Hari semakin gelap, rumah sakit tetap saja penuh dengan pasien-pasien yang berdatangan. Dhisa dipindahkan ke kamar rawat inap, mama Jeana bersama dengan Dhisa dan Doyoung masih menemani Jeana di kamarnya. Jeana sudah tertidur, Doyoung yang berada di samping Jeana melihat ke wajahnya.
Pikirannya masih saja terbayang-bayang bahwa ada yang salah dengan semua ini. Seperti ada yang tidak beres. Jeana tertidur dengan pulas, tetapi mata kirinya menteskan setetes air mata. Doyoung melihatnya, dia semakin yakin ini bukan karena kecerobohan Jeana.
Lamunannya terhenti ketika Mama Jeana memegang bahunya, "Doyoung, kamu sama Dhisa pulang saja. Kalian liat sendiri Jeana gak apa-apa 'kan? Dia juga hanya dirawat hanya sehari. Dhisa juga sudah ketiduran itu." Mama Jeana berbisik sambil menunjuk Dhisa yang tertidur di sofa.
Doyoung tersenyum dan mengangguk. Ia bangkit dari duduknya dan segera memanggil sopirnya untuk menjemput mereka. Doyoung membangunkan Dhisa dengan perlahan.
Mereka berdua berpamitan dan pergi. Sopir itu membukakan pintu mobil dan tentunya mereka dengan perlahan masuk ke mobil.
"Lo yakin nerima permintaan timbal balik si Jaehyun?" tanya Dhisa khawatir.
"Gue coba." Doyoung menghela napas panjang.
Tiba-tiba bunyi dering ponsel milik Dhisa memecah sunyi di dalam mobil. Tertera besar tulisan 'Bunda'
"Siapa?" tanya Doyoung sambil melirik ke ponsel Dhisa.
"Kanjeng Ratu." Dhisa menjawab pertanyaan itu dengan singkat.
Dhisa mengangkat telpon dari Bundanya, "Halo, Bun?"
"Sudah sampai mana?"
"Bentar lagi juga sampai, Bun. Sabar."
"Baiklah." Bunda memutus telpon dengan cepat.
"Tumben?" bisik Doyoung heran Bundanya menelpon mereka.
Tak lama mobil yang dikendarai Doyoung dan Dhisa tiba di rumah. Mereka turun disambut oleh Bibi yang tampak membawa banyak baju yang tergantung di hanger. Beberapa baju formal untuk Dhisa dan Doyoung.
"Ahh, gue lupa tentang itu." Doyoung mengeluh setelah melihat jas hitam yang dibawakan Bibi.
"Non, Den, ayo saya bantu mengenakan baju untuk acara malam ini."
Dhisa memutar bola matanya kesal. Doyoung, Dhisa, dan Bibi masuk ke dalam rumah.
"Non, mau yang apa? Gaun warna putih, biru, atau merah muda?"
"Aku akan ambil warna putih, Bi." Dhisa mengambil gaun putih itu dan masuk ke kamar.
"Kalau untuk Den Doyoung, hanya ada pilihan jas hitam atau jas biru. Den mau yang mana?"
Doyung tanpa berbicara langsung mengambil jas hitam dan masuk ke kamar.
Beberapa menit kemudian Dhisa keluar kamar menggunakan gaun sependek lutut warna putih dengan off shoulders bermodel sabrina dengan motif bunga di bagian bawah dan disambut Bunda yang tiba-tiba berdiri tak jauh dari pintu kamar Dhisa. Bunda menatap Dhisa dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Atas [NCT] ✔
Mystery / ThrillerMystery + Romance Fanfiction. Kehidupan sekolah yang semula hanya berisikan tentang nilai dan peringkat, kini berubah semenjak Jaehyun menemukan potret laki-laki misterius yang menjadi awal mula kekacauan kehidupan mereka. ‼️Penuh dengan teka teki...