13.

1.2K 220 25
                                    

Hari ini tugas pertama
dilaksanakan, setelah kejadian dimana Fred menemukan turpin. Katherine dan Fred menjadi lebih dekat.

Sekarang Katherine membantu Fred dan george membagikan kartu taruhan.

"Ayo taruhan taruhan siapa yang menang! Hany-" Fred tak sengaja menabrak ginny.

"Kasar sekali" Sindir ginny, Fred menggidikan bahunya sedangkan Katherine hanya tertawa.

"Fred ayo kita duduk, aku lelah" Ucap Katherine pada Fred. Fred sempat berfikir. "Eum, baiklah"

"Ayo george, princess ku sudah lelah" George tertawa kecil mendengar ucapan Fred.

"Baiklah" Akhirnya mereka sampai di tribun. Katherine duduk di antara Fred dan george.

Awalnya pansy memaksa Katherine duduk dengan anak Slytherin namun Katherine menolak mentah mentah.

Harry akhirnya keluar dari tenda juara dan berjalan kearah naga.

"Cepat ambil tongkat mu Harry!" Teriak Katherine. Fred bahkan sampai menutup kupingnya.

"Suaramu berisik sekali nona" Katherine terkekeh. "GO Harry Go!" Katherine benar-benar menyemangati Harry.

Harry terbang entah kemana. "Fred, george. Mengapa Harry belum balik?" Tanya Katherine.

"Mungkin ia tertidur" Jawab george. "Itu tak lucu george" Kata Katherine sebal.

Akhirnya Harry sampai diikuti naga dibelakang. Katherine bertepuk tangan sangat kencang, sedangkan Fred dan george malah meneriaki naga itu.

"Good dragon!" Teriak mereka bersama. Katherine menginjak kaki mereka berdua. "Ouch!" Pekik mereka bersamaan.

"Kalian harusnya dukung Harry, bukan nya naga menyebalkan itu!"

❃.✮:▹ ◃:✮.❃❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Katherine kembali ke Asramanya. "Halo semua!" Sapa Katherine. Mereka tampak lesu.

"Kalian kenapa?" Tanya Katherine. "Harusnya si Potter itu gagal! Sekalian saja ia dimakan naga" Balas draco.

Katherine menggeleng kan kepala nya. "Kejam" Bisik Katherine pada dirinya sendiri.

Katherine sudah muak mendengar teman temannya yang menginginkan Harry mati.

Katherine berteriak. "Diam kalian!"

Pansy mengernyit. "kenapa kau?"

Di saat seperti ini Katherine akan berpura-pura jahat. Teman-teman nya hanya tahu ia dekat dengan Fred dan george. Temannya tak tahu kalau Katherine dekat dengan golden trio.

"Kalau Harry mati, kita tak punya bahan bully-an" Jawab Katherine. Akhirnya seisi ruang rekreasi tertawa.

"Kau benar" Jawab Adrian.

"Potter memang sasaran bully yang tepat" Sahut crabbe.

"Aku suka melihat wajah marah nya" Ucap pansy sambil tertawa.

Katherine hanya tersenyum kecut. "Maaf Harry, aku terpaksa" Batin Katherine. Katherine akhirnya memutuskan untuk kekamar.

Katherine masuk ke kamar nya dan pergi mandi. Sudah 20 menit ia mandi.

Lalu dia keluar dan menguncir rambutnya.

"Katherine! Cepat keluar! Kita di panggil Profesor snape!" Teriak pansy dari luar kamar.

"IYA!" balas Katherine dari dalam. Katherine memakai penjepit rambut dan memakai parfum lalu keluar.

"Jadi beberapa hari lagi akan ada yule ball maka dari itu kalian harus dapat pasangan. Dan jangan lupa jaga etika kalian!" Ucap profesor snape dengan datar.

Semua murid mengangguk mendengar penjelasan profesor snape.

Katherine dan pansy jalan menuju aula. "Kathe, menurut mu yule ball itu seru gak?" Tanya pansy.

"Mana ku tahu" Jawab Katherine cuek. Pansy memutar bola matanya. "Duh aku lapar" Celetuk pansy.

"Kau sama seperti draco, selalu lapar" Balas Katherine, pansy hanya tertawa. Sesampainya di aula Katherine duduk dekat theo dan blaise.

Katherine mengedarkan pandangan nya mencari Fred, matanya bertemu dengan mata Fred. Fred tersenyum lebar sedangkan Katherine tertawa kecil.

Dari jauh Fred seperti bilang. "Mencari ku eh?" Katherine membalas nya. "Kau memperhatikan eh?"

Fred terkekeh kecil, setelah itu ia memakan makan siang nya. Begitu juga dengan Katherine.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Katherine pergi ke kelas ramuan.

"Jadi hari ini kita akan membuat ramuan Belch powder. Waktu nya hanya 40 menit" Ucap profesor snape dingin.

"Sekarang siapa yang mau menjelaskan apa maksud ramuan ini?" Tanya profesor datar.

Katherine mengangkat tangan nya. "Saya profesor" Profesor memandang kearah Katherine.

"Baiklah, miss Barnard. Silahkan jawab"

Katherine tersenyum. "Ramuan belch powder adalah ramuan yang membuat peminum bersendawa, paling lama 14 menit. Dia akan hilang begitu saja, tanpa ramuan tambahan" Jelas Katherine.

Profesor snape mengangguk. "20 poin untuk Slytherin" Anak-anak Slytherin terlihat senang.

Gryffindor sedang sial hari ini, karna tak ada Hermione.

"Waktu nya dimulai dari, sekarang!" Teriak profesor snape.

Katherine membuat ramuan itu bersama Adrian. Mereka sangat kompak bahkan pekerjaan mereka lebih cepat dan sempurna dari pada yang lain.

Katherine dan Adrian tertawa pelan melihat profesor snape sedang memarahi seamus karna meledakan ramuan itu.

Selang beberapa menit kuali-kuali para siswa di kumpulkan.

Snape mengecek satu satu ramuan anak murid nya.

"Untuk miss Barnard dan mr pucey. Ramuan kalian sangat bagus, tapi ini belum di buktikan. Siapa yang mau jadi sukarelawan?"

Semua anak deg-degan mendengar tawaran profesor snape. "Tak ada?" Tanya snape.

"Baiklah aku saja yang pilih" Profesor snape memandang wajah anak murid nya satu per satu.

"Longbottom! Maju!" Katherine merasa tak tega dengan Neville.

Katherine menundukkan wajah nya, ia tak tega melihat Neville.

"Ramuan kalian berhasil. 40 poin untuk Slytherin" Katherine berjalan lebih dulu. Ia menghampiri Neville.

"Neville" Neville menoleh. "Ada apa" Ucap Neville terbata karna masih cegukan.

"Maafkan aku, gara-gara ramuan ku kau jadi seperti ini" Lirih Katherine.

Neville tersenyum. "Tak apa apa, ini bukan salah mu" Katherine tersenyum.

"Baiklah aku pergi dulu ya, bye" Neville pergi ke aula.

Saat di Koridor lagi lagi Katherine bertemu dengan Fred. "Hai fredie"

Fred tersenyum. "Seperti nya itu panggilan sayang mu untuk ku. Iya kan?"

Katherine hanya tertawa kecil. Mereka mengobrol di sepanjang koridor dan Katherine selalu tertawa mendengar lelucon Fred.

"AKH! TOLONG!"

𝐌𝐲 𝐬𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐜𝐫𝐮𝐬𝐡 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang