XIV

9.6K 722 58
                                    

Mata kelam tersebut melirik pada kekasihnya yang tengah berdiri di pintu antara dapur dan ruang tengah apartemennya. Gadis itu sedikit menyembunyikan tubuhnya di tembok, hanya mencodongkan kepalanya saja agar dapat melihat kegiatan Sasuke, yang sedang sibuk membuat sarapan.

Ia tahu alasan mengapa Sakura tak kunjung menghampirinya, ya apa lagi kalau bukan kejadian semalam. Sesampai di apartemen, gadis itu terus melanjutkan tidurnya karena mengantuk. Dan tak sempat mengatakan apapun pada Sasuke, jadi mungkin saja dia masih takut mendatangi kekasih tampannya yang terlihat sepuluh kali lipat lebih menawan, tampilannya yang terkesan lucu karena memakai apron biru tua yang melekat di tubuhnya.

Sakura mungkin bepikir jika Sasuke tak mengetahui keberadaannya yang bersembunyi bagai kucing kecil, namun nyatanya salah. Lelaki itu tahu, hanya saja ia pura-pura tak tahu dan sibuk dengan pembuatan sarapan. Tinggal membuatkan susu untuk kekasih pinknya, lalu selesai.

Tak membutuhkan waktu lama hingga cairan berwarna putih nan manis tersebut selesai dibuat. Sasuke menaruhnya di samping piring berisi roti selai kacang milik Sakura.

Langkah cepat ia mendekati Sakura, menarik tubuh gadis yang sedang melamun itu ke dalam pelukannya. Sebelum mengatakan sesuatu, ia memberikan kecupan selamat pagi di bibir Sakura.

"Apa yang kau lakukan, gadis kayang?" Tanya Sasuke, sengaja menggoda Sakura. Dan tentu itu membuat wajah Sakura memerah padam, ia semakin menenggelamkan wajahnya didada bidang Sasuke.

"Aku minta maaf" sepertinya dia benar-benar menyesal dengan masalah yang dilakukannya. Lihat, dia masih saja meminta maaf. Padahal Sasuke tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

Kedua tangan Sasuke menarik kepala Sakura agar menjauh dari dadanya, ia menangkup wajah mulus tersebut. Memberikan senyum yang hanya untuk Sakura, senyum hangat dan menenangkan, hingga senyuman itu menular pada Sakura.

"Tak apa" gumam Sasuke lembut. Ia kembali memberikan kecupan singkat di bibir tersebut, "makanlah, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu"

"Aku mandi dulu Sasuke-kun"

"Terserah padamu. Tapi jangan berlama-lama, kau bisa masuk angin"

"Iya Sasuke-kun"

Sasuke menatap kekasihnya yang telah berjalan menuju kamar mandi, tak bisa menahan senyumnya ketika mendapati gadis pink itu menurut. Jarang sekali membuat Sakura menurut, kecuali dengan tatapan tajam. Namun kali ini tanpa ada tatapan ataupun ancaman, dia menurut. Mungkin saja pengaruh kejadian semalam, paling-paling tak bertahan berapa lama. Mengingat betapa keras kepalanya Sakura.

Ia hanya bisa terkekeh geli karena terlalu mencintai gadis itu sampai tak bisa menghukum Sakura dengan sesuatu yang berlebihan. Sasuke bucin eh?

.

.

.

Apartemen Sai kini terdengar berisik karena ketiga gadis berbeda warna tersebut sedang mengumpul, entah sedang membahas apa. Mereka terlihat menertawakan sesuatu dan itu mengundang tatapan tanya dari para lelaki yang sedari tadi membahas tentang basket.

Naruto melirik pada Hinata yang tertawa keras, tak biasanya gadis lemah lembut itu akan tertawa sekeras itu. Biasanya dia hanya akan tersenyum manis, kali ini berbeda, dan tentu saja ia penasaran dibuatnya, begitu pun kedua temannya.

Menoleh pada Sasuke yang sama penasarannya, Naruto berbisik. "Ada apa dengan mereka?"

"Hn tanyakan saja sendiri"

"Ck kau ini Teme, aku serius"

"Aku juga serius Dobe bodoh"

Sai sontak menatap bingung kedua temannya yang sedang beradu mulut. Kenapa jadi seperti ini, tadi mereka terlihat damai.

Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang