VI

10.6K 788 28
                                    

Ino memberikan kode berupa jempolan tangan pada sahabat pinknya. Sakura yang sudah paham pun langsung saja melangkah melewati lapangan basket dengan langkah seribu agar Sasuke tak dapat melihatnya melintas koridor di samping lapangan. Bisa bahaya jika Sasuke tahu, pikirnya was-was. Namun sampai ia berada di parkiran sekolah lelaki itu tak menyadarinya membuat Sakura mengucap banyak syukur.

Tak selang berapa lama Ino datang menyusulnya.

"Dimana Hinata?"

"Dia tak bisa ikut, ada acara penting katanya" Jawab Ino cepat. Sakura mengangguk lalu ikut masuk ke dalam mobil milik Ino.

Hari ini mereka akan pergi ke mall. Tempat diadakan meet&greet aktor yang sangat mereka sukainya. Lelaki tampan bernama Keizi Sazaki itu adalah aktor baru papan atas yang membuat heboh dunia maya karena aktingnya di film layar lebar berjudul Shoot. Film bergenre Aksi dan romantis itu benar-benar membuat heboh penonton. Makanya ini mereka mendagakan meet&greet agar bisa bertemu langsung dengan aktor tersebut. Namun Sakura tetaplah Sakura, gadis itu tak meminta izin kepada kekasihnya. Karena ia tahu Sasuke tak akan memberikan izin. Apalagi jika sampai dia tahu yang mengadakan meet&greet itu adalah seorang aktor tampan, pasti Sasuke akan semakin tak gentar untuk tidak memberikannga izin. Berbeda dengan Ino, gadis itu sudah kapok dengan hukuman kekasihnya, jadi sudah dari beberapa hari lalu dia mengambil hati Sai agar mau memberinya izin. Dan ya Sai memberinya izin dengam syarat ia tak boleh lagi pulang bersama mantan kekasihnya. Jika itu terjadi entah apa yang akan dilakukan lelaki pucat itu pada kekasihnya.

"Aku senang sekali Ino" ujar Sakura dengan semangat 45.

Ino memutar bola matanya bosan mendengar tuturan sahabatnya. "ku harap sebentar tidak akan sebaliknya"

Mengernyit bingung dengan ucapan Ino. Apa gadis itu menyumpahinya. "Brengsek kau gendut"

"Dasar jidat lebar, aku kan hanya mengatakan apa yang ada di pikiranku"

"Ck tetap saja bodoh" gumam Sakura kesal pada sahabat pirangnya itu. Ia pun ikut berdoa dalam hati, semoga Sasuke tidak mengetahui hal ini.

.

.

.

Mata Sakura berbinar-binar saat menangkap banyak sekali manusia yang hadir. Tatapannya jatuh di panggung kecil dimana aktor tersebut sedang menyapa penggemarnya.

"Ino ramai sekali" Ino tak menjawab ucapan antusias sahabatnya, karena sekarang ia juga bersikap tak beda jauh dengan Sakura.

"Tunggu aku Keizi Sazakiiii" Sakura terlihat semangat sekali. Begitu pun Ino.

Mereka segera saja melangkah mendekati panggung. Walau berdesak-desakkan mereka tak masalah, asal bisa melihat secara dekat wajah tampan aktor tersebut.

"Ahh Ino gendut jangan menarik kerak seragamku bodoh" umpat Sakura kesal. Padahal ia akan masuk ke cela kecil antara orang-orang itu tapi Ino malah menarik kerak seragamnya. Membuat langkahnya terhenti.

"Kau gila aku di depanmu Jidat lebar"

Matanya membelalak sempurna saat melihat Ino yang berada di depannya sambil berusahan mendekati panggung. Ia mendumel kesal, siapa yang berani-berani menghentikannya. Oh orang itu mungkin belum pernah merasakan bogeman mentah darinya.

"Ck sialan" gumam Sakura kesal seraya menyentak kasar tangan yang menarik keraknya. Membuat pegangan tersebut terlepas. Dengan susah payah ia berbalik siap mengeluarkan kekesalannya.

"Berani-beraninya kau padaku.... "

"Pulang" satu kata bernada datar yang dikeluarkan lelaki yang tak kalah tampan dari aktor Keizi Sazaki itu cukup membuat Sakura menghentikan aksi serta ucapannya.

Senyum paksa yang terlihat mengerikan terpasang di wajah Sakura. "Sasuke-kun kau-- "

"Pulang" Sakura sontak menunduk ketika tatapan tajam itu menusuknya. Bola matanya mengedar kesana-kemari mencari celah agar bisa kabur dari kekasihnya yang terlihat err seram.

Seringainya muncul saat satu cela terbuka di sebelah kanannya. Ia mendongak sambil memasang wajah polos tanpa salah. Dan segera saja ia memasang skill dewa dengan berlari cepat menuju cela tersebut. Namun jangan bilang Sasuke jika ia tak punya seribu satu cara untuk menghadapi tingkah kekasihnya yang kelewatan lincah. Jika diandaikan sebagai hewan Sakura adalah anak anjing yang baru pertama kali dikeluarkan dari kandang. Tak bisa diam dia akan terus berlari kesana-kemari dan tak ingin lagi dimasukan ke dalam kandangnya. Ya begitulah Sakura, jika satu kali dibebaskan. Gadis itu akan keras kepala dan tak mau diatur.

Memang gerakan Sakura cepat, namun tangan Sasuke sudah lebih dulu menarik kerak gadis itu seperti sebelumnya. Membuat rencananya untuk berlari dari kekasihnya batal. Ia mendengus bosan, tak ada lagi harapan, batinnya. Lalu kembali berbalik menghadap pada Sasuke yang nampak menyeringai jahat.

"Wahh tampannya" kepalanya segera mengedar di seluruh penjuru. Banyak sekali gadis yang menatap kagum wajah kekasihnya sambil memberikan pujian-pujian.

"Siapa lelaki itu?"

"Wajahnya tak kalah tampan dari Keizi-kun"

"A-aku rasa aku mencintainya pada pandangan pertama" dan salah satu ucapan gadis itu mampu membuat Sakura naik pitam. Ia segera menarik Sasuke untuk keluar dari kerumunan gadis-gadis tak tahu diri itu. Enak saja mengatakan cinta pada lelaki yang sudah mempunyai kekasih.

"Kau pasti sengaja kan datang kesini agar gadis-gadis melirikmu" ucap Sakura dengan nada kesalnya.

Sasuke mengernyitkan alisnya bingung dengan tingkah Sakura, seharusnya disini yang marah dirinya bukan gadis pink itu. "Jangan memutar cerita kau sedang bersalah"

"Memutar cerita apa? Aku tak bersalah dan jelas-jelas kau-- "

"Kau kesini diam-diam tanpa seizinku itu bukan bersalah? Ingat Sakura kau sudah berjanji padaku untuk selalu meminta izin terlebih dahulu sebelum pergi kemana-mana"

"Iya ta-tapi aku lelah jika kau terlalu posesif padaku, aku juga punya dunia sendiri Sasuke-kun" ucap Sakura berusaha mengutarakan apa yang ada di hatinya.

Sasuke terdiam beberapa saat. Melihat mata berkaca-kaca gadis itu membuatnya tak tega, tapi bukan kali ini saja gadis itu pergi tanpa bertanya terlebih dahulu. Sudah banyak kali, tapi ia selalu berupaya untuk memahami keadaannya, namun Sakura tetap saja melakukan hal tersebut.

"Bukan seperti ini caranya Sakura, jika kau ingin pergi kenapa tak bertanya terlebih dahulu padaku. Kau tak tahu betapa khawatirnya diriku saat kau tak ada di sekolah"

Sakura mendongak menatap mata onyx lelaki itu, "percuma, kau tak akan pernah mengizinkanku pergi kemana pun tanpa pengawasanmu"

"Kau bahkan belum mencobanya tapi kau sudah mengatakan hal yang belum tentu seperti itu" ujar Sasuke. Matanya tak lepas dari emerald gadis itu.

"Aku lelah" gumam Sakura lirih.

Sontak Sasuke terkejut dengan ucapan gadis itu, ia menarik napasnya panjang, "baiklah kalau itu mau mu. Silahkan urusi sendiri dunia mu Sakura aku tak akan lagi mengurusi mu sampai kau yang memintaku sendiri" selesai berucap Sasuke langsung saja berbalik meninggalkan Sakura yang masih terdiam sambil berusaha mencerna kata-kata dari mulut Sasuke.

Tatapannya mengarah pada Sasuke yang sudah berjalan pergi meninggalkannya. Perasaannya terasa aneh, seharusnya ia merasa bahagia karena Sasuke tak akan lagi mengekangnya, namun ia tak merasa seperti itu. Hatinya seolah kesal pada dirinya sendiri karena membuat Sasuke kecewa. Hampir tiga tahun mereka bersama baru kali ini Sasuke mengalah pada sikap keras kepalanya. Apakah lelaki itu sudah tak tahan. Sakura segera menggeleng sambil menangis dalam diam. Tidak, ia mencintai Sasuke, dan tak ingin lelaki itu menyerah ataupun pergi darinya.

"Hikss Sasu maaf"

.

.

.

Bersambung...
Vote dan komen yahh....

.

.

.

Sakura oh Sakura

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang