II

16.2K 999 24
                                    

Sakura menekukan wajahnya kesal saat kekasihnya dengan sengaja menjitak jidat lebarnya. Memang tak sakit hanya saja ia kesal karena sedang asik-asik memperhatikan wajahnya, lelaki itu malah mengganggunya.

"Kau tahu apa kesalahanmu?" Tanya Sasuke datar. Ia mengangkat tubuh Sakura ke pangkuannya, hingga kini mereka berhadapan.

Gadis itu memutar bola matanya bosan, "itu bukan kesalahanku Sasuke-kun. Aku hanya tak ingin menolak ajakan Ino"

"Dan pergi ke konser iya? Kau lupa aku sudah melarangmu untuk tidak pergi kan?"

Sakura memanyunkan bibirnya sambil menganggukkan kepala lalu menenggelamkan kepalanya di ceruk leher lelaki itu. Mencari posisi nyaman untuk melanjutkan tidur. Tadi setelah bangun tidur di ruang Uks, Sasuke langsung saja menculik dan membawanya ke apartemen lelaki itu. Dan berakhirlah mereka disini. Duduk-duduk tak tahu harus melakukan apa.

"Jangan tidur Saki kau baru habis makan, badanmu akan gendut nantinya" ingat Sasuke. Tangannya yang bebas tak melakukan apa-apa mengelus punggung gadis kesayangannya itu.

"Memangnya kenapa kalau aku gendut? Kau akan meninggalkanku?" Sakura berucap dengan bibir yang masih menempel di leher lelaki itu hingga membuat Sasuke sedikit merasakan geli.

"Tentu saja tidak"

"Hmm" gumamnya tak jelas. Melingkarkan kedua tangan dan kakinya di tubuh Sasuke guna mempererat pelukannya. Gadis itu benar-benar terlihat seperti bayi sekarang ini.

"Ku bilang jangan tidur saki"

"Aku mengantuk Sasuke-kun"

"Siapa yang menyuruhmu ke konser"

"Hmm iya-iya aku minta maaf"

.

.

.

"Sasuke-kun ayoo Ino dan Hinata menungguku"

"Hn" gumam Sasuke pada Sakura yang terlihat antusias padahal hanya akan pergi ke apartemen Sai yang berada di lantai bawah. Ya mereka tinggal di gedung apartemen yang sama hanya saja Sai berada di lantai bawah apartemennya.

"Ganti seragam sekolahmu dulu"

"Memangnya kenapa Ino dan Hinata juga masih memakai seragam yang sama kok"

Sasuke tak berucap lagi namun matanya menajam seolah mengatakan bahwa gadis itu harus menurutinya. Sakura menelan ludahnya melihat tatapan mematikan dari lelaki itu, lalu menarik napasnya pasrah. Ia harus mengganti seragamnnya sekarang.

Ia pun memilih masuk ke dalam kamar Sasuke mengambil celana pendeknya dan kaos oblong milik Sasuke yang berwarna abu-abu. Beruntung beberapa pakaiannya ada disini jika tidak entah ia harus memakai celana apa. Tidak mungkin boxer milik Sasuke. Memikirkan itu membuat Sakura menggeleng sambil tertawa.

Kembali berjalan menuju pintu apartemen dimana Sasuke yang masih setia berdiri menunggunya, "sudah Sasuke-kun ayo"

Sasuke melirik paha mulus Sakura yang terlihat. Celana yang dipakainya sangat pendek sampai-sampai baju kebesaran itu menutupnya jadi Sakura terlihat seperti tak memakai celana.

"Tak ada celana lain?" ucapan bernada tak datar itu membuat Sakura mengernyitkan alisnya.

"Astaga Sasuke-kun kau ini kenapa kita hanya akan pergi ke apartemen Sai dan aku akan mengobrol dengan kedua temanku bukannya berjalan-jalan di tempat umum" protes Sakura yang mulai merasakan kesal pada kekasih tampannya itu.

"Ya sudah kalau begitu beri aku satu ciuman panjang agar aku mengizinkanmu memakai celana itu" senyum menyebalkan timbul di wajahnya membuat angka kesal yang tadinya hanya 65 persen kini naik menjadi 85 persen. Sasuke benar-benar.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang