Jarang sekali melihat Sakura seperti ini di pagi hari. Berlari ditaman dengan semangat 45, ah tidak itu pendapat yang salah sepertinya karena gadis itu sama sekali terlihat tak bersemangat. Selama berlari ia hanya menguap malas. Lihat sekarang dia bahkan memilih menduduki dirinya di bangku taman, menyesal mengiyakan ajakan kekasihnya untuk jogging karena sampai saat ini keberadaan Sasuke tak kunjung terlihat dan dirinya benar-benar mengantuk. Saat-saat seperti ini, Sakura malah merindukan tempat tidur empuknya.
"Aku benar-benar mengantuk" gumamnya dengan suara parau. Ia ingat, semalam es krim sekulkasnya hampir ludes karena kerakusannya. Kalau ibunya tidak memarahinya, ia yakin sekali suaranya akan hilang. Jika Sasuke tahu, tamatlah riwayatnya.
Karena rasa kantuk yang tak bisa ditahannya, ia memilih menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan mata. Tak peduli jika ia akan tertidur atau tidak yang pasti ia bisa menuruti kemauan matanya untuk terpejam.
Seingatnya semalam ia tak tidur larut malam, lalu kenapa matanya bisa seberat ini. Entahlah, ia tak ingin ambil pusing, yang terpenting ia bisa tidur.
"Hey pemalas, jangan tidur disini" padahal baru sana Sakura akan menuju mimpinya, namun suara menyebalkan kekasihnya lebih dulu memasuki indra pendengarannya. Hingga membuatnya berdecak kesal, meski begitu matanya tetap dibuka.
"Tak usah datang" gumam Sakura kesal.
"Aku tidak telat, kau yang datang terlalu pagi. Lagipula aku sudah menawarkan untuk menjemputmu namun kau menolaknya" Sasuke berucap sambil mengatur rambut kekasihnya yang berantakan. Tak lupa mengecup singkat bibir Sakura.
Meski Sakura merasa kesal pada Sasuke, namun ia tak menepis tangan lelaki itu. "Aku mau pulang saja kalau begitu" diakhir kata gadis itu benar-benar kehabisan suaranya, membuat Sasuke mengernyit heran ada apa dengan suara Sakura, tanyanya dalam hati.
"Kau minum es semalam?" Astaga Sasuke terlalu peka untuk seukuran lelaki idamannya. Kepekaan Sasuke terhadap Sakura melebihi batas maksimum.
"Ti-"
"Iya" bantah lelaki itu. Perasaan yang minum es dirinya, kenapa lelaki itu yang berlagak tahu sekali, walau kenyatannya memang benar sih.
"Hmm iya" akunya dengan senyum manis, semanis es krim kesukaannya. Ngomong-ngomong tentang es krim, ia merindukan es krimnya yang masih ada sekitar 10 bungkus di kulkas.
"Cukup khayalkan, kau tak akan menikmati es krimmu lagi Saki"
"Haa?"
"Sebelum suaramu kembali normal. Juga ku yakin sebentar lagi kau akan flu dan jika itu terjadi katakan selamat tinggal pada liburan di pantai. Aku tak akan mengizinkannya"
Kekasihnya benar-benar orang yang sangat menyebalkan di muka bumi ini, ingin sekali ia memprotes dengan teriakan namun percuma saja. Suaranya sekarang benar-benar kecil, hanya seperti bisikan saja.
"Kau jahat pada kekasihmu sendiri" gumam Sakura berupa bisikan. Dan entah mengapa itu membuat Sasuke terkekeh geli, meski pada dasarnya ia khawatir namun ada rasa lucu mendengar suara kekasihnya yang menghilang. Ia pasti akan merindukan rengekan manja Sakura, untuk beberapa hari telinganya akan cuti dari suara kekasihnya.
"Kau sangat menggemaskan jika seperti ini" ujar Sasuke sambil mencubit gemas pipi kekasihnya yang memerah karena merasa kesal pada dirinya.
"Terserah, aku mau pulang saja" ia benar-benar kehilangan suaranya, sekarang hanya berupa bisikan yang keluar dari mulutnya.
"Kau tak ingin jalan-jalan?"
Menggeleng pelan dengan wajah masamnya. Tangannya terangkat mengelus lehernya, "ini terasa tak nyaman"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (End)
RandomTentang Sasuke Uchiha yang begitu posessif pada gadis pink kesayangannya. Dan Sakura si gadis pink keras kepala yang selalu melanggar aturan kekasih pantat ayamnya. # 3 - SasukeUchiha - (16/06/20) # 28 - Sasusaku - (31/07/20) # 1 - SakuraHaruno - (...