15

128 22 0
                                    

Hari - hari berlalu tanpa terasa, keadaan rumah menjadi sepi saat brian kembali ke new york tak lama setelah perayaan tahun baru. Brian meminta maaf padaku karna tak bisa tinggal lebih lama, aku menangis tersedu saat mengantarkannya ke bandara.

Dia berulang kali berjanji akan kembali dan membantu menyelesaikan permasalahan hatiku, aku hanya mengangguk dan memeluknya erat sebelum ia masuk utk melakukan check in.

Aku tak pernah mengerti sebelum nya jika brian marah mengetahui keputusan charles untuk menikahi wanita itu, brian bersikukuh bahwa charles juga mencintaiku. Meskipun aku juga bersikukuh menentang pendapatnya, karna jujur saja aku sdh tak sanggup lagi bertahan dengan semua ini dan ucapan brian sangat mempengaruhiku. Memberikan sedikit harapan, aku tak ingin berharap apapun lagi.

Aku berada di halaman belakang, membantu mom merapikan tanaman mencabut rumput rumput liar yg tumbuh diantara bunga bunga dan tanaman lainnya. Terdengar seseorang berteriak memanggil namaku.

"Lilyyyyyyyyy" ada arthur disana, dia melambaikan tangan dan berjalan mendekat.

"Hei ada apa?" Aku mentapnya, sedangkan ia hanya terkekeh pelan. Mengatakan jika aunt menyuruhku datang kerumahnya untuk membantu membuat kue.

Aneh sekali pikirku, mengapa harus repot repot menyuruh arthur datang padahal aunt bisa menelpon ku langsung. Mom menyuruhku mencuci tangan dan segera menemui aunt.

"Auuuunt" sapaku ceria saat menemui aunt yg berada di dapur, meja dapur sudah terlihat penuh dengan bahan bahan kue.

"Hei lily" aunt menyambutku hangat dan memelukku erat.

"Mom aku akan kembali kekamar dan melanjutkan tidurku"arthur bergumam kemudian berlari pergi menuju kamar, aku tertawa melihatnya. Aunt bercerita jika ia memaksa arthur bangun dan memanggilku, meskipun butuh perjuangan ekstra karna aku tau jika sdh tidur arthur akan marah bila diganggu.

Charles sangat suka sekali menggoda arthur, saat arthur tertidur charles akan selalu menarik bantalnya, menggoyang goyang badannya, atau berteriak keras keras tepat di telinga. Yg membuat arthur langsung terbangun dan berteriak marah.

"Jadi apakah aunt akan menbuat cookie kesukaanku yg seperti mom buat?"aku menatap sekeliling meja dan meneliti bahan bahan apa saja disana.

Aunt mengangguk dan tersenyum lebar mengetahui aku menebak dengan benar apa yg akan dibuat olehnya, aunt memberiku apron dan memasangkannya.

Sempat bertanya kemana perginya semua orang, karna rumah terlihat sepi dan lenggang. Aunt menjelaskan jika lorenzo pergi sedari pagi dengan beberapa temannya membahas masalah bisnis, sedangkan charles pergi bersama wanita itu dan bilang jika pulang esok hari. Aunt juga tidak tau kemana mereka pergi.

Aku hanya ber oh ria mendengar penjelasan aunt, akhir akhir ini mmg charles tak pernah mengabari ku lagi saat ia hendak pergi. Padahal dulu sebelum ada wanita itu, charles akan tetap memberitahuku kemanapun ia pergi. Entah itu urusan pekerjaan atau hanya pergi mencari makan dengan sesama teman drivernya.

Aku tersenyum kecut mengingatnya, masih berusaha belajar memaklumi semuanya. Bukankah memang beradaptasi dengan hal baru butuh waktu.

"Aunt bolehkah aku menambahkan lebih banyak choco chips kedalam adonanku?" Aku bertanya sembari mengambil satu kotak chocochips dan menuangkan semuanya ke dalam mangkuk berisi adonan, aunt tertawa dan mengangguk melihatku.

Sepertinya sudah menjadi rahasia umum jika aku sangat menyukai coklat, aku ingat sekali saat uncle masih ada. setiap ulang tahun uncle akan membawakanku koak dengan ukuran besar, menaruhnya di depan pintu kamar. Dan aku akan selalu berteriak kencang saat membukanya, karna penuh dengan coklat permen dan kue kesukaanku.

Dad sering menegur uncle agar tak terlalu memanjakanku, tapi uncle bersikeras jika sudah menganggapku seperti anak perempuannya sendiri.

Aku dan aunt sdh memasukan adonan cookies kedalam oven, tinggal menunggu kurang lebih 45 menit agar cookies matang sempurna. Aku membersihkan meja, membuang sesuatu yg sdh tak terpakai.

"Lil" aunt memanggilku, ekspresinya sedikit canggung

Aku tersenyum menjawab nya "ya aunt, butuh sesuatu?"

Mata aunt berubah menjadi berkaca-kaca, aku sedikit terkejut dan segera menghampirinya.

"Aunt, what's wrong?"

Aunt menggeleng cepat, dan mengelap matanya kasar

"Aunt hanya merindukanmu, aunt membayangkan bagaimana setelah charles menikah kau tak mau datang lagi kemari" ucapnya pelan, dan satu air mata turun darinya.

Perasaan bersalah menyerangku, merasa aunt benar benar menyayangiku sedangkan aku mengabaikan nya karna hanya tak ingin merasa sakit hati saat melihat charles.

"Oh aunt nooo, aku akan sering kemari seperti biasanya. Pernikahan charles tak akan merubah apapun. Aunt harus ingat itu"kataku lembut dan langsung memeluknya, memeluk aunt erat.

Aunt melepaskan pelukan dan menatapku dalam, menepuk kepalaku pelan, merapikan anak anak rambut yg terlepas dari ikatan.

"Aunt kira kau yg akan menikah dengan charles, aunt tau kau sangat mencintainya. Tolong maafkan aunt yg masih memintamu kemari meskipun kau sangat kesulitan dengan perasaan mu, aunt sangat menyayangimu dan ingin kau yg menjadi bagian dari keluarga kami lil" aunt berkata panjang lebar.

Hatiku mencelos, tatapanku kosong, sekali lagi tubuhku kaku, otakku bekerja dengan cepat bertanya tanya bagaimana aunt bisa tau. Bagaimana semua orang dapat dengan mudah mengetahui bahwa aku mencintai charles.

"Aunttt" hanya kata itu yg bisa kuucapkan, lidahku terlalu kelu untuk menyanggah ucapan aunt. Mataku benar benar terasa sangat panas, aku sangat tak pernah menyangka semuanya menjadi rumit.

"Mungkin aunt egois karna ingin kau ttp menjadi bagian dari kami, meskipun hatimu selalu tersiksa saat charles bersama dengan kekasihnya. Maafkan aunt lil, tp aunt tidak bisa jika kau harus pergi"

Aku menutup wajahku dengan kedua tangan, ucapan aunt benar benar membuatku sedih. Aku menangis tersedu, aunt memelukku erat menepuk punggungku menenangkan.

Aku menggeleng perlahan, menyeka air mata dan menatap aunt lekat lekat.

"Aunt, aku tidak akan pergi. Aku akan tetap menjadi bagaian dr keluarga ini. Tolong aunt rahasiakan ini dari charles, jangan pernah memberitahu apapun. Aku mohon"

"Cepat atau lambat aku akan melupakan charles, aku berjanji aunt"

Aunt menarikku kedalam pelukannya, kami berdua menangis sesenggukan. Aku berbohong, aku berbohong pada aunt dan membohongi diriku sendiri. Aku tak akan pernah melupakan charles, perasaanku padanya tak akan bisa hilang dalam hitungan waktu.

Beautiful Goodbye || Charles LeclercTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang