The Sameness Within The Change |27| |Change|

4.1K 380 29
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Cklek.

Cedric mengalihkan tatapannya dari Veila ke pintu kamar. Ia sedikit menegakkan tubuhnya dan bersandar pada headboard tempat tidur begitu mendapati Allard melangkah masuk.
Tetapi tangan Cedric tidak melepaskan Veila, tetap berada di bawah tengkuk wanita itu.

"Al," sapa Cedric singkat.

Allard mengangguk kemudian duduk di tepi ranjang Veila, tepatnya di sebelah adiknya yang sudah tidur itu. Tangannya terulur mengusap puncak kepala Veila dengan lembut.

Mata biru Allard beralih menatap geli Cedric. "Kenapa dia yang takut kamu kehilangan pekerjaanmu?"

"Dia takut aku semakin merasa tidak pantas untuknya lalu pergi meninggalkannya lagi," jawab Cedric sambil menatap Veila dengan lembut.

"Jika itu terjadi, kamu akan seperti itu?" tanya Allard.

Cedric kembali menatap Allard lalu menggeleng. "Tidak lagi," jawabnya mantap.

Allard mengangguk. "Bagus." Tatapannya menajam. "Jika kamu meninggalkan adikku lagi, aku tidak akan membiarkanmu mendekatinya lagi."

"Tidak akan, Al."

Allard tersenyum tipis. "Aku akan selalu siap sedia membantu kalian."

Senyuman tipis terpatri di wajah Cedric. "Terima kasih, Al."

Allard menggeleng. "Seperti dirimu, aku mengenal adikku, Ced. Aku tidak tahu apa yang dia lihat dan apa sesuatu yang menimbulkan ketakutannya tentang pekerjaanmu."

"Cctv?" tebak Cedric.

Sambil menatap Veila, Allard kembali menggeleng. "Aku belum tahu pasti. Tetapi sepertinya berhubungan dengan kamera."

Allard kembali menatap Cedric. "Cedric, jika ada video, foto atau apapun mengenai kejadian tadi, aku akan langsung berusaha sebisa mungkin untuk melenyapkannya."

"Aku tau kamu bisa melakukannya juga," sela Allard melihat Cedric yang hendak mengeluarkan suaranya. "Tetapi aku sangat ingin membantu. Kamu sudah menyelamatkan adikku. Jadi setidaknya biarkan aku melakukan sesuatu."

"Jangan berbicara seolah-olah aku menyelamatkan orang lain, Al," ucap Cedric dengan nada datar.

Allard tersenyum miring. "That's the point. Kita bukan orang lain juga, jadi biarkan aku membantu."

Cedric menghela napas. "Berdebat dengan Hernadez memang tidak mudah," ucapnya yang ditanggapi Allard dengan tawa kecil.

"Tentang Jason dan Bella," ucap Cedric beberapa saat kemudian dengan nada biasa. Namun, ada kecemasan di matanya, ia cemas dengan keadaan Jason. Cedric tidak ingin menjadi seorang pembunuh.

Sebelah alis Allard terangkat. "Kamu mencemaskan Jason atau Bella?"

"Diriku sendiri dan masa depanku," jawab Cedric langsung. Dari lubuk hatinya yang terdalam, ia sama sekali tidak mengkhawatirkan Bella.

Allard berdecih. "Peluru itu hampir menyentuh jantung Jason. Dia sudah dioperasi dan melewati masa kritis, tidak ada yang perlu kita khawatirkan tentang hidup pria yang hampir menghancurkan adikku itu," ucapnya dengan penuh ketidaksukaan.

The Sameness Within The Change [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang