XXX

2.1K 242 22
                                    

Setelah melewati waktu dengan penjelasan dari Sasuke dan Izumi. Kekasih Itachi, akhirnya mereka memilih mengobrol ringan sambil menunggu kedatangan Itachi.

Sasuke jarang sekali bertemu dengan kekasih kakaknya itu, karena dia sibuk dengan pekerjaannya. Yang Sakura dengar dari Sasuke jika kakaknya tengah mengurus perusahaan mereka di Kyoto.

"Aku sudah mengenalmu, Sasuke sempat bercerita padaku sebelum kesini dan memperlihatkan fotomu, tak ku sangka kau lebih cantik daripada difoto" pujian Izumi benar-benar membuat wajah Sakura memerah.

"Ah Izumi-nee ada-ada saja"

"Aku tak berbohong" ujarnya, "pantas saja Sasuke begitu posesif padamu"

Dia mengatakannya terang-terang di hadapan Sasuke yang tengah sibuk mengobrak-abrik isi chat kekasihnya. Mendengar sindiran tersebut membuat Sasuke melepas ponsel kekasihnya.

Berdecak kecil sambil melirik kekasihnya yang terkikik geli, ia kemudian menoleh pada Izumi. "Bagaimana dengan Itachi-nii? Ku pikir dia tak akan membiarkanmu keluar tanpa pengawasannya"

Izumi terdiam, sambil berdecak kesal ia melayangkan tatapan tajam. Sasuke benar, seposesif Sasuke lebih lebih Itachi yang sama sekali tak membiarkannya jauh dari jangkauannya. Bahkan ke mall saja ia harus bersama Sasuke, tidak diperbolehkan sendiri.

"Tidak kakak tidak adik sama menyebalkan" gerutunya.

Sakura melihatnya meringis, lalu tertawa geli bersamaan itu suara yang hampir sama dengan suara kekasihnya terdengar. Itachi baru saja datang. Pria itu terlihat lebih dewasa dari terakhir yang ia lihat. Ya meskipun wajah lembutnya tak pernah hilang, berbeda jelas dengan wajah datar Sasuke.

"Maaf membuat kalian menunggu" itu adalah ucapan pertamanya. Itachi mencium pipi Izumi sebelum mendekati Sakura yang baru saja berdiri untuk menyambut calon kakak iparnya tersebut.

Senyum Itachi menular padanya, pria itu memeluknya cukup erat. Dan ia membalasnya, mengabaikan lirikan tajam kekasihnya. Ayolah Sasuke itu kakakmu bukanlah sainganmu.

"Sakura bagaimana kabarmu?" Tanya Itachi.

"Aku tentu baik Itachi-nii" jawab Sakura, bisa ia rasakan kecupan singkat di pucuk kepalanya.

Saat Izumi tersenyum haru karena pertemuan mereka setelah beberapa lama tak bertemu, berbeda jauh dari Sasuke yang langsung menarik kekasihnya dari pelukan kakaknya. Lelaki itu bahkan mengusap kepala Sakura, dimana terdapat bekas ciuman dari kakaknya.

"Kau berlebihan Sasu" goda Itachi.

"Sudah punya kekasih sendiri, berhenti mencium kekasihku"

"Sakura calon adik iparku, tentu aku harus--"

"Tidak"

Itachi mengangkat kedua tangannya seolah mengalah atas sikap adiknya yang terlalu berlebihan. Wah Itachi kau tak menyadari jika dirimu lebih dari itu. "Baiklah aku menyerah"

"Hn"

.

.

.

.

.

"Aku butuh olahraga pagi ini" Sakura menggumam dengan malas, meski mata masih tertutup setengah dan rasa kantuk sebesar 75 persen, dia tetap jogging di sekitar kompleks.

Ibunya bilang pipinya mulai berisi dan tentu itu sangat mengganggunya, sehingga dengan tidak rela ia mengorbankan waktu tidurnya yang harusnya lebih lama di hari libur ini. Gerakannya mulai memelan seperti siput, demi menurunkan berat badan ia harus olahraga. "Ayo semangat" gumamnya pelan sangat pelan.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang