya Jisung siapa?" tanya Jaehyun.
"Gue, Kak. Kenapa ya?" Salah satu siswa itu menjawab dengan ramah.
"Gue dikasih tau Dhisa lo tau Sungchan yang mana. Tapi kok gue gak liat dia sekarang ya?" tanya Jaehyun sambil melihat sekitar.
"Sungchan tiap pagi setelah menaruh tasnya selalu pergi gak tau ke mana. Termasuk hari ini," jawab Jisung.
"Oh tapi, Kak. Gue biasanya liat Sungchan dibully gitu di halaman belakang sekolah," sahut Chenle siswa satunya.
"Hah?" Kaget Jaehyun dan Jisung berbarengan.
Chenle menelan ludahnya dan menjelaskannya secara perlahan, "Iya. Gue takut buat ngasih tau yang lain."
"Lo liatnya di mana tadi? Halaman belakang?"
"Iya, Kak."
Jaehyun berlari menerobos kerumunan siswa bahkan hingga menabraknya. Ia berlari menuju halaman belakang sekolah. Tapi, kekhawatirannya salah. Syukurlah kali ini gerombolan geng itu tak menganggu Sungchan. Jaehyun berjalan mendekat ke Sungchan yang sedang duduk di salah satu kursi yang ada di halaman sambil membawa empat kaleng minuman bersoda. Sungchan sedang menghadap ke belakang dengan tatapannya ke langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Atas [NCT] ✔
Misterio / SuspensoMystery + Romance Fanfiction. Kehidupan sekolah yang semula hanya berisikan tentang nilai dan peringkat, kini berubah semenjak Jaehyun menemukan potret laki-laki misterius yang menjadi awal mula kekacauan kehidupan mereka. ‼️Penuh dengan teka teki...