Dreamies 5

17 5 1
                                    

Revanza Davianiel.
Seorang siswa yang duduk dibangku kelas 12 yang sangat menyukai kesendirian dan ia pun tidak memiliki teman selain sepupunya, meyra dan pacarnya keyra.

Hari ini seperti biasanya aku duduk di kantin sendirian, hingga seseorang duduk tepat di depan gue yang sedari tadi tidak di tempati oleh siapapun.

Gadis itu menangkup kedua pipinya bersamaan dengan senyumnya yang tidak luntur sejak tadi.

"Kau menyeramkan" ucapku dan kembali melanjutkan makan.

Gadis itu mengerucutkan bibirnya,

"Davian kau sangat menyebalkan" ucapnya sebal.

"Aku? Menyebalkan kenapa?" tanyaku.

"Apa kau tidak tertarik sama sekali dengan senyumku? Aku cantik bukan?" lagi - lagi gadis itu bertanya.

Aku menghela nafasku kasar.

"Sudah ku katakan berapa kali Meyra, aku sudah mempunyai pacar" balasku.

"Aku tau!! Tapi aku mencintaimu dav" ucapnya kekeh.

"Kita sudah membahas ini berulang kali, Mey. Dan kau menyetujuinya untuk menjadi adikku" balasku lagi.

"Ahh aku sangat tidak menyukainya" gadis itu kembali mengerucutkan bibirnya.

Aku menggeleng pelan kepalaku dan mengusak rambutnya.

"Kau tau? Aku juga menyayangimu. Tapi aku tidak bisa meninggalkan pacarku begitu saja" ucapku dan tersenyum.

"Aku sudah sering mendengar hal itu" gadis itu semakin mengerucutkan bibirnya.

"Kita sudah sama - sama sepakat bukan tentang hal itu?" tanyaku dan hanya dibalas anggukan.

"Jangan cemberut seperti itu, aku tidak menyukainya" ucapku.

Ia menarik kedua ujung bibirnya sebentar, kemudian kembali mengerucutkan bibirnya.

"Aihh, hanya memberiku sedikit senyuman?  Ahh kau tidak ingin ice cream rupanya, padahal aku suda menyetoknya di rumah" ucapku.

Sedetik kemudian ia mengembangkan senyumannya dan berpindah tempat duduk ke sebelah ku.

"Benarkahh vian?? Okeyy okeyy aku tidak akan marah lagi asal kau memberikan banyak ice cream kepadaku yeayy" ucapnya riang.

Aku kembali mengusak rambutnya asal dan tersenyum.

'Maaf membuatmu sakit kembali' batinku.

*****

Kringg....kringgg....

Bel pulang sudah berbunyi, semua murid dengan cepat berhamburan keluar sekolah. Sedangkan aku sejak tadi berdiri di depan kelas sang gadis untuk pulang bersama.

"Wihh ada aa davian, ngapain atuh disini? Menunggu pujaan hati yaa? Upss" ucap alexia.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk kecil. Dan tak lama, gadis yang sejak tadi ditunggu pun keluar.

"Ohh ini yang bikin kamu senyum - senyum daritadi key? Congrats ya kalian, aku balik dulu" ucapnya dan menarik tangan alexia pergi.

"Hai dav, udah lama?" tanya sang gadis.

Aku tersenyum dan menggeleng kepalaku.

"Tidak terlalu, yuk pulang" ucapku dan sang gadis hanya menganggukan kepalanya.

Kami berdua bergandengan tangan hingga keluar gerbang sekolah, berjalan menuju ke halte untuk menunggu bus yang akan mengantarkan kami berdua.

Hingga beberapa menit kemudian, Meyra muncul dihadapanku dengan tatapan galaknya.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang