Hai readers!
I'm back!
Don't forget to vote, comment, and share ya!
Happy reading!
Thank you!
***
Veila berjalan dengan riang, terkadang melompat kecil. Bibirnya tidak berhenti melengkung ke atas. Mata birunya berbinar. Tangannya memeluk topi toganya.
Hari ini adalah hari kelulusan Veila dari universitas. Sekarang, ia sedang mencari Cedric Wood, seorang pria yang selalu ada untuknya selama 22 tahun ia hidup. Bukan hanya hendak meminta foto dan memeluk Cedric, Veila akan menyatakan perasaannya, bahwa ia menyukai pria yang lebih tua beberapa bulan darinya itu.
Meskipun Cedric hanya anak orang kepercayaan orang tuanya, Veila tidak pernah memandang Cedric sebelah mata. Cedric sangat pintar, baik, terutama selalu ada untuknya. Karena itu, Veila semakin tidak bisa menahan perasaannya. Lebih buruknya, Veila selalu membandingkan siapapun pria yang mendekatinya dengan Cedric.
Pada kenyatanya, tidak ada yang sebaik Cedric. Tidak ada yang lebih selalu ada dari Cedric. Tidak ada yang lebih perhatian daripada Cedric. Dan terutama, tidak ada yang lebih mengerti Veila sebaik Cedric, bahkan Veila sendiri sekalipun.
Ketika ia menangkap punggung Cedric yang juga menggunakan toga, Veila menghentikan langkah dan menyembunyikan tubuh di balik tembok.
Bukan tanpa suatu alasan ia tidak melanjutkan langkah. Di sana, hanya berjarak dua meter dari posisi Veila, Cedric sedang mengukung seorang wanita, yang Veila ketahui bernama Bella, teman yang sedikit dekat dengan Cedric di jurusan kedokteran.
"Kamu mau menerima perasaanku, Ced?"
Veila menegang. Pelukannya di topi toganya mengerat. Keadaan sepi di tempat rahasianya dan Cedric ini cukup membuat Veila bisa mendengar semuanya dengan jelas. Tentu saja, ia juga mengerti. Bella sedang mengaku pada Cedric, wanita itu mendahuluinya.
Veila menghembuskan nafas, mencoba menenangkan dirinya. Cedric tidak akan menerima Bella. Seumur hidup mengenal Cedric, Veila dan pria itu sudah melakukan penolakan yang tak terhitung jumlahnya.
Veila yakin. Hari ini penolakan itu akan kembali dilakukan Cedric. Ia meyakini itu setidaknya sebelum mata birunya menangkap pergerakan Cedric selanjutnya. Cedric menunduk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Bella!
Mata Veila membulat. Satu tangannya terangkat membekap mulutnya sendiri.
Bella menahan bahu Cedric. Ia menatap Cedric ragu, "Bukankah kamu hanya menyukai dan mencintai Veila?"
Cedric menatap lurus kedua mata Bella. "Dia hanya anak atasan kedua orang tuaku," ucapnya sebelum memiringkan kepalanya, membelakangi Veila.
Veila membungkam mulutnya lebih erat. Bahkan tanpa ia sadar, air matanya sudah merebak. Ketika Cedric menarik Bella mendekat, Veila berbalik dan melangkah menjauh dengan hati menjerit sakit.
Sangat sakit, bukan karena Cedric mencium Bella, tetapi karena kata-kata pria itu.
Flashback Off
High heels nude itu melangkah mundur. Mata biru pemakainya berkaca-kaca.
Saat Cedric hendak mendekat, Carl melangkah ke depan Veila, menutupi wanita yang menunduk itu. "Just go away from her."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sameness Within The Change [COMPLETE]
RomanceEND. COMPLETE. 1 #misunderstanding 1 #friendzone 1 #usa 2 #end 3 #doctor 5 #change Dekat sejak lahir tidak menentukan hubungan itu akan bertahan selamanya. Veila Hernadez, wanita berusia 28 tahun yang tak lain adalah CEO VH Hotel. Terlahir di ke...