The Sameness Within The Change |7| |Carelessness|

7.1K 630 14
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Kita mau ke mana?" tanya Veila karena Cedric terus menariknya, yang pasti bukan menuju lobi atau parkiran. Namun pertanyaannya terjawab begitu Cedric menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu dengan nama pria itu tertempel di sana.

Veila memuji Cedric dalam hati. Di usia 28 tahun, pria itu sudah menjadi dokter spesialis bedah jantung dan menjadi pemimpin di sana.

Cedric membuka ruangannya lantas mendudukkan Veila dengan lembut di depan kursi kebesarannya. Mata abu-abunya menatap Veila dengan lembut. "Aku tidak mungkin pulang dengan memakai baju ini, Vei," ucapnya seraya menunjuk baju operasi berwarna biru yang ia pakai.

"Kalau begitu, aku seharusnya menunggu di luar." Veila mengangguk paham dan hendak beranjak berdiri. Namun urung karena Cedric menahan tangannya.

"Tidak perlu," ucap Cedric tegas.

Mata biru Veila memancarkan tatapan tidak setuju.

Cedric menunjuk tirai yang belum dilebarkan. "Ada tirai yang membatasi, Vei." Lalu ia menunjuk sebuah pintu putih. "Ada kamar mandi juga."

Veila menyandarkan tubuhnya lalu menatap Cedric dengan mata sedikit menyipit. "Sepertinya kamu sangat spesial hingga memiliki kamar mandi pribadi di ruangan pribadi Anda, dr. Wood."

Cedric membalik tubuh Veila menghadap ke pintu keluar, membelakangi dirinya. "Tetapi aku tidak akan menggunakannya malam ini, Vei."

Cedric sedikit merendahkan tubuh tegapnya. "Awasi pintu untukku." Pria berambut cepak itu beranjak ke lemari pribadinya sambil tersenyum tipis. Sesungguhnya, tidak akan ada yang berani masuk ke ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Siapa yang berani masuk tanpa mengetuk dulu, Cedric?" ucap Veila dengan suara jengah.

Senyuman Cedric melebar. Pria itu mengambil pakaiannya. Veila tetaplah Veila yang pintar.

Veila sedikit menoleh. "Tetapi kenapa aku tidak mendengar kamu membuka tirai itu, Ced?"

"Jangan berbalik, Vei. Aku baru hendak menarik tirainya," sahut Cedric sebelum menarik tirai pembatas sehingga Veila tidak bisa melihatnya.

Veila menghela nafas lega. Tangannya terangkat memegang dada kirinya di mana jantungnya berdetak dengan sangat kencang. Ia bukan wanita polos yang tidak pernah melihat tubuh seorang pria—setidaknya ketika Allard shirtless.

Jangankan Allard, sesungguhnya Veila pernah melihat tubuh Cedric. Tetapi itu sudah lebih dari enam tahun yang lalu dan sebelum ia menyadari perasaannya kepada Cedric, serta sebelum kejadian enam tahun lalu.

Beberapa saat kemudian, setelah terdengar suara tirai, Veila berbalik karena ia mengira Cedric sudah selesai. Namun sedetik kemudian ia menjerit mendapati tubuh atas Cedric yang terpampang dengan jelas. "Kenapa kamu membuka tirainya jika kamu belum selesai, Cedric?!"

"Aku takut kamu kabur, Vei," jawab Cedric polos, pria itu baru memakai celana panjang hitamnya.

Veila mendelik. Alasan macam apa itu?!

Cedric meletakkan baju operasinya ke tempat yang tersedia di sana. "Aku juga belum menyuruhmu berbalik, Vei."

Mata Veila semakin membulat.

The Sameness Within The Change [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang