Dreamies 14 - Day 1

4 3 0
                                    

Jafran POV
"Menurut Lo kalau gue muncul di depan dia, gimana?" tanya seseorang yang berada diujung ruangan yang sedang menikmati minumannya.

Setelah bertemu dengan Meyra kemarin, Davian mengajak gue bertemu di tempat biasa kami berkumpul. Gue menghiraukan pertanyaannya dan kembali menegak minuman.

"Lo tau? Gue lama - lama stress karena terus - terusan jauh sama dia, tapi kalau gue gak lakuin itu, mereka berdua bakal terus - terusan berantem" ucapnya lagi.

Gue mendengus kesal sambil mengeratkan pegangan di gelas.

"Ahh gue harus apa sekarang jaf, sial kepala gue udah mulai pusing" ucapnya.

"Lo lebih milih siapa diantara mereka berdua?" tanya gue.

Ia sedikit berfikir kemudian kembali menegak minumannya.

"Gue gabisa milih, gue sayang mereka berdua" ucapnya.

"Lo gabisa egois kayak gitu dav!" Ucap gue sedikit berteriak.

"Kalau Lo mau nemuin dia dan Lo menghilang lagi karena lebih memilih Keira, gimana perasaannya dia? Lo gamikir perasaannya hah?" Lanjut gue.

"Tapi jaf, gue sayang keduanya gabisa gue ninggalin salah satunya begitu aja" balasnya.

"Sorry bro, itu bukan urusan gue karena itu urusan hati lo. Gue cuma mau saran aja si, tentuin salah satu diantara mereka sebelum Lo nyakitin salah satu diantara mereka -

Dan ingetin ke temen Lo yang brengsek itu, jangan deketin sahabat gue kalau cuma mau mainin perasaannya" ucap gue.

Gue bangkit dari duduk dan melempar gelas yang sejak tadi gue pegang.

"Lo mau tau? Gue jagain dia mati - matian biar dia bahagia. Dan kalau gue tau dia nangis karena kerjaan Lo berdua, gue gak bakal tinggal diam" ucap gue dan pergi meninggalkan davian sendirian.

'Sial, gue terlalu emosi hari ini' gumam gue.

Jafran POV End

****

Meyra POV
Malam ini aku sudah mengatur janji untuk jalan dengan jio, kalau bertanya untuk apa kami bertemu? Tentu saja untuk melakukan hal seperti sepasang kasih, seperti bergandengan tangan mengelilingi taman, menonton bioskop dan lainnya. Ah aku sudah tidak sabar sekali menantikan hal ini.

Kami berjanji akan bertemu pada pukul delapan malam dan sekarang waktu menunjukkan baru pukul setengah tujuh, tapi aku sudah siap dengan pakaianku.

"Aaaaaa aku penasaran, kira - kira hari ini bakal melakukan hal apa yaa? Aaa bunda aku tidak sabar sekali" gumamku sesekali berteriak.

Aku menangkup kedua wajahku dengan tangan kemudian menatap ke arah kaca.

"Bagaimana kalau suasana disana sangat akward? Apa aku bisa mencairkan suasana nanti? Uhh kenapa jadi ragu begini" gumamku lagi sambil mengerucutkan bibirku.

Satu jam sudah berlalu, kini aku sudah berpindah menunggunya di balkon kamar. Aku menyandarkan badanku ke pagar balkon sambil menatap bintang - bintang yang bertebaran indah di langit.

"Wahh sudah lama aku tidak melihat bintang secantik ini" ucapku.

"Ameyra lihat lah bintang itu! Sangat xanti bukan?" Ucap seseorang yang berlari bersamaku sejak tadi.

Kini kami berdua mendaratkan punggung kami di hamparan taman yang sangat hijau ini.

"Woahhh ini pertama kalinya menatap bintang seperti ini" balas seseorang yang sangat kagum dengan bintang saat itu.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang