𝐌𝐲 𝐬𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡 ✔

8.

Setelah pelajaran ramalan aku bergegas pergi ke danau hitam.

Aku melihat seorang laki-laki dengan rambut agak panjang duduk di bawah pohon. Siapa lagi kalau bukan Fred.

"Hello fredie"

"Ah akhirnya gadisku datang" Ujarnya sambil mengelus kepalaku.

"Jadi, kenapa kau mengajak ku kesini?"

"Aku ingin memberimu buku ini" Ucap Fred memberiku buku.

"Mengapa kau memberikan ku buku ini? Dan buat apa? Dimana kau menemukan nya?"

"Tenang nona, aku akan menjelaskan nya secara perlahan"

"Yasudah cepat, jangan buat aku penasaran!"

Fred menyeringai. "Ada Syarat nya"

Firasat ku buruk. "Apa!"

Fred mengarahkan telunjuknya ke pipi. Mata ku membelalak.

"A apa maksudmu!"

"Kau masih polos atau pura pura polos hm?"

"I iya harus apa"

"Yasudah kalau kau tak mau mencium pipiku"

Aku bernafas lega.

Cup

Aku melotot ke arah Fred yang sedang tersenyum.

"Kau apakan pipiku!"

"Dicium lah apalagi, kalau kau tak mau mencium pipiku jadi aku saja yang mencium pipimu"

Aku langsung memukul dada Fred berkali-kali. "Gara-gara kau! Pipiku sudah tak suci!"

Fred menahan tanganku. "Lebih bagus pipi kan, dari pada bibir?" Ucap Fred sambil menyeringai.

Ah pipiku memanas. "Menyingkir, sekarang jelaskan apa maksud buku itu"

Fred langsung mengambil buku itu. "Jadi beberapa hari yang lalu saat aku ke perpustakaan aku melihat buku ini, tadinya aku mengambil buku ini karna sampulnya berbeda dari yang lain"

"Lalu?"

"Saat ku baca beberapa lembar aku mulai bosan jadi ku longkap saja. Di bab ke 17 ada nama 'Katherine Barnard' jadi aku langsung fokus membacanya. Di situ tertulis tentang kebenaran dari seluruh kebenaran"

Aku tertarik pada topik ini. "Lalu apa lagi?"

"Nah, setelah itu aku tak paham lagi. Makanya ku serahkan ini padamu. Aku sudah izin pada madam pince kok"

Aku tersenyum lebar. "Terimakasih Fred"

♤♤♤

Aku kembali ke asrama dengan membawa buku itu. Mumpung tak ada kelas sampai nanti malam jadi akan ku habiskan waktuku untuk membaca buku tua ini.