𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 𝓞𝓷𝓮

4K 301 8
                                    

Semua orang di kota itu tahu kalau ada orang yang memiliki nasib termalang, orang itu adalah Angeline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang di kota itu tahu kalau ada orang yang memiliki nasib termalang, orang itu adalah Angeline. Tapi sekaligus, orang-orang itu menganggap Angeline pun termasuk gadis yang beruntung.

Angeline sudah menyangka-nyangka hari ini akan datang. Grand Duke Sunset mampir ke rumah mungilnya.

Ibunya sampai panik dan segera pamit untuk memanggil Angeline demi Grand Duke yang datang itu. "Apa yang sudah kau lakukan, Angie?" Tanya ibunya sambil mencengkeram kedua lengan Angeline. "Kenapa Grand Duke dari Reed Manor sampai datang ke sisi miskin kota ini?"

Angeline menoleh pada Grand Duke yang berdiri di luar sambil berbicara dengan ajudannya dan melihat-lihat sekeliling lalu kembali menoleh kepada ibunya. "Apa maksud ibu? Aku hanya pergi ke pasar semalam." Kata Angeline.

"Ya, dan apa yang kamu lakukan? Kenapa seorang Grand Duke datang kesini?" Ibunya menekan nada suaranya di kalimat terakhirnya itu. Kedua alis matanya berkerut dan kedua tangannya yang mencengkeram mulai terasa dingin.

"Aku tidak melakukan apa-apa." Kata Angeline sambil menggenggam kedua tangan ibunya. "Apa yang dia inginkan, bu?" Tanya Angeline.

"Dia ingin bertemu denganmu. Kamu tahu apa maksudnya itu 'kan, Angie?"

"Tidak. Apa?"

Ibunya menghela napas, seperti sedang menghembuskan keluar rasa takut dan cemasnya barang untuk sejenak saja. "Angeline. Apapun yang kamu lakukan, selalu ingat darimana asalmu." Kata ibunya sebelum mendorong punggung anaknya lembut. Ia mendorong Angeline keluar dari pintu dan bertemu dengan sang Grand Duke.

Angeline mengernyitkan dahinya, namun ia harus memperlihatkan kalau kedua orangtuanya membayar mahal seorang tutor yang mengajarinya selama ia bertumbuh agar Angeline bisa belajar tata krama. Angeline membungkuk hormat sambil mengangkat kedua sisi gaunnya dengan kedua tangannya di hadapan sang Grand Duke.

Grand Duke Sunset tersenyum pada Angeline sambil membungkuk sembilan puluh derajat pada gadis itu. Ia tidak pernah tersenyum. Ia tidak pernah memberi hormat pada siapapun. Ibarat rantai makanan, Grand Duke Sunset adalah posisi kedua tertinggi. Jadi secara otomatis ia bisa melakukan apa saja pada pada siapa saja. Tidak ada tata krama yang benar-benar mengikat seorang Grand Duke.

Bahkan kalau ia merobek pakaian Angeline saat itu juga di tempat itu dan menyetubuhinya tanpa ampun, Angeline tidak memiliki hak untuk menolak. Tapi Grand Duke Sunset adalah pria yang memiliki akal sehat yang selalu aktif.

Baiklah. Baiklah. Sebenarnya Angeline tidak begitu mengerti bagaimana cara kerja akal Grand Duke Sunset ini. Karena pria ini tidak bisa ditebak.

Angeline selama ini sering bertemu dan tidak sengaja terjebak untuk berbincang sedikit dengan pria ini. Bahkan sejak awal ketika ia debut di acara pesta keluarga Wasleigh. Pria ini seakan selalu mengikutinya ke acara sosial manapun. Tapi Angeline tidak yakin. Antara semua pertemuan mereka itu hanya kebetulan atau Grand Duke Sunset memang selalu mengikutinya.

Grand Duke Of SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang