V

12.3K 814 11
                                    

Sakura tengah sibuk menyiapkan sarapan untuknya dan Sasuke. Ia sudah berseragam lengkap tinggal tunggu Sasuke selesai lalu mereka akan sarapan bersama dan pergi ke sekolah.

Semalam ia benar-benar menginap di apartemen lelaki itu. Dan mereka menghabiskan malam dengan menonton film romansa dewasa yang begitu err tau sendiri. Bahkan Sasuke menutup mata kekasihnya saat mereka melakukan adegan panas. Sebenarnya itu adalah kemaunnya Sakura, gadis itu terus saja merengek meminta menonton film dewasa. Jadi mau tak mau ia menuruti keinginan gadis itu. Dan Sakura malah menggeliat aneh bahkan Sasuke pun merasa aneh pada bagian tubuh bawahnya. Beruntung laptopnya kehabisan batrai di pertengahan adegan itu. Kalau tidak bisa-bisa mereka malah ikut melakukan adegan yang ada di film tersebut.

Mulai saat itu Sakura tak akan lagi menonton film dewasa bersama kekasih atau teman lelakinya. Karena ia tahu itu akan berdampak buruk. Ya tentu saja, walau Sasuke tak mengikuti adegan tersebut namun tangannya tanpa sadar sudah merayap di payudara milik Sakura, meremas benda kenyal tersebut hingga membuat Sakura terkejut bukan main. Makanya semalam setelah menonton film tersebut ia memaksa Sasuke untuk tidur di sofa kalau tidak bisa-bisa lelaki itu semakin menjadi-jadi. Apalagi hanya mereka berdua di apartemen, kita tidak tahu kan iblis bernampak malaikat malah menggoda mereka.

"Saki" panggil Sasuke pelan sambil menduduki dirinya di kursi. Ia sibuk mengelap rambutnya yang masih basah.

Sakura mengangkat kedua alisnya seolah bertanya lewat tatapan. Lelaki itu tak bersuara hanya memberi kode pada kekasihnya untuk membantunya mengeringkan rambut.

Gadis itu pun mendekat dan mengambil alih handuk kecil tersebut lalu mulai meneringkan rambutnya dengan gerakan lembut sesekali ia akan memberikan pijatan.

"Badanmu tak pegal?" Tanya Sakura.

Sasuke mengambil tomat segar yang berada di atas meja lalu memakannya. Ia menjawab dengan gelengan.

Segera saja Sakura menyelesaikan keringan rambut tersebut lalu kembali menuju tempat duduknya. "Makanlah kita akan terlambat nanti jika kau berlama-lama seperti itu Sasuke-kun"

"Hn"

.

.

.

Sibuk mengatur sampul dasi Sasuke yang terlihat berantakan. Ia tahu bahwa Sasuke sebenarnya tahu memakai dasi, dia hanya sengaja saja membuat berantakan agar Sakura akan memperbaikinya dan lelaki itu akan mencuri ciuman di setiap sudut wajah Sakura. Licik kan, tapi itulah Sasuke.

"Kau tak lelah menyuruhku memperbaiki dasimu terus-terusan?"

"Tidak" jawab lelaki itu santai. Ia bahkan mencuri satu kecupan singkat di jidat Sakura.

"Ck di sekolah pun seperti itu. Kau bukan lagi anak kecil Sasuke-kun jadi stop merusaki sampul dasi yang ku buat" omel Sakura tangannya sibuk mengatur sampul dasi Sasuke.

Ia sedikit heran dengan lelaki itu. Sehari hampir tiga sampai empat kali ia merapikan kembali dasinya yang berantakan, dan Sakura pikir ia selalu menyetelnya ketat agar tak longgar dan mudah lepas, namun tak sampai sehari sudah terbongkar. Apakah Sasuke sering bermain tarik-tarik dasi dengan teman-temannya atau lelaki itu menggunakan dasi sebagai bahan mengelap ingus. Memikirkan itu membuatnya menggeleng cepat, sejak kapan kekasihnya ingusan. Astaga jauhkan pemikiran itu Sakura, jika Sasuke tahu kau bisa habis.

"Hn apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada" gumam Sakura sambil menepuk-nepuk hasil karyanya yang sudah rapi. "Sudah selesai. Dan ku peringati lagi padamu tuan Uchiha berhenti merusaki hasil karyaku"

"Aku suka"

"Ya astaga kalau begitu suruh pasangan Guy mu, Naruto untuk memperbaikinya. Jangan padaku lagi"

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang