Jangan lupakan pagi hari setelah liburan adalah sesuatu yang melelahkan. Perjalanan panjang mereka semalam membuat punggungnya sakit hingga saat ini. Rasanya tak ada semangat ke sekolah, tapi teringat jika beberapa minggu lagi akan ada ujian. Ah iya kekasihnya mungkin sedang mempersiapkan diri untuk ujian kelulusannya mengingat dia sudah berada di tingkat akhir dan harus fokus belajar. Tapi Sasuke dan kejeniusannya Sakura pikir tak perlu belajar, dia bahkan bisa menjawab soal yang sama sekali belum diajari guru. Baiklah tepuk tangan untuk kepintaran seorang Uchiha Sasuke selain tampangnya yang begitu menarik perhatian warga bumi otaknya juga tak main-main.
Sakura memelankan langkahnya ketika berpapasan dengan Tenten, ia merindukan manusia cepol itu. Meskipun dia sangat menyebalkan.
"Hey bumi bagian mana yang menelanmu? Belakangan ini kau menghilang" tanya Tenten sambil mengerling aneh padanya. Tak tahukah itu terlihat mengerikan, ada gerangan apa sampai wajah gadis itu secerah matahari di tempat liburannya kemarin.
"Jangan membuat mulut manisku ini mengumpat di pagi hari. Aku baru saja pulang dari liburan" jawabnya sombong.
"Cih sombong" Tenten menepuk jidatnya, tidak keras hanya berupa tepukan pelan sebagai bentuk kekesalannya. Lalu gadis itu menarik tangannya.
"Aku akan ke kelas"
"Masih terlalu pagi, lebih baik kita makan saja. Ku dengar ada menu baru di kantin.
Sakura menoleh cepat dengan tatapan berbinar, wajahnya seketika antusias. Menghilangkan niat utamanya yang akan masuk ke dalam kelas. Ada yang lebih menarik daripada itu, menu baru. Sakura suka itu.
"Apa itu?"
"Kau akan tahu nanti"
Tenten membuatnya penasaran selama perjalanan ke kantin, bahkan saat ia memaksa, gadis itu tetap bersikukuh akan menjawab pertanyaannya ketika sampai di kantin. Padahal Sakura sangat penasaran dengan menu baru, belakangan ini bibi penjaga kantin memang banyak menghadirkan menu baru.
Hingga tiba di dalam kantin dan memilih tempat duduk, Tenten belum kunjung memberikan jawaban dan itu membuatnya kesal.
"Ayo katakan apa menunya?" Tak pernah sesabar ini hanya karena menu baru.
"Tidak ada"
"Haaa?"
"Ya tidak ada, aku hanya bercanda agar kau mau menemaniku ke kantin" ucapnya cengengesan sambil berjalan menuju tempat pesanan.
Menggebrak meja dan mengabaikan tatapan tanya dari beberapa orang yang ada. "Sialan kau Tenten"
"Aku akan mentraktirmu, tenang saja" teriaknya.
Tidak, Sakura tak butuh traktiran dari cepol itu, ia bisa membelinya sendiri. Tenten benar-benar membuatnya mengumpat di pagi hari.
"Kau mengganggu orang-orang"
Suara familiar itu terdengar, sontak membuat Sakura mendongak. Mendapati Gaara yang baru saja duduk di hadapannya. Wajah lelaki itu terlihat cerah, bukan cerah seperti itu. Maksudnya memasang wajah cerah yang secara tak langsung dia sedang bahagia. Oh apakah dia bahagia ketika melihat Tenten menipu dirinya ini?
Daripada melayangkan kekesalannya lebih baik ia bertanya saja siapa kekasih lelaki merah itu, ya ia cukup penasaran. Terakhir kali Gaara bilang dia sedang dengan seorang gadis, pasti sekarang mereka telah resmi bukan?. Ia juga ingin tahu gadis mana yang sanggup menarik perhatian seorang Rei Gaara selain dirinya ini. Oke Sakura berhenti bersikap sombong.
"Jadi siapa kekasihmu?"
"Kau"
"Apa?" Teriaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (End)
RandomTentang Sasuke Uchiha yang begitu posessif pada gadis pink kesayangannya. Dan Sakura si gadis pink keras kepala yang selalu melanggar aturan kekasih pantat ayamnya. # 3 - SasukeUchiha - (16/06/20) # 28 - Sasusaku - (31/07/20) # 1 - SakuraHaruno - (...