Jangan lupa vote dan komennya, selamat membaca!
Paginya, sekolah berjalan seperti biasanya. Tak ada yang bisa diceritakan, hanya mereka belajar dengan tidak fokus. Mereka terpaku dengan masalah yang mereka hadapi sekarang ini. Sekolah sunyi seperti biasanya, tidak ada yang spesial.
Mark mengacak-acak rambutnya karena stress memikirkan semua ini, ia berdiri memotong penjelasan guru. Semua mata tertuju padanya, ia menundukkan badannya sedikit sambil berkata, "Saya izin ke kamar mandi, Pak."
Guru di depan kelas itu menganggukkan kepalanya, dengan arti bahwa ia mengiyakan. Mark keluar dari kelas dan berjalan menuju kamar mandi. Lantai kelas sepuluh memang tak terlalu luas, kantin, dan ruangan umum lainnya berada di lantai atas. Bahkan kamar mandi hanya ada dua, satu perempuan dan laki-laki. Kamar mandi itu berisi dua toilet, ya jadi termasuk sedikit.
Mark membuka pintu kamar mandi, mendekat ke arah wastafel yang berada di samping pintu. Menyalakan kran air dan membasuh mukanya untuk membantunya fokus. Lalu ia beranjak masuk ke toilet.
Tak lama terdengar suara langkah masuk dengan seruan, "Iya, Ayah!"
"Apa ayah harus terus mabuk-mabukan seperti ini?! Bahkan kakek dan aku rela bekerja dan ayah hanya bisa mengeluh kelaparan? Apa alkohol itu tidak mengenyangkan untukmu? Pagi ini anda sudah menghabiskan hampir tujuh botol bukan?"
"...."
"Karena kelaparan ayah baru menghubungiku? Segera sadarlah dan coba cari lowongan pekerjaan, jika tidak, hari ini aku tidak akan minta tolong kakek untuk membelikan ayah makanan."
"..."
"Kenapa ayah menjadi seperti anak kecil sih? Ayah sadarlah!"
Suara itu benar-benar mengisi kamar mandi, Mark mendengar suara itu pun sudah mengetahui itu suara Jeno. Ia menunggu di dalam agar suasana tidak menjadi canggung jika ia keluar nantinya.
Jeno menendang tong sampah sambil berseru kesal, "Gimana caranya ayah bisa kerja lagi dan gue bisa berhenti ngelakuin hal bodoh itu!"
Suara Jeno sedikit tersendat-sendat karena ia hampir menangis. Jeno keluar dari kamar mandi dan membanting pintu.
Mark keluar dari toilet dan membenarkan tong sampah yang sedikit berantakan itu. Tak lama dering bel sekolah berbunyi. Suara lari siswa terdengar keras, Mark keluar dan sudah melihat teman-temannya sudah berjalan pulang.
Mark bergegas lari ke kelasnya dan mengambil tasnya, berlari ke lantai atas dan menuju kelasnya Doyoung. Masuk dengan cepat sambil terengah-engah.
"Mark?" sapa Doyoung.
"Kak, ada data Jeno gak?"
Doyoung dengan tatapan bingung menarik Mark keluar dan menuju halaman sekolah. Duduk dipinggiran pagar dan membuka laptop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Atas [NCT] ✔
Mystery / ThrillerMystery + Romance Fanfiction. Kehidupan sekolah yang semula hanya berisikan tentang nilai dan peringkat, kini berubah semenjak Jaehyun menemukan potret laki-laki misterius yang menjadi awal mula kekacauan kehidupan mereka. ‼️Penuh dengan teka teki...