25.

1.3K 211 198
                                    

Katherine berlari membantu Tonks dan remus.

"Untung ada kau disini, nak!" Teriak remus.

"Ya Profesor!" Balas Katherine.

"Reducto!" Katherine membantu tonks yang hampir di avada kedavra.

"Thank you! Itu tadi sangat keren" Balas tonks.

Katherine tersenyum. "Hei gadis" Sapa Pelahap maut dari belakang Katherine.

"Protego!" Sial nya mantra Katherine melesat, dan si Pelahap maut itu menghancurkan tembok di belakang Katherine.

Katherine terkejut? Tentu saja. Ia menoleh kebelakang dan melihat tonks serta remus tertimpa bebatuan.

"No!" Teriak Katherine sambil menangis.

Katherine berjongkok lemas dan mengangkat bebatuan yang menimpa tubuh remus dan tonks.

"PROFESOR! TONKS! KALIAN BISA DENGAR AKU!" Teriak Katherine.

Pelahap maut di belakang tertawa. "Kenapa? Mereka sudah mati"

Katherine dengan marah mengacungkan tongkat nya. "Sectusempra!" Pelahap maut itu memegang dada nya kesakitan.

Katherine masih terus menangis, Pelahap maut itu menghilang. Sebelum menghilang ia melihat rambut nya.

"Pirang?" Batin Katherine.

Katherine langsung melihat badan tonks dan remus yang kaku dan membiru.

Katherine menundukan kepala nya sambil menangis, lalu beberapa murid datang dan membawa mayat tonks dan remus.

Katherine berdiri dengan lemah. "Ini salahku" Lirih Katherine.

Katherine berjalan dengan lemas. "Dimana fred?" Tanya Katherine pada dirinya sendiri.

Ia membuka pintu aula, di sana sudah banyak mayat yang tertutup.

Mata Katherine melebar selebar lebar nya. Dia kembali menangis.

"Tak mungkin!" Katherine berlari menghampiri mayat itu.

"Dad! Kau dengar aku!" Racau Katherine.

Ibu Katherine merangkul pundak kedua anaknya.

"D.. Dia sudah tenang, sayang. Jangan di tangisi oke? Ia tak suka melihat kalian menangis" Bisik ibu mereka.

Katherine menangis Sesegukan. "Kau bilang pada kami untuk selamat, tapi kau yang pergi. Tidak adil!" Isak Katherine.

Felix memeluk adiknya dan mengusap kepala adiknya.

"Ini sudah takdir" Ucap Felix pelan.

Katherine melepas pelukan nya pada kakak nya dan mengecup pipi ayahnya.

"Thank you" Bisik Katherine di kuping ayahnya.

Keluarga Weasley terdiam, mereka juga lelah.

Fred, ya fred. Dia mendekati Katherine.

"Sudah, jangan menangis terus" Katherine langsung hambur di pelukan fred.

"I.. Itu benar, fred. Mimpi ku. Ternyata itu ayahku" Ucap Katherine lemah.

Fred mengusap punggung Katherine.

"Hei, dengarkan aku. Dia sudah tenang disana, dan kau. Kau harusnya bangga. Sebaliknya ayahmu sangat bangga padamu" Ucap Fred sambil menangkup pipi Katherine.

Katherine mengangguk kecil. "Terimakasih Fred, terimakasih kau selamat untuk ku" Bisik Katherine.

Fred tersenyum dan mencium kening Katherine lama.

𝐌𝐲 𝐬𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang