Ghoul : Part 42

348 63 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bugh!


Taehyung terus menghujami wajah pria jepang itu dengan tinjuannya. Berkali-kali ia bertanya dimana ramuan yang asli. Namun, pria itu tetap bungkam.

Botol yang di bawa pria tersebut tidak memiliki tanda adanya sisa ramuan penawar. Jika memang ramuan itu terbuang mungkin ada sedikit sisa yang menempel.

"Dimana ramuannya?" Taehyung mencengkram rahang pria tersebut. Darah sudah mengotori wajah malang itu namun Taehyung masih tak mau memberi ampun.

Pria itu menggeleng, yang lantas membuat Taehyung semakin di makan api amarah.
"SIALAN!!"

Bugh!

Sekali lagi ia meninju wajah hancur itu membuat pria tersebut tersungkur kebelakang hingga tak sadarkan diri.

Taehyung beranjak menuju mejanya. Membawa satu suntikan lalu kembali dan mengambil darah pria tersebut. Memasukannya kelan tabung kecil untuk ia periksa nanti.

Brak!

Taehyung menggebrak mejanya. Merasa sangat bodoh, bisa-bisanya ia kecurian. Tapi, jika dipikir-pikir bagaimana bisa pencuri itu masuk? Kecuali di antara muridnya memang ada salah satu orang suruhan. Atau mungkin si pencuri itu sendiri.

"Yeji!"

"Iya Oppa!" Yeji langsung saja berlari masuk kedalam lab saat Taehyung memanggilnya.
"Ada apa, Oppa?" tanyanya.

"Bawa semua murid yang kemarin masuk ke lab saya. Jangan ada yang tersisa."

"Baik Oppa!" Yeji pergi dari ruang tersebut. Tangannya sudah terasa begitu berkeringat. Dirinya panik sekarang. Apa Taehyung masih mencurigai orang lain selain pria Jepang itu?.

Ini gawat, bagaimana jika Hyunjin ketahuan? Dengan tangan gemetar Yeji mencoba menghubungi Hyunjin namun sepertinya ponsel sang kakak tidak aktif.

Tak ada pilihan lain, Yeji hanya bisa menuruti perintah Taehyung untuk memanggil semua muridnya. Ia tau Hyunjin sudah pergi dari Korea namun bukankah jika Taehyung tak menemukn Hyunjin berada di antara muridnya itu malah akan membuatnya semakin di curigai. Terlebih Hyunjin adalah murid baru.

Ketidak adaannya Hyunjin bersamaan dengan hilangnya ramuan penawar bukan? Ini akan mudah di ketahui Taehyung.


***

Seokjin memeluk Hyunjin saat pemuda itu datang ke laboratoriumnya. Sangat bersyukur atas keselamatan Hyunjin.

"Terima kasih banyak, Hyunjin" Seokjin hampir saja menjatuhkan air matanya namun Hyunjin lebih dulu mengusap mata pemuda Kim tersebut.

"Jangan nangis, Hyung" ucap Hyunjin lalu kembali memeluk hyungnya.

Seokjin sebenernya tak mau menangis di depan Hyunjin, namun rasa bahagia dan khawatirnya bercampur menjadi satu. Adik kesayangannya ini sudah sangat berusaha keras.

[✔︎] GHOUL ||ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang