14 • Timbal Balik

792 180 38
                                    

Suara langkah lari Dhisa dan Doyoung terdengar keras karena daerah di sana lebih sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah lari Dhisa dan Doyoung terdengar keras karena daerah di sana lebih sepi. Ketika mereka telah lari jauh dari sekolah, mereka berhenti sambil mengambil napas dalam-dalam.

"Huh! Gue capek!" seru Dhisa yang langsung duduk di trotoar.

Doyoung yang terus memantau keadaan sekitar sambil mengeluarkan laptopnya.
"Gue hapus history CCTV kita tadi."

Doyoung memulai kembali keahliannya tepat di mata Dhisa.

"Jadi lo belajar hack buat ini, Doy?" tanya Dhisa sambil memijat kakinya.

Doyoung mengangguk dengan tatapan mata dan tangan terus tertuju ke laptop.

"Gimana aman?" tanya Dhisa khawatir.

"CCTV  tentu aman, ada gue. Tapi anak tadi itu?" Tatapan satu Doyoung ke Dhisa.

Dhisa menelan ludah, "Dia Jaehyun. Yang selalu di ranking atas."

"Hah?! Terus kalau dia lapor gimana?!" Doyoung mengacak-acak rambutnya.

Dhisa bangkit dan berpikir sambil berjalan mondar-mandir.

Suasana lebih sunyi ketika mereka fokus berpikir. Tiba-tiba Doyoung melihat ke arah jam tangannya.

"Anjir! Udah tengah malem, Dhis!"

"Oiya! Ayo!" Doyoung menarik tangan Dhisa.

Tak lama mereka sampai di samping rumah mereka. "Masuk lewat jendela?" tanya Dhisa kebingungan.

"Kalau lewat depan, nanti Pak Satpam curiga dia gak liat kita keluar."

"Gimana lagi?" Dhisa menaikkan kedua pundaknya.

Mereka kembali masuk jendela kamar masing-masing dengan perlahan-lahan. Mereka tersenyum lega walaupun seseorang mengetahui rahasia mereka.
Dhisa dan Doyoung mengganti pakaian mereka. Dhisa kembali ke meja belajarnya dan mengirim kunci jawaban ke Doyoung.

Malam itu berjalan lambat, selain mereka harus menghafal kunci jawaban mereka terus memikirkan cara agar Jaehyun tetap diam.

Paginya, Dhisa dan Doyoung keluar dari kamar berbarengan. Menuju meja makan yang telah penuh oleh masakan Bibi. Bibi tersenyum menyambut mereka. Sedangkan raut muka mereka tampak lesu.

"Ayo sarapan, hari ini Bunda sama Ayah kalian pulang. Lalu nanti malam akan diadakan makan malam bersama rekan kerja Ayah kalian. Bibi disuruh menyampaikan ini ke kalian, kalian harus ikut. Bibi akan siapkan baju untuk kalian."

Dhisa dan Doyoung makin cemberut.

Bibi tertawa melihat mereka, "Kalian kalau lagi cemberut keliatan miripnya."

"Bi, bisa bilangin gak nanti malem aku mau sakit. Gak ikut," kata Doyoung sambil melahap sesuap nasi.

"Hush! Den Doyoung jangan begitu. Nanti kalian akan ketemu anak rekan kerja Ayah kalian juga."

Kelas Atas [NCT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang