"lo ga bawa jas hujan?" Yura bertanya pada Hyunjin yang menatap hujan di atas motornya terlihat berpikir.
"bawa sih, tapi bukan yang kelelawar. Bisa buat gue doang. Ga bisa berdua" Hyunjin masih terlihat berpikir. Hujan memang tidak terlalu deras, tapi Hyunjin yakin kalo mereka nekat menerobos hujan pasti sampai rumah mereka basah kuyup. Apalagi rumah mereka lumayan jauh dari rumah sakit.
"berteduh dulu aja Ra, di depan ada Minimarket. Kita disana dulu aja." Hyunjin memutuskan. Dia kembali ke parkiran dan memarkir kembali motornya. Setelah itu dia mengajak Yura ke minimarket di sebrang rumah sakit dengan berjalan kaki.
Keluar dari parkiran motor mereka berdua berlari menerobos hujan ke teras minimarket. Di depan minimaret ada beberapa orang yang berdiri untuk berteduh menunggu hujan reda. Hyunjin dan Yura bergabung dengan orang-orang itu berdiri bersebelahan.
Hyunjin celingukan. Lalu pandangannya jatuh pada temannya di sebelahnya. Yura berdiri sambil melipat tagannya di dada. Sedikit menggigil, sepertinya Yura kedingnan. Dia melihat baju Yura sedikit basah. Segera ia melepas jaketnya dan memberikannya pada Yura.
"Pake dulu Ra, kayanya lo kedinginan. Sampe menggigil gitu"
"lo gimana ? ntar lo yang kedinginan." Yura mendorong jaketnya ke arah Hyunjin.
"Gue gapapa, enak adem. Udah pake aja. Lo kebasahan gini kan karena nganterin gue. Maaf ya Ra" Hunjin bersikeras, mendorong lagi jaketnya ke arah Yura.
"yaudah gue pake ya. Tapi kalo nanti lo kedinginan juga, gue balikin ya jaketnya"
"iya iya."
Hyunjin kembali clingak-clinguk. Melihat ke dalam minimarket. Lalu mengecek jam di hpnya. Jam menunjukkan pukul setengah 8 malam.
"Ra, lo udah makan ?"
"belom lah. Kan daritadi gue sama lo" jawab yura
"mau makan ngga ?"
"makan apaan?"
"mi instan yok di dalem, gue traktir" hyunjin terkekeh sambil menunjuk minimarket
"trus nanti duduk disitu. Lumayan kita ga bediri gini." Hyunjin meyakinkan Yura menunjuk barisan kursi di teras minimarket yang kosong.
"ayok deh" Yura mengiyakan. kemudian Hyunjin memimpin jalan masuk ke minimaket. Yura mengikuti Hyunjin masuk minimarket.
"Pilih Ra, bebas mau yang mana aja. Abang traktir" Gayanya sudah seperti raja minyak. Yura terkekeh dan memilih mie instan kesukaannya.
"oke, gue bayar dulu, lo tunggu di kursi sana ya"
"oke" Yura menuju ke teras minimarket dan duduk menunggu Hyunjin sambil memandang jalan.
Tidak lama Hyunjin datang dengan membawa 2 cup mi instan yang telah diseduh dengan air panas. Lalu dia kembali ke kasir dan mengambil 2 botol air mineral, kemudian duduk di sebelah Yura. Lalu mereka mulai makan.
"Lo ga ada jam malem Ra?" Hyunjin menoleh pada Yura sambil menyeruput minya.
"Jam 10. Tapi gue udah bilang barusan kalo gue pulang telat. Katanya gapapa"
"hmm.. oke" hyunjin lanjut menghabiskan mi instannya.
satu jam berlalu dan hujan belum berhenti. Yura menatap hujan, tanganya terulur berusaha menangkap tetesan air hujan. Sepertnya belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti dalam waktu dekat.Hyunjin mengamati Yura yang bermain air tetesan hujan. Diam-diam dia tersenyum. "Wajah Yura kecil juga ya. Palingan setelapak tangan gue." Pikirnya.
Mengikuti Yura, Hyunjin mulai menguluran tangannya ke arah tetesan air hujan dan mulai memainkannya. tak sengaja tetesannya mengenai wajah Yura. Yura reflek terpejam. Kemudian Yura dapat merasakan sesuatu menyentuh wajahnya. Dia membuka matanya. Hyunjin mengusap tetesan air di pipi Yura sambil terkekeh.
"Sory ga sengaja. Haha"
Yura bisa merasakan jantungnya mulai bekerja ekstra dan pipinya panas."gapapa" Yura berusaha mengendalikan diri.
Hyunjin kembali menatap hujan. Beberapa menit berlalu tanpa pembicaraan diantara mereka.
"Lo suka hujan?" Yura mencari topik dan menanyakan apapun yang pertama kali keluar di kepalanya.
"Gue suka banget hujan." Hyunjin mendongak melihat langit.
"kenapa? Kok banget?"
"Dulu waktu kecil pernah main hujan sama ayah. Salah satu kenangan gue sama ayah yang menyenangkan. Kenangan itu masih gue inget sampe sekarang. " Hyunjin tersenyum sekilas. Kemudian wajahnya datar seketika. Hening beberapa detik.
"kalo lo gimana Ra ?" Hyunjin menoleh tiba-tiba menatap Yura. Yura salting.
"Ah, kalo gue tergantung. Kalo musim panas gue pengen ujan. Kalo musim ujan gue pengennya panas" jawab Yura asal. Hyunjin tertawa. Selanjutnya obrolan mereka mulai mengalir tetang berbagai macam hal sampai...
"Udah redaan Ra ujannya, balik yuk. Nanti lo dimarahin mama" Hyunjin beranjak dari kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secondlead (hwang hyunjin) - Complete
Fanfiction"Jangan suka sama gue ra, yang ada ntar lo sakit ati" hyunjin tersenyum lembut sambil mengusap kapala yura