Dreamies 16 - Day 3

3 3 0
                                    

Davian berlari cepat ke arah rumah sang gadis kecil yang saat ini membuat dirinya khawatir, bahkan pikirannya pun saat ini tertuju hanya pada gadis itu. Ia sedikit menyesal memberinya kesempatan untuk dekat dengan gadis kecil kesayangannya itu.

Ia terus berlari tanpa peduli kendaraan yang sejak tadi memberi klakson ke arahnya. Hingga akhirnya ia tiba di depan halaman rumah sang gadis. Ia menundukkan badannya mengambil nafas sebanyak mungkin.

"Tuan putri aku kembali" ucapnya.

Ia membuka pintu pagar itu cepat dan kembali berlari masuk ke dalam rumah sang pemilik, kalian tidak perlu khawatir davian akan tersesat dirumah yang besar ini. Karena lelaki ini sudah sangat hafal dengan tatak letak di rumah ini bahkan kamar sang gadis yang terletak dilantai dua dan berada diujung ruangan itu.

Ia membuka pintunya perlahan sedikit menunjukkan kepalanya ke dalam ruangan dan ia pun bisa melihat seseorang yang tertumpuk dengan selimut tebalnya dan temannya yang sibuk membaca novel di sebelah kasur sang pemilik.

Davian pelan - pelan masuk ke dalam ruangan itu yang membuat gadis yang sedang membaca novel tadi berjengit kaget dan bersiap untuk berteriak. Davian dengan cepat memberi isyarat kepada gadis itu untuk tetap terdiam agar sang pemilik rumah tetap tertidur dengan nyenyak.

Davian duduk di pinggir kasur sang gadis dan menatapnya dengan tatapan sendu.

"Hei aku tidak kenal denganmu, tapi jangan sedih seperti itu Amey tidak akan menyukainya" ucap teman sang gadis.

Davian menoleh ke arah sang gadis dan tersenyum kecil ke arahnya.

"Terimakasih sudah menjaganya" ucap davian.

Gadis itu tersenyum namun raut wajahnya menunjukkan rasa penasaran yang tinggi tentang davian.

"Kau siapa? Saudara jauhnya Amey kah? Sepertinya aku tidak pernah melihatmu" ucapnya dengan rasa penasaran.

Davian menggeleng pelan, "aku tidak bisa memberitahumu tentang siapa aku, kau tidak perlu khawatir aku bukan orang jahat" balas davian diakhiri senyuman.

Gadis itu mengerucut sebal ke arah davian dan kembali melanjutkan kegiatan membacanya. Dan aku pun kembali menatap sang gadis yang masih nyaman dalam tidurnya sesekali mengusap pipinya lembut.

'Kau selalu terlihat manis setiap saat mey' batin davian.

*****

Ah sudah lama aku tidak berjalan - jalan di dalam mimpi ini, aku menyusuri taman yang ditumbuhi berbagai macam bunga berwarna - warni.

Langkahku terhenti saat melihat bunga berwarna kuning yang sangat cantik, aku memetik bunga berwarna kuning itu dan membawanya untuk menemaniku menyusuri taman yang indah ini.

"Bunga ini cantik sama sepertiku hehe" gumamku.

Aku berjalan dengan riang sesekali bersiul menikmati indahnya taman di sore hari ini.

"Kau terlihat sangat cantik hari ini" ucap seseorang yang samar - samar terdengar di telinganya.

"Kau terlihat berbeda dari biasanya, aku merasa rasa sayangku padamu bertambah setiap harinya" ucapnya lagi.

"Jangan bersedih yaa tuan putri? Aku akan selalu menemanimu" lanjutnya.

Aku menengok ke arah belakang dan tidak menemukan siapapun, kemudian menengok ke arah kanan dan kiri pun tidak menemukan siapapun.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang