𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 𝓕𝓸𝓾𝓻𝓽𝓮𝓮𝓷

940 85 5
                                    

"Bagaimana kalau ia menginginkan posisi yang lebih tinggi dari posisi grand duchess?"

"Apa maksudmu?"

Akeem berdecak. "Aku tahu kau ini mudah dibutakan karena perasaan. Tapi tidakkah ini sudah sangat jelas? Kau ini berada di posisi penerus takhta kalau Tristan mangkat. Semakin kesini ia tidak kelihatan akan sembuh, malah kelihatan semakin sekarat. Semua keluarga bangsawan juga sudah mulai lebih memerhatikanmu karena kau sebentar lagi akan menggantikan Tristan. Lalu kau terpikat pada Angeline yang masa kejayaannya telah binasa. Itu merupakan sebuah kesempatan untuknya menaikkan martabat keluarganya yang diinjak-injak selama ini. Ia pasti tidak menginginkan posisi grand duchess. Ia ingin menjadi ratumu."

"Baiklah. Lalu?"

"Lalu? Maksudmu lalu? Oh demi kekuatan semesta dan tanah gurun pasir!"

"Akeem, apa kau kira aku tidak menyadarinya? Aku ingin meminangnya karena aku juga tahu semua itu akan terjadi."

"Lalu kenapa harus gadis ini? Ini terlalu acak rasanya. Banyak gadis dari keluarga yang jauh lebih luar biasa."

"Ia... menarik. Aku suka padanya. Ia sederhana dan pemalu."

"Oh bilang saja kau suka padanya karena dia itu cantik dan santun."

"Bisa dibilang begitu. Tapi bukan itu saja. Aku rasa aku tidak perlu mengatakannya." Kata grand duke sambil menutup laporan yang ada di tangannya.

Sebelum Akeem bisa menyerang kebebalan grand duke dengan sumpah serapah, sebuah ketukan pintu memecah keheningan singkat diantara mereka. Grand duke mempersilahkan siapapun yang mengetuk pintu untuk masuk.

Seorang pelayan masuk dengan nampan berisi setumpuk kecil surat yang grand duke yakini datang dari penduduknya yang membutuhkan bantuan. Ia sepenuhnya benar. Ia membuka sebuah surat dan menyimpulkan bahwa surat itu datang dari penjagal sapi yang melaporkan bahwa genangan air yang berada di jalan depan tokonya tak kunjung mengerin dan meminta perhatian grand duke akan masalah itu. Satu surat lagi ditulis oleh seorang wanita pemilik toko kain yang meminta bantuan grand duke untuk memerhatikan beberapa anak terlantar yang suka tidur di depan tokonya, mungkin memasukkan mereka ke panti asuhan milik Sunset atau menyediakan pendidikan untuk mereka.

Surat-surat ini datang tiap harinya dan grand duke selalu mengurusnya dengan baik. Tapi ia harus mengakui ia merasa sudah saatnya ia memberikan tugas ini pada orang yang benar. Tugas untuk mengurus surat-surat masukan dari penduduk ini sebenarnya merupakan tugas dari lady of the house, tapi grand duke belum memilikinya. Kedatangan surat-surat ini menghadirkan kesadaran untuk grand duke dan ia merasa sepertinya ini adalah saat yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Grand duke memanggil seorang pelayan dan meminta pelayan itu untuk memanggil Angeline. Grand duke mengizinkan Akeem pergi ketika ia mempersilahkan Angeline untuk masuk.

Grand duke bisa melihat bahwa gadis itu baru dari taman karena ujung gaunnya yang sedikit kusam karena bergesekan dengan tanah. "Apa kamu habis membaca buku?" Tanya grand duke dengan senyuman simpul.

"Ya, tuan. Saya baru selesai membaca buku yang kemarin Anda bawakan dari perjalanan Anda."

Grand duke tersenyum sumringah mendengar bahwa pemberiannya benar-benar digunakan oleh Angeline. Tapi saat ini ia bukan dalam posisi ingin memberikan Angeline buku lainnya. Ia ingin meyakinkan satu hal saat ini.

"Angeline aku ingin kamu jujur padaku. Apa kamu bisa?"

"Jujur... tentang apa.. tuan?" Grand duke sepertinya membuat Angeline kebingungan dengan pertanyaan tanpa konteks itu.

"Aku perlu jawabanmu tentang pernikahan."

Angeline kelihatan berpikir, kemudian ia kembali menatap lurus kepada sang grand duke. "Jawaban seperti apa yang Anda inginkan, tuan?"

Grand duke berpura-pura berpikir kemudian menatap lurus kepada Angeline, "jawaban seperti milikmu."

Angeline menundukkan kepalanya, merasa dirundung dengan topik ini. "Apa yang membuatmu bingung?" Kata Grand duke sambil menghela napas dan menghempaskan tubuhnya ke punggung kursi kerjanya. "Kamu bilang kamu ingin melihat posisi kekayaanku 'kan? Aku sudah memberikan akses kepada perpustakaan arsip. Aku sudah melakukan semua hal yang aku tahu. Apa ada lagi yang harus aku lakukan untuk membuatmu tenang bersamaku?"

Angeline tidak merubah rona wajahnya  tapi ia menegakkan posisi duduknya dan melipat kedua tangannya di pangkuan. "Ada beberapa perubahan yang bisa dilakukan di rumah ini." Kata Angeline.

"Aku mendengarkan."

"Yang pertama adalah hukuman bagi pelayan yang melakukan salah. Saya rasa hukuman fisik tidak adil dan penjara bawah tanah terlalu keji."

"Itu tradisi."

Angeline menggigit bibir bawahnya lalu menggelengkan kepalanya, "tradisi turun temurun bukanlah pembelaan untuk menganiaya manusia, tuan."

Grand duke menghela napasnya lalu menutup matanya dalam-dalam, "lanjutkan."

"La.. Lalu saya rasa sebaiknya selain memberikan gaji, Anda mungkin bisa memberikan bantuan keringanan untuk pendidikan saudara atau anak dari pekerja Anda."

Grand duke kali ini mengernyitkan dahinya. Apa pedulinya kepada keluarga para pekerjanya? Ia memiliki banyak uang karena kerja kerasnya dan keluarganya, bukan kerja keras para pekerjanya.

"Setelah melihat posisi kekayaan Sunset yang hampir dua per tiganya berada di pertambangan sa... saya rasa nama Sunset bisa memberikan kompensasi untuk lembur atau cedera akibat pekerjaan. Saya tidak melihat ada catatan keuangan untuk hal seperti itu."

"Baiklah Angeline, aku rasa itu cukup." Grand duke berdiri dan berjalan kearah Angeline lalu menyandarkan tubuhnya di ujung meja sambil menunduk, melihat kepada Angeline. Ia menyisir rambut panjang Angeline sambil meneliti kedua mata gadis itu bergantian.

"Aku benar-benar bisa melihat bahwa kamu ini lulusan terbaik akademi," kata grand duke sambil tersenyum. "Tapi aku rasa kamu tidak perlu memberikan perhatian kepada peletakan posisi keuangan Sunset. Bagaimana kalau-"

"Ibu saya!-" Angeline mengangkat jarinya ke udara, meminta perhatian grand duke sekali lagi. "Di kediaman Archeness, ibu saya dan nenek adalah orang yang membantu mengatur keuangan Archeness. Saya yakin saya bisa membantu dalam mengatur keuangan. Mu- mungkin untuk tugas-tugas kecil seperti asuransi pekerja tambang dan tanggunga  pendidikan keluarga pekerja yang saya sebut tadi."

Grand duke tertegun mendengar kemantapan dari tekad Angeline dan merasa ia sebaiknya segera memahami posisinya. Ia inilah orang yang sengaja membawa Angeline kesini.

Ia menggiring Angeline kerumahnya dalam situasi yang lumayan memaksa dan Angeline mau tidak mau harus mengikuti kemauannya. "Baiklah kalau itu maumu," katanya sambil mengusap puncak kepala Angeline dengan pelan.

"Tapi sebelum kamu memulai itu, kamu sebaiknya membantuku membaca dan mencatat surat masukan dari penduduk ini." Grand duke menggeser nampan yang penuh dengan tumpukan amplop dengan warna yang berbeda-beda.

Angeline tertegun meluhat setumpuk surat yang ada di meja tepatnya di samping grand duke. Grand duke sebenarnya ingin memberikan Angeline tugas yang seharusnya akan menjadi miliknya ketika ia resmi menjadi seorang grand duchess, tapi ia merasa mungkin ia bisa setidaknya mencoba untuk mengajak Angeline membantunya. Kalaupun Angeline menolak grand duke akan..-

"Baik. Saya akan membawa catatannya nanti sore kepada Anda." Kata Angeline sambil mengangkat nampan itu dan berdiri dengan wajah mantap dan penuh motivasi. Berbulan-bulan ia sudah berada di rumah itu sampai ia sudah meletakkan setiap buku yang selesai ia baca di setiap koridor yang ia temukan, tugas seperti inilah yang sebenarnya ia tunggu.

Akhirnya ia bisa merasa berguna untuk nama Sunset yang tinggal di kediaman Reed Manor yang agung itu.

Grand duke menatap punggung Angeline yang berjalan keluar sambil terkagum-kagum. Ia mengira Angeline setidaknya akan menolak dengan manis dan sopan.

"Aku tidak menyangka akan semudah ini..," Grand duke mengerjap sambil terkesima sendiri.

***

Grand Duke Of SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang