Ghoul : Part 51

334 50 5
                                    


Seokjin menatap mata Jisung dengan tatapan khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seokjin menatap mata Jisung dengan tatapan khawatir. Ia akan mengambil darah pemuda itu untuk persiapan jika suatu saat nanti Ghoul yang di kirim Taehyung sampai di Jepang. Ia terpaksa akan mengubah sebagian dari anak buah Hyunjin yang ada di jepang untuk ia jadikan Ghoul.

Mereka tak mungkin bisa melawan para Ghoul sendirian bukan? Apalagi Seokjin dan Jungkook masihlah manusia.

Jisung mengangguk sebagai tanda dirinya siap. Jarum suntik sudan siap tertancap di tangannya. Ia menyuruh Seokjin untuk mengambil banyak darahnya tapi pria Kim itu menolak. Jika Jisung sampai kehabisan darah itu tidak akan baik bagi tubuhnya.

Jadi, Seokjin hanya mengambil darah Jisung sebanyak setengah tabung. Ia akan memperbanyak materi di dalam darah Jisung.

Setelah selesai, Seokjin meminta agar Jisung beristirahat saja. Biarkan ia yang menyelesaikan sisanya. "Tenangin diri kamu, semua pasti baik-baik aja." ujar Seokjin seraya menuntun Jisung untuk tidur di ranjang.

Seokjin meninggalkan Jisung yang sudah menutup kedua matanya. Keluar dari kamar lalu mencari keberadaan Jungkook. "Jungkook! Kamu dimana?" Masuk kedalam ruang bekas laboratoriumnya dulu dan benar saja, seseorang tengah terduduk di kursi yang tepat menghadap ruangan kaca.

"Jungkook, kamu ngapain disini? Disini kotor loh, ayo keluar." ajak Seokjin seraya menarik tangan Jungkook namun tertahan karena pria kelinci itu malah mencengkram tangannya. Seokjin hanya menatap sendu ke arah Jungkook yang kini tengah menunjuk sebuah kaca yang sedikit retak.

"Itu ... kaca itu retak karena ulah aku sama Tae Hyung." Jungkook bangkit dari duduknya, berjalan mendekati kaca tersebut lalu mengelus bekas retakan tersebut. "Kenangan kita," menempelkan keningnya di kaca.

"Apa Tae Hyung udah lupa ya?" gumam Jungkook sedih. Bisa ia rasakan elusan di punggungnya.

"Tae ga mungkin lupain itu." ucap Seokjin mencoba menenangkan hati adiknya. Tidak lagi, ia tidak mau melihat Jungkook menangis.

"Tapi Tae Hyung udah bertindak jahat sejauh ini Hyung! Dia bukan Tae Hyung yang dulu lagi! Hiks, dia udah lupain kita." Jungkook berjongkok seraya menyembunyikan wajahnya di kedua tangan yang ia tumpukam di lutut. Terisak pilu saat mengingat semua kenangan bersama Taehyung. Termasuk saat kejadian dimana mereka yang meretakan kaca hanya karena rebutan palu milik Seokjin.

Saat itu mereka sangat bahagia dan polos, tak pernah menyangka jika masa depan akan menghancurkan mereka seperti ini. Dulu, Jungkook kira mereka akan berteman baik hingga akhir. Namun, malah sebaliknya.

"Semua akan ba--"

"Semua akan baik-baik aja. Aku tau itu Hyung." Jungkook berdiri lalu berlalu dari sana seraya menghapus air matanya. Sekarang mereka hanya bisa bergantung pada kalimat 'Akan baik-baik saja' sebagai penyemangat untuk mereka, dan semoga saja memang benar.

[✔︎] GHOUL ||ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang