Kira kira mungkin hampir 5 tahun aku tak pernah lagi menginjakkan kaki di paddock setelah jules meninggal, sempat beberapa kali mencoba namun aku masih tetap saja tidak bisa. mendadak memori mobil jules menabrak crane teringat jelas, dan membuat tubuh ku kaku, trauma itu benar benar tak bisa kuhilangkan.
Sekalipun saat Grand Prix monaco, aku lebih memilih pergi ke UK dengan mom dan dad drpd harus mendengar suara riuh penonton menyambut balapan.
Aku mengenakan kaos putih tipis dengan rok pendek jeans dan sneakers putih, udara di abu dhabi lumayan panas. Arthur mengingatkanku untuk menggunakan baju dengan bahan katun agar aku tidak merasa kepanasan saat disana.
Sebelum masuk ke paddock kami di beri kartu identitas, karna jika tanpa kartu itu tidak akan bisa masuk. Paddock hanya dikhususkan untuk para driver, staf dan kerabat, atau artis besar juga bisa masuk saat hari balapan.
Aku berjalan bersama arthur dibelakang, sedangkan wanita itu sdh terlebih dulu berjalan dengan aunt.
"panas sekali aku menyesal tidak membawa topi"arthur mengeluh, keringat sdh membasahi kening dan lehernya. Aku hanya tertawa mengejek, untung saja aku mengikat rambutku tinggi2 setidaknya keringat tidak akan membasahi leherku.
"hei arthur, bukankah itu lewis hamilton. aku pernah bertemu dengannya dulu saat bersama jules" aku bertanya sembari menunjuk laki laki yg mungkin satu satunya berkulit hitam diantara semua driver F1.
Arthur mengangguk dan menjelaskan jika Lewis sdh menjadi juara dunia sebanyak 7 kali, aku merasa salut dan mengangguk - anggukan kepala mendengar penjelasan arthur.
Laki laki yg kami bicarakan tadi mendekat dan menyapa arthur, arthur pun mengenalkanku padanya. Kami berbicara singkat,
"apa kita pernah bertemu? sepertinya aku tak asing melihatmu"dia bertanya.
Aku mengerutkan kening, dan menggeleng pelan "ini pertama kaliny aku datang ke paddock, mungkin anda salah lihat" balasku sopan dengan tersenyum. Laki laki itu hanya mengangguk dan tersenyum, tak lama lalu berpamitan pergi.
"mengapa dia bertanya begitu? apa kalian pernah bertemu akhir akhir ini?"arthur bertanya seperti reporter,
Aku hanya memutar bola mataku malas, "tidak mungkin, aku hanya bertemu dia sekali dan itupun sdh lama saat aku datang bersama jules".
Merasa tak puas dengan jawabanku arthur terus menerus bertanya hingga membuatku kesal, dan cara terakhir membuatnya diam adalah aku harus mencubit perutnya keras keras. dia mengaduh kesakitan, sedangkan aku tertawa sebelum berlari dari kejaran arthur.
.
Keringat dingin membasahi telapak tangan dan pelipisku, mendadak aku merasa tubuhku kaku dan kseulitan bernafas. Ingatan tentang jules tbtb muncul, aku mencoba menutup mata mengatur nafas agar aku bisa mengendalikannya. Merasa ada yg memegang tanganku aku menoleh, ada lorenzo di sebelah kanan yg menatapku mengatakan semuanya akan baik baik saja.
Aku dan lorenzo berada di garasi ferarri, sedangkan aunt, arthur, dan wanita itu berada di bangku penonton VIP. Seharusnya wanita itu yg ada disini, tp charles sendiri yg memintaku beralasan karna ini pertama kalinya aku datang. Sehingga bisa menonton di garasi yg bercampur dengan teknisi dan staff mereka.
Balapan dimulai beberapa menit lagi, tak lupa aku mengenakan earphone khusus karna berada di garasi. Charles terlihat senang ketika aku menemuinya di paddock,
"berjanjilah kau tidak akan membahayakan dirimu" aku berkata sesaat sebelum charles menaiki mobilnya. dia hanya tertawa dan mengangguk kemudian menepuk kepalaku pelan.
"dan kau juga harus berjanji ttp disini, jangan pergi ataupun kabur sebelum aku selesai" aku mendengus pelan dan mengangguk cepat.
Bunyi deru mobil balap terdengar keras, mobil saling menyalip ditiap tikungan. Semua orang digarasi terlihat tegang saat melihat balapan melalui televisi yg disiarkan langsung. Semuanya berteriak dan bertepuk tangan saat charles berhasil menyalip rekan satu team nya.
aku mulai membaik, tak ada lagi perasaan takut ataupun ingatan tentang jules yg membayangi. Aku turut bersorak saat charles berhasil menyalip pembalap lain dan berada di P3.
Balapan selama kurang lebih satu jam 30 menit selesai dengan Lewis Hamilton lelaki yg kujumpai tadi keluar sebagai juara, sedangkan Charles berada tetap berada di P3. Semua orang digarasi bersorak gembira dan berlarian keluar untuk menyambut charles. Lorenzo mengajakku, namun aku hanya menggelang. dan lebih memilih untuk menemui aunt dan arthur.
*
Ada alasan mengapa aku selalu menolak saat charles berusaha mengenalkanku pada circle pertemanannya di dunia balap. Aku merasa jika masuk kedalamnya nantinya tidak ada privasi lagi saat melakukan apapun, pasti ada banyak media yg menyorot dan memberitakan.
Saat bersama jules dulu pun aku hanya akan datang ke paddock, atau paling tidak aku menonton di tempat VIP. Setelah itu hanya menunggu jules di hotel, tak ingin ikut perayaan after race yg selalu diadakan setiap malam setelah balapan selesai.
Namun sekarang aku malah terjebak duduk disalah satu kursi bar yg ada di pusat kota abu dhabi, merayakan hari terakhir balapan sebelum besok sudah kembali dan baru akan bertemu di musim depan. Semuanya terlihat bergembira, berulang kali berteriak dan melompat lompat mengikuti irama musik yg membuatku pusing.
"kau harus ikut lil, untuk apa kau datang ke abu dhabi jika terus di hotel" charles menggerutu saat aku berusaha keras menolak ajakannya untuk ikut ke bar.
"kau tau kan, aku tdk bisa berada di tempat ramai"balasku
"bohong, kita sering kebar saat di monaco. apa kau lupa? atau kau perlu bukti jika kau pernah ke bar" sela charles sembari mengeluarkan ponsel dr kantong nya.
"oke fine, tapi aku tidak akan minum alkohol 1 tetespun meskipun kau memohon"balasku sengit, charles tersenyum lebar merasa puas karna berhasil mengajakku pergi.
Aku mendengus kasar mengingat bagaimana usaha charles membujukku untuk datang, dan aku sungguh bosan setengah mati. tidak ada yg ku kenal selain charles dan wanita itu, lorenzo tidak ikut sedangkan arthur masih dibawah umur untuk bisa masuk ke bar.
Saat kami tiba charles sempat mengenalkan aku ke beberapa temannya yg sesama driver, tapi aku hanya tersenyum sopan dan memilih untuk duduk di kursi terpisah.
aku meneguk minuman yg di pesankan charles "mengapa rasanya aneh" aku bergumam mengamati minuman yg berwarna cerah tapi rasanya cukup pait untuk ukuran coctail.
"hei apa aku boleh duduk disini?"aku menoleh diam sesaat merasa terkejut, seorang lewis hamilton tbtb meminta duduk satu meja denganku
"oh apa kau keberatan, jika ya aku akan mencari tempat duduk lain"ucapnya sekali lagi.
mendadak aku seperti orang bodoh, lalu kemudian tersedar dan segera menggeleng cepat. mempersilahkan meempati kursi kosong di depanku, "oh sori, silahkan" ucapku sopan.
"kau tidak ikut turun?"tanya nya, aku menggeleng pelan
"hehe tidak aku lebih suka disini, kau sendiri Mr.Hamilton?"balasku.
terlihat dia sedikit mengerutkan kening, dalam hati aku berpikir apakah ada perkataanku yg salah.
"cukup panggil aku lewis" katanya sambil tersenyum, aku terkekeh pelan dan mengangguk menuruti apa yg dia minta.
Kami cukup lama mengobrol mengenai hal hal basic seperti balapan dan mobil, dan tak lupa aku mengucapkan selamat atas kemenangannya di abu dhabi. Sejauh ini aku menilai dia orang yg cukup ramah dan tak sungkan untuk memulai obrolan dengan orang baru sepertiku.
Dan setidaknya dengan adanya lewis aku merasa tidak menjadi orang bodoh yg berada di dalam bar tanpa teman satupun yg menemaniku di meja,
"aku ingat sepertinya aku pernah melihatmu saat di canada" pertanyaan lewis barusan membuatku terkejut, belum sempat aku menjawab sesuatu yg lebih mengejutkan terjadi. Membuatku mendadak pergi keluar dari bar dengan mata berkaca-kaca, dan membuat lewis bingung dengan apa yg terjadi. padaku.
"Headline !
Charles Leclerc berciuman mesra dengan kekasihnya Charlotte,
Charles Leclerc mencium kekasihnya saat pesta di abu dhabi.
Pesta perayaan di abu dhabi, Charles leclerc mencium kekasihnya di depan umum"
![](https://img.wattpad.com/cover/252172367-288-k603396.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Goodbye || Charles Leclerc
FanfictionLily tak pernah mengira persahabatan yg ia bangun dengan charles berakhir dengan tumbuh nya benih benih cinta, namun lily terlambat menyadari. Lily menyadari bahwa hatinya sdh menjadi milik charles saat laki laki itu sdh memiliki kekasih. ...