Dreamies 3

31 13 2
                                    

Setelah 30 menit perjalanan menuju rumah dirga akhirnya sampai juga di daerah perumahan yang bisa di bilang cukup elit dan rumah - rumah megah yang tersusun indah.

"Silahkan turun, lain kali bilang pada sahabatmu agar tidak merepotkanku" ucapnya dengan nada menyebalkan.

"Baik tuan akan aku sampaikan, dan lain kali menyupirlah dengan baik atau sahabatku akan menghabisi mu nanti haha" ucapku dan dengan cepat keluar dari mobil.

Aku menghela nafas lega saat turun dari mobil. Berjalan santai masuk ke dalam rumah dan sedikit bernyanyi kecil sambil menatap beberapa tanaman hijau dan ada juga yang berwarna - warni yang di tanam dengan rapih di taman kecil itu.

'Mey tanam itu yang benar seperti ini. Aishh kenapa kau menghancurkan tanaman itu. Lihatlah cara aku bekerja'

'Nahh seperti itu, bagus aku menyukainya. Semoga tanaman itu tumbuh cantik seperti kau'

Melihat taman kecil itu membuatku sedikit teringat saat aku mencoba menanam bersama Davian. Semakin aku mencoba melupakannya, semakin kuat pula kenangan itu menghantui diriku.

'Rawat lah tanaman ini sebaik kau menjagaku saat ini mey, aku sangat beruntung karena tanamanku dirawat dengan dirimu'

'Nah setelah kau meletakkan tanaman itu, kau harus menyiramnya agar tumbuh dengan baik. Eitss.. tapi tunggu, aku menyiram pemiliknya terlebih dahulu hahahah'

Aku menggeleng kencang dan terus menepuk - nepuk pipiku.

"Ah sial kenapa selalu muncul di saat yang tidak tepat" gumamku pelan sambil terus menggelengkan kepalaku.

"Kau baik saja - saja?" tanya seseorang yang tiba - tiba menepuk ku dari belakang.

Aku menoleh dan rasanya aku ingin berteriak saat itu juga, 'aaaaa bunda ini tidak mungkin dia kan? Ah pasti, aku sudah yakin itu' ucapku dalam hati.

Orang itu mengayunkan tangan kanan di depan wajahku.

"Hei kau melamun? Aku dari tadi bertanya padamu" lanjutnya lagi.

"A-aku tidak apa apa, aku duluan" ucapku dan berlari masuk ke dalam dan meninggalkan dirinya.

****

JIO POV
Jadi hari ini bunda ngajak gue buat dateng ke acara kantor yang dibuat sama temennya, lebih tepatnya memaksa.

Sebenernya gue gamau datang ke acara yang gue yakin ngebosenin ini, tapi karena bunda terus - terusan mengancam, yang mana mau gamau gue turutin.

Oh iya gue yakin kalian belum kenal sama gue, nama gue Jiorgav Gevanio Alfredo, kalian cukup panggil gue jio atau gevan. Kalau kalian bilang gue cuek? Yap itu benar kecuali untuk bunda dan calon pacar gue nanti.

Gue anak yang bisa dibilang pinter enggak terlalu tapi ya tengah - tengah lah pokoknya. Gue sendiri punya satu abang dan satu adik perempuan. Oke gue rasa cukup perkenalan dari gue, lanjut lagi ke kegiatan gue hari ini.

Karena bunda udah bawel banget dari pagi, gue dengan asal mengambil baju yang letaknya paling atas. Kemeja hitam dipadu dengan bawahan berbahan jeans gue rasa cukup. Setelah selesai dengan pakaian, gue sedikit merapihkan tatanan rambut gue dan dengan cepat turun ke bawah.

"ABANGGG" teriak bunda.

"Kenapa bun? Ada yang salah sama penampilanku?" tanya gue heran.

Bunda menggeleng kepalanya dan menghampiri gue.

"Kenapa kamu pakai baju ini? Kamu gak lupa kan sama acaranya?" tanya bunda.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang