The Sameness Within The Change |8| |Fact|

6.8K 642 21
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Terima kasih atas ketersediaannya, dr. Wood. Seminar Anda luar biasa," ucap seorang pria paruh baya yang merupakan pihak dari penyelenggara seminar sambil mengulurkan tangannya yang sedikit berkeriput.

Cedric tersenyum tipis dan menjabat tangan itu. "Terima kasih sudah mengundang saya, Mr. Bennet."

Beberapa saat kemudian, Cedric sudah berjalan keluar dari lift, menyusuri lobi hotel dengan langkah lebar, tanpa senyum di wajahnya.

"Senyum lah sedikit, dr. Wood," ucap Dominic yang berjalan di sebelahnya. Anak Martin Scott itu juga mengisi seminar dengan Cedric, namun dengan pembahasan yang jauh berbeda mengingat spesialisasi mereka yang berbeda.

"Jangan cerewet, dr. Scott," sahut Cedric datar.

Sedetik kemudian, Cedric menghentikan langkahnya saat ia mendapati sosok yang familiar. Seorang pria bermata cokelat yang berjalan keluar dari lift lain sembari memeluk seorang wanita bersurai merah menyala.

Dominic ikut menghentikan langkahnya. "Ada apa, Ced?" Ia mengangkat kepalanya, mengikuti arah tatapan Cedric. "Oh, Carl Darvis, penerus sebuah perusahaan berita."

Dominic beralih menatap Cedric. "Kamu mengenalnya? Apa wanita di sebelahnya adalah kekasihnya?"

Tangan Cedric menggepal. Pria yang ia lihat keluar di hotel bersama seorang wanita itu adalah Carl Darvis, pria yang dekat dengan Veila. Namun sudah jelas dan pasti, bahwa wanita di dalam dekapan Carl bukanlah Veila.

Artinya, Carl Darvis bukan pria yang baik untuk Veila Hernadez.

***

Cengkraman Cedric di setirnya mengerat begitu mata abu-abunya menangkap Carl yang keluar dari mobil di depannya. Masalahnya, sekarang pria yang sudah menggenakan pakaian berbeda itu menghampiri Veila yang menunggu di depan VH Hotel.

Rahang Cedric mengeras ketika Carl dan Veila saling melempar senyum. Ia mendengus melihat senyuman lebar nan manis Carl.

Baru dua jam yang lalu Cedric melihat Carl di sebuah hotel bersama wanita lain. Lalu sekarang, Carl hendak mendekati Veila? Tidak akan Cedric biarkan.

Tin!

Cedric menekan klaksonnya selama beberapa saat sehingga menimbulkan kebisingan di jam pulang kerja ini. Seketika mobil Maseratinya berhasil menjadi perhatian, termasuk mendapat perhatian dari Veila.

Veila menatap Cedric dengan mata sedikit melebar. Senyumnya lenyap. Mata birunya mengikuti pergerakan Cedric yang keluar dari mobil dengan tatapan tajam di mata abu-abunya.

Aneh. Tidak biasanya Cedric menekan klakson tanpa alasan, terlebih bukan di jalan seperti ini. Serta tidak biasanya, Cedric terlihat sedingin sekarang, setidaknya tidak pernah di hadapan Veila.

"Cedric," ucap Veila pelan.

Tanpa banyak berbicara, Cedric menggenggam tangan Veila dan menariknya pelan. "Pulang," ucapnya dingin.

"Ced." Veila berusaha menahan tangan Cedric untuk menarik tangannya.

Carl menahan tangan Cedric dan sedikit mencengkramnya. Tidak ada senyuman atau keramahan di wajahnya, hanya ada ekspresi dingin dan tidak mau dibantah. "Lepaskan Veila, Cedric Wood."

The Sameness Within The Change [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang