𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 𝓣𝔀𝓮𝓷𝓽𝔂 𝓕𝓲𝓿𝓮

397 30 1
                                    

"Saat peperangan terjadi, ayah menjadi dewan yang mendukung Grand Duke. Saat ia naik takhta, kita diberikan tambang dan rumah di kota serta jabatan baru di kelas sosial. Ayo aku jelaskan lebih lanjut selagi makan siang."

Seorang pelayan masuk ke dalam ruang makan sambil membawa teko berisi teh yang kemudian ia tuangkan kepada cangkir Angeline. Gadis itu menolaknya dan meminta untuk dituangkan air putih saja. Ariana menyadari itu lalu meletakkan peralatan makannya.

"Apa kamu menyukai teh yang berbeda?"

"Hm?" Angeline mendongakkan kepalanya.

"Daun teh yang sekarang kita pakai berbeda dengan yang kita punya di rumah. Ayah membelikan daun teh impor seperti yang biasa ibu minum sebelum... kita diasingkan."

"Begitu kah." Angeline tersenyum kembali mengaduk supnya, kelihatan tak memiliki napsu untuk barang menyicipnya sedikit.

"Apa kamu juga sudah tidak suka sup?"

"Tidak, aku masih suka kok." Angeline tersenyum lemah. "Aku hanya sedang tidak tertarik untuk makan."

"Hm? Kamu harus makan, Angeline." Ariana mengernyitkan dahinya. "Mereka pasti tidak memberikanmu makan dengan benar."

Sebelum Angeline bisa mengatakan apapun, Hugo muncul dengan tergesa-gesa ke ruang makan. "Nona Angeline. Saya mencari Anda daritadi. Lebih baik kalau Anda istirahat di kamar."

"Oh tidak apa-apa," Angeline tersenyum. "Aku mau makan siang dengan Ariana dulu." Hugo menaupkan kedua tangannya lalu mengangguk patuh.

"Lalu, Ariana, apa yang ingin kamu katakan? Apa yang terjadi selama aku tidak ada?"

"Banyak sekali. Aku sudah memberitahumu tentang hubungan ayah dan istana."

"Hm. Johan pasti melakukan itu karena ingin ayah memimpin pencarianku." Kata Angeline selagi merasakan hangat di seluruh dadanya. Ariana mengernyitkan dahinya. "Tidak." Jawabnya lirih. "Yang Mulia Raja menginginkan pencarianmu berhenti. Ayah yang menjaganya tetap dilakukan."

"Apa?"

"Yang Mulia Raja Johan Sunset menginginkan pencarianmu dihentikan di tahun kedua, Angeline. Sierra tak memberitahumu soal ini?"

"Ti.. Tidak-"

"Nona Ariana, sebaiknya-" Tanggapan Hugo dihentikan dengan tangan Angeline yang mengacung kepada Hugo, mengisyaratkan permintaan kepada Hugo untuk tidak ikut campur. "Ariana, jelaskan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi."

"Itu pertengkaran yang hebat saat itu antara Yang Mulia Raja dan ayah. Untuk mencarimu, kerajaan mengeluarkan banyak sumber daya material dan manusia. Lalu Yang Mulia Raja mulai melihat usaha pencarianmu sebagai hal yang menguras sumber daya yang masih terlalu sulit untuk kerajaan yang baru selesai berperang. Jadi ia meminta ayah untuk berhenti. Tapi kemudian ayah menolah dan memilih untuk melanjutkan pencarian. Jadi setelah diskusi itu, ayah mulai menggunakan sumber daya keluarga. Karena itu Sierra dan Olivia yang memimpin pencarianmu."

"La- Lalu.. Grand Duke- Apa dia masih..-"

Ariana segera tahu apa yang ingin ditanyakan Angeline. "Grand Duke memutuskan hubungan pertunangan.. denganmu.."

Angeline menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi sambil mengerjapkan matanya berkali-kali. Berusaha memproses berita yang disampaikan Ariana. Pikiran itu yang selama ini membuatnya tetap tegar dan tidak mengakhiri segalanya. Pikiran kalau Grand Duke masih mencintainya dan selama ini terus menerus mencarinya. Pikiran kalau ia akhirnya ditemukan masih bernyawa dan masih percaya, ia akan kembali ke kehidupan yang sama seperti seakan ia tak pernah disekap di dalam sebuah menara tanpa cahaya itu.

Grand Duke Of SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang