Sudah sebulan Yura di SMA. Dia masih sebangku dengan Lia. Hyunjin pindah di bangku sebelahnya saat kelas normal mulai berjalan. Di sebelahnya duduk Han yang iseng. Yura sedikit demi sedikit mulai akrab dangan teman sekelasnya, terutama Lia dan Hyunjin.
"Ra, lo udah ngerjain tugas matematika? Gue nyalin dong. Kurang satu nih" Hyunjin menyambut Yura yang baru datang. Tiap hari begitu bunyi sambutannya.
"Tumben lo rajin. Cuma kurang 1 nomor" Sindir Lia
"Bukan, kurang 1 tugas aja maksud gue. yang lain tadi gue sudah nyalin punya seungmin dan renjun di mix biar ga ketauan nyalin" hyunjin terkekeh.
Yura memberikan tugas matematikanya untuk disalin Hyunjin. Dia mulai terbiasa dengan kelakuan ajaib cowok 1 ini. Awalnya Yura kira hyunjin anak yang kalem dan dingin. Karena waktu orientasi dia termasuk anak yang nggak banyak bicara. Bicara kalo ada perlunya aja. Ternyata setelah orientasi dia mulai memunculkan wajah aslinya.
Hyunjin ngga bodoh. Dia cuman malas. Entah apa yang dia lakukan di luar sekolah, tapi setiap di sekolah kerjaannya cuma tidur dan ga pernah mendengarkan pelajaran. Anehnya saat guru marah liat dia tidur dan ngasih pertanyaan buat dia, dia selalu bisa jawab dengan benar. Dia juga gampang akrab sama semua orang karena sifatnya yang ramah dan suka bercanda. Semuanya seneng berteman dengan dia.
"Min, seungmin, lo katanya belum ngerjain matematika. Sini nyalin punya Yura sama gue"
"udah gue tadi nyalin punya Yeji. Enak ya njing lo nyontek semua " seungmin menimpali.
"sirik lo nyet. Makanya ikutin gue. Tugas sekolah itu dikerjakan di sekolah. Tugas rumah dikerjakan di rumah. Kalo tugas sekolah di kerjakan di rumah, Ntar kita ga ada waktu buat ngerjain tugas rumah. Masa nyuci piring di sekolah"
"ngeles aja lo" seungmin terkekeh
Diam-diam Yura memperhatikan Hyunjin. Awalnya dia cuma takjub karena mereka punya tanggal ulang tahun yang sama. Ketakjubannya yang membuatnya banyak memperhatikan Hyunjin. Makin sering memperhatikan, makin Yura kenal dengan Hyunjin, makin Yura tau kebiasaannya, Makin Yura merasa kagum akan sifat anehnya. Pemalas tapi pinter dan ramah luar biasa.Yura beda sama Hyunjin dan Lia yangmudah akrab sama teman yang lain. Yura deketnya Cuma sama Lia. Kemana-kemana sama Lia. Kalo sama teman yang lain dia cuma berinteraksi seperlunya. Bukan, bukan karena sombong, tapi canggung. Yura susah akrab dengan orang lain. Kalo Hyunjin ngga ramah sama Yura duluan pasti Yura juga ga bisa dekat sama hyunjin.
"Lia cantik, kantin yok sama abang" hyunjin menggoda Lia
"dih, ngga deh bang. Gue kantin sama Yura" Lia nggandeng tangan Yura langsung ngeloyor ke kantin. Hyunjin mengikuti di belakang.
" tumben lo ga sama seungmin sama han" tanya Lia
"bosen gue sama batang-batang tiap hari. Mending sama lo"
"dihh" Lia memutar matanya
"Mo pesen apa Li? Gue pesenin. Lo sama Yura cari kursi sana. Ra lo mo pesen apa ?" tanya hynjin sesampainya di kantin
"gue bakso" kata lia sambil clingak-clinguk cari kursi
" gue sama" Yura ngikut
"oke gue pesenin. Duit mana duit"
"kirain di traktir" gurau Lia
"enak aja. Mending lo yang traktir gue" Hyunjin menanggapi. Lia hanya tertawa mendengarnya. Hyunjin lalu ngeloyor ke stan bakso.
Yura memandangi hyunjin dari kejauhan. Dia terlihat sedang mengobrol dengan beberapa anak cowok kelas sebelah sambil menunggu giliran memesan bakso. Sesekali dia tertawa. Tawa yang luar biasa manis menurut Yura. Sepertinya dia sudah akrab dengan banyak anak dari kelas lain juga. Bahkan sama abang-abang kantin juga dia akrab.
"Saat di tempat ramai juga dia menonjol." Batin Yura
Hyunjin soft stan mungkin akan suka cerita ini.
Lanjut baca ya guys.
Tolong vote di chapter manapun kalian mulai ngerasa cerita ini menarik.
Thankyou sudah sempetin baca 🙂🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Secondlead (hwang hyunjin) - Complete
Fanfiction"Jangan suka sama gue ra, yang ada ntar lo sakit ati" hyunjin tersenyum lembut sambil mengusap kapala yura