Ghoul : Part 55

368 53 3
                                    

Seokjin membantu para Ghoul untuk kembali ke aula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seokjin membantu para Ghoul untuk kembali ke aula. Ia tak bisa membiarkan para relawan itu terus bertarung. Sudah banyak korban jiwa dalam pertarungan tersebut.

Dan syukurnya, anak buah Taehyung hanya tersisa belasan saja sehingga ia bisa melumpuhkan semuanya dan membawanya ke penjara setelah meminta bantuan para petugas kepolisian.

Setidaknya, ia bisa menyembuhkan para Ghoul tersebut setelah ini.

"Suntikan ramuan ini ke mereka." titah Seokjin kepada para perawatnya dan memberikan ramuan penawar pada mereka. Sudah cukup sampai disini saja orang-orang itu berjuang. Semuanya akan kembali normal.

Jisung duduk di kursi yang tepat berada di belakang tubuh tegap Seokjin. Menatap bagaimana pria itu menatap para Ghoul yang tengah dalam masa penyembuhan.

"Hyung, gimana sama para anak buah Mister Kim?"

Seokjin menoleh lalu berjalan menghampiri Jisung. "Nanti malam Hyung akan datengin mereka, dan nyuntikan ramuan penawar juga." ujar Seokjin mengelus goresan yang ada di pipi Jisung.

"Awh!"

Seokjin terkejut refleks menjauhkan tangannya saat Jisung mengaduh. "M-maaf."

Jisung tertawa melihat reaksi yang di berikan Seokjin. "Hahaha, ga sakit kok Hyung, Jisung cuma becanda." ucapnya lalu tersenyum manis memperlihatkan gummy smile nya.

Seokjin hanya menggeleng seraya menggelus dadanya. "Ish, kamu bikin Hyung khawatir." Seokjin memeluk Jisung lalu mengusak surai lembut itu dengan gemas. Empunya hanya terkekeh lucu karena perlakuan Seokjin.

***

"Apa ini rumah Eom- aish! ... Ini rumah Jisung?" tanya Peter seraya merutuki mulutnya yang hampir saja menyebutkan kalimat 'Eomma' di depan sang ayah.

"Iya, ini rumah Jisung, sama kakek Han." Minho memutar kenop pintu yang sama sekali tak di kunci tersebut. Membukanya perlahan dengan perasaan yang amat luar biasa sedih. Ingin rasanya ia menangis tapi ada Peter di sampingnya. Gengsi tentu saja.

"Ayo masuk." ucap Minho menoleh pada Peter yang masih setia diam di depan pintu.

Peter hanya menatap bagian luar rumah sang ibu. Jadi, disinilah ibunya tinggal dulu. Bersama sang kakek. "Rumahnya bagus." gumam Peter lalu ikut masuk kedalam bersama Minho.

Di depan mereka langsung di suguhi anak tangga kecil yang menghubungkannya dengan kamar Jisung. Setiap langkah yang Minho ambil, membuat hatinya berdenyut sakit. Sekarang apa yang harus ia sesali? Sudah cukup Minho menyesali semuanya. Semua yang ia lakukan.

Minho membuka pintu kamar Jisung, menatap ranjang yang sudah di penuhi debu. Bahkan aroma kotor tercium jelas.

"Ini kamar Jisung." ucap Minho lalu berjalan ke rak buku yang di penuhi berbagai macam komik. Ia ingat, mereka dulu sangat menyukai komik. Merasa konyol padahal dirinya sudah dewasa.

[✔︎] GHOUL ||ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang