𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 𝓣𝔀𝓸

3.3K 236 1
                                    

Semua orang di kota itu tahu kalau ada orang yang memiliki nasib termalang, orang itu adalah Angeline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang di kota itu tahu kalau ada orang yang memiliki nasib termalang, orang itu adalah Angeline. Tapi sekaligus, orang-orang itu menganggap Angeline pun termasuk gadis yang beruntung.

Angeline tidak seharusnya punya hubungan dengan kehidupan yang punya kelas jauh diatas miliknya. Angeline lahir kepada keluarga Viscount Archeness sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. Mereka semua perempuan dan disayangi oleh ayah dan ibunya, apalagi Angeline.

Gadis itu adalah anak yang berbakat dan berprestasi. Ia adalah Archeness pertama sekaligus yang termuda dari semua keturunan Archeness yang berhasil menyelesaikan pendidikannya di akademi. Selagi kakak-kakaknya mulai berlatih memakai korset yang ketat, Angeline mulai sibuk dengan urusan mendaftar ke akademi elit dengan bantuan beasiswa dari kerajaan. Saat kakak-kakaknya mulai mencari pasangan suami dari kedudukan yang lebih tinggi, Angeline sibuk dengan berkuda, menulis dan bermain alat musik.

Angeline selalu menyimpang. Tapi ia berhasil mengangkat kedudukan nama Viscount Archeness dengan menjadi keturunan berpendidikan tinggi yang pertama di rumah ayah dan ibunya.

Tapi kemudian ayah dan ibunya mendapat kabar kalau Angeline mulai berhubungan dengan seorang Grand Duke. Grand Duke Sunset dari Reed Manor lebih tepatnya. Yang sekarang tengah berada di teras rumah Angeline, bersama beberapa asrsitek dan senyuman yang lebar, ditujukan kepada Angeline dan sekeluarga yang ikut menyambutnya di depan rumah.

Ibunya menoleh kepada Angeline yang ragu, Angeline pun menoleh kepada ibunya untuk mendapati kekhawatiran yang kental hadir di wajah wanita itu. Kakak-kakak Angelina bersama tunangan mereka pun sama gugupnya. Pelayan dan penjaga rumah Archeness yang ikut menyambut pun sama gugupnya.

Grand Duke menjentikkan jarinya kepada kepala pelayan yang dibawanya. Pria itu mengangguk dan memberikan sinyal kepada orang-orang yang dibawa Grand Duke. Orang-orang itu menghilang sejenak dibalik kereta kuda lalu kembali muncul dengan membawa beberapa kotak perhiasan dari kayu yang besar dengan sebongkah permata sebagai pegangan dari tutupnya.

"Kapal bisnis saya baru kembali dari dunia selatan dan membawa sedikit oleh-oleh. Semoga Viscount Archeness menyukai hadiah ini." Kata Grand Duke sambil tersenyum dan mengangguk kepada Viscount Archeness yang menganga dengan kotak perhiasan yang diserahkan kepada pembantu rumah Archeness. Ia kemudian tersenyum lalu mengangguk, tidak mengeluarkan sepatah katapun.

"Mengingat bakti sosial saya akan dimulai seminggu lagi, saya mengundang keluarga Archeness untuk tinggal di Reed Manor untuk beberapa bulan kedepan." Kata Grand Duke.

"Anda sangat baik hati, Yang Mulia. Tapi saya memohon maaf karena tidak bisa memenuhi undangan itu. Saya rasa saya dan keluarga saya terlalu memberatkan tuan apabila saya memenuhi undangan itu, maka dari itu saya yakin saya dan keluarga saya lebih baik menginap di hotel di tengah kota." Kata Viscount Archeness sambil meletakkan tangannya di dadanya, gemetar antara karena gugup atau terkena serangan panik.

Grand Duke Of SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang