The Sameness Within The Change |12| |A Few Letters|

6.7K 630 45
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Mr. Wood," sapa Amanda sambil mengurungkan niatnya untuk masuk lift lalu membungkuk hormat ketika melihat Cedric keluar dari lift saat jam makan siang.

Cedric menghentikan langkahnya di depan meja sekretaris Veila itu. "Di mana Veila?" tanyanya dengan nada datar.

"Ms. Hernadez sedang berada di ruang meeting yang berada di lantai 30, Sir—"

Cedric mengernyit tidak suka. "Ruang meeting? Dan kamu di sini?" selanya dengan suara semakin mengintimidasi.

Amanda meneguk ludahnya sendiri. "Meeting sudah selesai sejak tadi, Sir. Ms. Hernadez bilang ingin istirahat sejenak—"

Cedric berdecak sebelum kembali berbalik ke depan lift. Tidak menunggu lama, lift terbuka. Namun, selama berada di ruangan yang bergerak itu, mata abu-abu Cedric terus menatap ke angka yang menunjukkan perubahan lantai. Perasaan cemas semakin menggerogotinya.

Ting!

Kaki Cedric langsung melangkah dengan langkah lebar menuju salah satu ruang meeting yang berada di VH Hotel, tepatnya di lantai 30.

Cedric membuka pintu yang terbuat dari kayu itu. "Veila."

Seketika, Cedric menghela napas begitu matanya menangkap keberadaan Veila yang sedang tertidur dengan kepala menelungkup di meja besar. Wanita yang masih memakai mantel dari Cedric itu menggunakan tangan dan syal merahnya sebagai bantal.

Drrt. Drrt.

Mata abu-abu Cedric beralih menatap asal suara getaran itu. Ponsel Veila yang tergeletak di meja. Dengan cepat Cedric mengambil ponsel Veila dan menerima panggilan dari Allard itu.

"Halo, Al."

"Cedric?"

"Hmm," sahut Cedric sambil menatap Veila dan mengusap lembut kepala wanita itu dengan tangannya yang bebas.

"Veila baik-baik saja kan?"

"Jangan khawatir, Al. Aku sedang bersamanya dan aku akan memastikan dia baik-baik saja."

"Syukurlah kamu di sana, Ced. Saat ini aku tidak bisa ke sana, tetapi aku sangat mengkhawatirkannya."

"Jangan khawatir, Al," ulang Cedric sambil tidak berhenti menatap dan mengusap Veila.

"Baiklah. Aku percayakan dia padamu, Ced. Jaga adikku."

Cedric mengangguk, meskipun ia tau Allard tidak bisa melihatnya. "Dengan sepenuh hatiku, Al."

"Thank you, Ced."

"I'm with her, Al."

Klik.

Cedric memasukkan ponsel Veila ke dalam saku jasnya. Lalu ia mengulurkan tangannya menyentuh wajah Veila, seketika suhu hangat semakin bisa ia rasakan di sana.

Dengan perlahan, Cedric menegakkan kepala Veila dan menidurkannya di lengannya. Ia mengalungkan syal di tengkuk Veila tidak terlalu rapat sebelum menyusupkan tangannya yang lain di bawah lipatan lutut Veila. Sedetik kemudian, pria yang mengenakan setelan abu-abu itu mengendong Veila ala bridal style.

The Sameness Within The Change [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang