Ghoul : Part 2

941 142 36
                                    

“Dariamana? “

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Dariamana? “

Jisung menoleh kerah sang Kakek yang tengah menyiram tanaman di belakang rumahnya. Tak berniat menjawab, Jisung langsung saja masuk kedalam rumah. Membuat kakek Han hanya tersenyum sendu melihat cucunya yang sudah tak lagi seceria dulu. Jisungnya sudah pergi. Cucunya yang manis dan lucu sudah tak ada lagi. Sekarang hanya ada Jisung yang pendiam dan dingin.

Kesalahan sang kakek sewaktu ia kecil masih belum bisa Jisung maafkan. Tapi meskipun begitu, Jisung tak mau menjadi cucu yang durhaka. Ia masih sangat menyayangi kakeknya.  Karena sang kakeklah yang sudah berjuang untuk membesarkannya selama ini. Kelakuan gila kedua orang tuanya seakan memaksa Jisung untuk membenci mereka. Menjadikan dirinya sebagai kelinci percobaan bukanlah hal yang bisa Jisung maafkan begitu saja. Hingga saat ini Jisung sangat menyesali dirinya yang sempat menganggap pria dan wanita tua bangka itu sebagai orangtuanya.

Jisung mendudukan tubuhnya di kursi meja makan. Menatap sepiring makanan yang sudah di siapkan oleh sang kakek. Ada sepucuk surat di bawah piring tersebut, membuat jisung menyernyitkan keningnya bingung lalau maraih surat tersebut.

‘Jisungie, makanlah dengan teratur. Kakek tau kamu belum makan dari kemarin’

Jisung tersenyum saat melihat ada gambar smile di ujung surat,

“Apa bilang gini aja harus pake surat ?” menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan kakeknya yang selalu membuat surat kecil seperti ini di setiap harinya. Apa dirinya terlalu keterlaluan hingga membuat kakeknya tak berani berbicara padanya?.

Jisung menaruh surat tersebut lalu mulai menyantap makanannya dengan khidmat. Ia tau kakeknya tengah menatapnya dari ujung pintu belakang rumahnya. Tapi jisung tetap tak acuh, memilih fokus pada makanannya.

***

Malam ini Minho berniat kembali mencari mangsa. Tapi satu yang harus kalian tau, Minho bukanlah buaya buntung yang terus mencari mangsa seperti yang di nyanyikan oleh penyanyi terkenal, Mbak Inul Daratista. Bukan juga kadal buntung, apalagi kucing garong. Minho hanya seorang Manusia setengah Ghoul yang harus hidup di kerumunan manusia normal.

Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam. Jalanan juga sudah terlihat sepi. Kini waktunya Minho beraksi. Mencari manusia yang sekiranya bisa ia bawa sebagai menu makan malamnya.

BRUGH!

Indra pendengarannya menangkap suara gaduh di sebuah gang sempit yang tepat ada di sampingnya. Gelapnya malam membuat Minho sulit menangkap objek tersebut. Jadi pemuda tampan itu mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah objek yang sudah menarik perhatiannya. Mungkin saja itu orang yang tengah membuang sampah, dan akan menjadi santapan Minho malam hari ini.

GRRRRRR!

Minho mencoba membuka senter dari ponselnya, menyorot orang tersebut. Dan Damn! Minho bisa melihat seseorang tengah memakan seoarang perempuan yang tubuhnya tak lagi utuh. Seseorang berhoodie hitam itu menoleh karena terkejut dengan adanya cahaya senter yang menyorotnya. Minho yang melihatnya refleks mundur. Dan terlihat orang itu kini mulai mendekati Minho, wajahnya yang tersorot senter Minho membuat sesorang itu menyipitkan matanya. Semua bagian wajahnya sudah di penuhi darah si korban.

"J-jangan dekati aku!"

Minho mundur sudah berniat berlari sebelum orang itu meraih kerah jaketnya, melempar tubuhnya ke dindin gang sempit itu membuat Minho teriak kesakitan saat punggungnya menabrak dinding keras tersebut.

Brugh!

Minho sukses jatuh tepat di samping mayat si perempuan malang itu.

"AKKHH!!" Minho berteriak saat seseorang ber-hoodie tadi mencekik lehernya. Merebut ponsel Minho, membalikan senter itu agar menyorot wajah Minho. Seketika cekikan di lehernya melonggar. Seseorang itu menunduk membuat Minho bergeser menjauhi seseorang itu dengan dirinya yang terus terbatuk karena rasa sesak di tenggorokannya.

Grep!

Seseorang itu mencengkram kaki kanan Minho.

"Kamu juga cari makan?"

Suara serak itu sukses membuat Minho terkejut. Dan apakah orang itu tau kalau dirinya juga tengah mencari mangsa. Tapi bagaimana bisa.

"Ambil'lah gadis ini!" lanjutnya yang di balas gelengan dari Minho.

"E-engga aku cuma jalan-jalan disini, aku ga cari makan a-aku  HMMMPPP!!" Ucapan Minho terpotong karena orang berhoodie itu sudah lebih dulu memasukan potongan daging ke dalam mulutnya dengan paksa.

"Hmmpp!!"

Dugh!

Minho menendang orang itu membuatnya terlempar ke belakang. Minho tak bisa lagi menahan rasa laparnya lagi, dengan cepat ia memakan gadis itu membuat pria yang kini tengah terduduk akibat tendangan Minho itu tersenyum.

"Bawa pulang aja, aku udah kenyang!"

Orang itu melenggang pergi meninggalkan Minho yang masih fokus dengan acara makannya, hingga orang itu sudah tak terlihat lagi.

***

Minho melangkah ke dalam rumahnya dengan sekantung kresek besar stok makanan untuk dua minggu. Membawanya ke dapur yang lalu memasukannya ke dalam lemari. Setelahnya membersihkan lantai yang kotor karena darah korbannya.

Sebenernya ia masih memikirkan orang tadi yang ia temui. Apa orang itu juga sama dengannya?. Ia kira hanya dirinya lah makhluk menjijikan yang hidup di kota Seoul ini. Ternyata ia menemukan makhluk sejenisnya.

Drrtt drrtt!

"Hallo Ji?"

"Ho gw besok ga sekolah, nitip absen ya,"

"Lu sakit? Atau mau kemana?"

"Gw mau ke rumah paman gw di Busan, cuma sehari kok."

"Hm oke, terus gw pulang sama siapa dong anjir, males jalan jauh!"

"Lembek amat sih lu, pantesan jomblo!"

"Yak!! Lu sendiri jomblo bego!"

"Gapapa jomblo yang penting punya doi yang gw cintai wlee!!"

Tuuuutt!!!

Baru saja Minho akan kembali protes tapi panggilannya segera di tutup oleh Jisung di sebrang sana. Sedikit terkekeh lalu kembali membersihkan bekas darah yang tinggal sedikit lagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔︎] GHOUL ||ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang