Hai readers!
I'm back!
Don't forget to vote, comment, and share ya!
Happy reading!
Thank you!
***
"Central Park?" celetuk Veila begitu mobil Cedric berhenti di parkiran salah satu taman yang sangat terkenal di Amerika Serikat itu.
Cedric tersenyum menanggapi lalu turun dan mengitari mobilnya untuk membukakan pintu bagi Veila.
Dengan senang hati, Cedric berlutut membelakangi kekasihnya, bersiap menggendong wanita itu. "C'mon, Mi Amor," ajaknya yang membuat Veila segera memeluk tengkuknya.
Cedric berdiri dengan mudah sambil menggendong Veila di punggung lebarnya lantas ia menekan remot untuk mengunci mobilnya. Ia melangkah santai, seakan tidak ada beban tambahan di tubuhnya.
Veila tersenyum merasakan Cedric yang menggendongnya begitu erat. Dengan senang hati, ia mengeratkan tangannya melingkar di tengkuk Cedric dan kakinya yang memeluk pinggang kekasihnya tersebut.
Sambil melangkah, Cedric sedikit menoleh. "Apa kamu tidak masalah?" tanyanya lembut.
"Hmm?" sahut Veila bingung.
"Kita tidak pergi ke bioskop ataupun cafe."
Veila mengangguk. "Lalu?"
Cedric mengangkat sebelah alisnya. "Bukankah biasanya kencan seperti itu?"
Veila berdecak pelan. "Sepertinya pengetahuanmu tentang percintaan sangat minus, dr. Wood," ejeknya.
Mata Cedric yang berada di balik kacamata hitam menyipit. "Lebih tepatnya kita, Mi Amor."
Veila menggeleng. "Tidak. Aku lebih tau karena aku pencinta film serta novel romantis." Ia memeluk Cedric lebih erat hingga bibirnya tepat berada di samping telinga kekasihnya. "Aku yakin kamu tanya ke dr. Scott dan melihat internet untuk mencari tempat kencan, dr. Wood."
Cedric langsung menatap ke depan sambil berdeham pelan, menandakan pertanyaan Veila tidak ada salahnya.
"Sekarang aku tanya, kenapa kamu memilih Central Park, Boo?" tanya Veila sambil menggulum senyum.
Cedric sedikit mendongak, menatap daun-daun yang mulai berguguran hingga memenuhi jalan yang ia tapaki. Kemudian ia menoleh sambil menatap Veila dengan lembut. "Aku hanya ingin berjalan seperti ini sambil berbicara ringan denganmu, Mi Amor."
Veila mengangguk dan menempelkan kepalanya di bahu lebar Cedric. Namun matanya menatap mata sang kekasih dengan lekat. "Seperti ini?"
Cedric mengangguk. Bibirnya melengkungkan senyum bahagia. "Seperti ini."
Veila menggulum senyum. "Seharusnya yang bertanya itu aku, Ced." Jeda sejenak. "Apa kamu tidak masalah menggendongku terus seperti ini?"
Cedric langsung menggeleng. "Tidak sama sekali."
Selama beberapa saat, dua insan itu berjalan dengan menikmati udara yang menyegarkan, terlebih dengan kehadiran orang yang mereka cintai.
"Veila," panggil Cedric dengan lembut, memecah keheningan.
Veila langsung memusatkan atensinya kepada kekasihnya. "Iya?"
Cedric menoleh. "Sebenarnya aku ingin melakukan sangat banyak hal denganmu. Entah itu menonton di bioskop hingga keliling dunia sekalipun."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sameness Within The Change [COMPLETE]
RomanceEND. COMPLETE. 1 #misunderstanding 1 #friendzone 1 #usa 2 #end 3 #doctor 5 #change Dekat sejak lahir tidak menentukan hubungan itu akan bertahan selamanya. Veila Hernadez, wanita berusia 28 tahun yang tak lain adalah CEO VH Hotel. Terlahir di ke...