Dreamies 15 - Day 2

2 3 0
                                    

Devian POV
Jam baru saja menunjukkan pukul tiga pagi dan secara tidak sengaja pun diriku membuka mata. Kemudian aku mendudukkan diriku diatas kasur dengan penampilan ku yang masih menunjukkan ciri khas orang bangun tidur.

Aku terdiam menatap ke arah sekitar yang tampak sangat sepi dari biasanya, dan ah iya aku terlupa akan pakaian yang sedang ku jemur sejak tadi malam di balkon.

Aku menepuk keningku dan berlari cepat ke arah balkon.

"Ah sial bagaimana bisa aku melupakan pakaianku ini, padahal hari ini aku berniat memakainya ck" gumamku.

Aku terus mengomel sambil memunguti pakaianku yang sudah habis basah terkena hujan.

"Aaaaa ini semua karena anak kecil menyebalkan itu, bagaimana bisa ia menyuruhku mengerjakan tugasnya begitu saja cih" gumamku.

Setelah semua pakaian ini terangkat aku sedikit menatap ke arah balkon sebelahku.

'Tunggu, siapa itu yang bersandar di pagar balkon sepagi ini? Tidak ada kerjaan kah dia ini? Ck merepotkan saja' batinku.

Dengan cepat aku meletakkan pakaianku di keranjang basah yang berada di sebelah kamar mandi dan kembali ke balkon untuk melihat seseorang yang ku temui tadi.

Aku langsung melompat ke arah balkon sebelah, kemudian mendekati seseorang yang sejak tadi menumpu kepalanya dengan tumpukan kedua tangannya.

"Hey bangunlah, jangan tertidur dengan posisi seperti ini" ucapku sambil mengayunkan bahunya.

Ia tetap diam dan tidak terusik dengan panggilanku.

"Aku rasa aku akan menjadi gila sekarang aaaa" gumamku dan kembali membangunkannya.

Dan tak lama ia mendongakkan kepalanya perlahan kemudian mengucek kedua matanya.

"Uhh dingin" ucapnya sambil mengusap kedua lengannya.

Ia menengok ke arahku kemudian tersenyum.

"Devian, ia sudah membohongiku lagi" ucapnya dan terjatuh tepat di hadapanku.

Aku dengan sigap memeluk tubuhnya yang basah dan dengan perlahan mengangkat tubuhnya ke dalam kamar miliknya.

"Sial, kenapa Amey berat sekali" ucapku.

Aku meletakkan Amey di kasurnya, lalu mengambil handphone yang tergeletak di lantai.

"Sial, anak ini membanting handphonenya? Ck" dumelku dan dengan cepat kembali ke kamarku untuk mengambil handphone milikku.

Aku menscroll kontak di handphoneku dan menghubungi salah satu teman dekatnya. Dan kalau kalian bertanya mengapa aku tidak memberitahu ke orang tuanya? Jawabannya simple, kedua orang tuanya baru malam tadi pergi keluar kota untuk menjalankan bisnisnya.

"Kau Dirga?" Ucapku pertama kali bukan menyapanya.

"Umm yaa... Siapa ini? Ini bahkan belum masuk pukul empat pagi" balasnya dengan suara serak.

"Kalau kau tidak keberatan tolong datang ke rumah Amey, ia semalaman tidur di balkon dan baju yang ia kenakan basah semalam karena hujan. Dan karena aku lelaki aku bingung ingin menggantinya bagaimana, jadi kumohon datang secepatnya kesini" ucapku sedikit memohon.

"WHAT THE- BAGAIMANA BISA IA SEPERTI ITU? BUKANKAH IA PERGI KENCAN SEMALAM? BAIKLAH TOLONG JAGA DIA, AKU AKAN MEMBAWA ALEXIA KESANA" teriaknya dan memutus sambungan.

"Kenapa mereka suka sekali berteriak kupingku sakit mendengarnya" ucapku.

****

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang