19

20 9 0
                                    

Yura baru kembali dari kelas Haechan saat bel masuk istirahat pertama berbunyi. Dia langsung heboh ngobrol dengan Lia yang daritadi di kelas ngegosip dengan Ryujin cs.

"Hah? SERIUS HAECHAN SUKA..." Yura menutup mulut Lia cepat-cepat sebelum Lia menyelesaikan kalimatnya.

"Serius lo?" Lia tersenyum. Terlihat sangat senang sekaligus kaget dalam 1 waktu.

"Jadi itu alasan dia deket-deket lo di sekolah selama ini?" Yura mengangguk lalu membisikkan sesuatu pada Lia.

"Minggu ini? Berduaan doang? Serius dia bilang gitu? Oke oke !" Lia juga berbisik. Tapi Hyunjin bisa melihat jelas gerak bibirnya dari tempat duduknya. Sementara dia tidak bisa melihat wajah Yura yang duduk membelakanginya.

"Duh deg-degan gueeee" Lia tampak bersemangat.

Bu Yoona masuk ke kelas. Pelajaran dimulai. Hyunjin melirik Yura yang duduk di sebelahnya. Wajahnya berseri-seri. Lia juga terlihat senang. Hanya Hyunjin yang tidak tenang.

Haechan suka Yura? Mereka mau kencan minggu ini? Kamana? Hyunjin menggaruk kasar kepalanya.

"Kok gue ga seneng ya Yura sama Haechan" hyunjin berpikir. "Yura temen baik gue dan gue ngga suka Haechan. Kayanya dia ga cocok sama Yura. Haechan terlalu berisik."

Hyunjin beberapa kali melirik Yura. Ekspresi Yura sudah seperti biasa lagi, konsentrasi pada pelajaran. Tapi Hyunjin masih terganggu. Dia menggerak-gerakkan kakinya cemas selama pelajaran.

Lia memergoki Hyunjin beberapa kali melirik ke arah Yura. Dia tersenyum. "Bego banget Hyunjin." Sebuah ide gila melintas di pikirannya. "Kayanya emang kudu dimotivasi"

Bel istirahat kedua berbunyi. Minju sudah di pintu menunggu Hyunjin seperti biasa. Hari ini Hyunjin lagi malas pergi ke kantin. Moodnya sedang jelek.

"Minju, hari ini gue ngga makan siang. Masih ada urusan. Lo makan ga sama gue gapapa kan ?"

"Yah, yaudah kalo gitu." Minju langsung pergi sendiri. Agak kecewa.

Hyunjin kembali ke kursinya. Merebahkan kepalanya ke meja dan memejamkan mata. Mencoba menetralisir moodnya yang buruk. Sampai akhirnya dia tertidur.

"Jin, lo ga ke kantin?" Lia tiba-tiba duduk di kursi Han yang kosong. Hannya lagi di kantin.

Hyunjin kaget, terduduk tegak dan melihat Lia di sebelahnya. Menggeleng lalu merebahkan kepalanya kembali ke meja.

"Kenapa lo ? Lemes banget" hyunjin memandang Lia. kemudian dia ingat sesuatu.

"Yura mana ?" Hyunjin kembali duduk tegak.

"Makan siang sama haechan"

"Lo kenapa ngga ikut?"

"Gue puasa"

"Mereka berduaan?"

"Iya. Yura mau ngomong penting sama Haechan"

Hyunjin terlihat kusut. Lia tersenyum. Dasar bego.

"Kenapa? Lo cemburu?"

"Ngga lah." Hening sesaat.

"Minggu mereka mau kemana?" Hyunjin tidak bisa menahan dirinya lagi. Dia harus tau apa yang terjadi.

Lia terdiam sesaat. Berusaha memahami situasinya.

"Minggu?"

"Iya, gue ga sengaja denger. Katanya minggu mereka mau jalan berduaan. Kemana?"

Lia tersenyum. Paham

"Oh, yang tadi pagi. Ngedate. Ke mall x minggu besok. Kayanya si siang. Soalnya mereka mau makan siang disana sekalian mau nonton juga" wajah Hyunjin makin kusut. Senyum Lia makin lebar.

"Lo mau nyusulin?"

"Lah ngapain gue nyusulin orang yang lagi kencan?" Hyunjin merebahkan kepalanya lagi ke meja. Memejamkan mata.

Entah kenapa hatinya sakit. Mungkin karena Yura sahabat yang dia sayang. Dia tidak ingin berbagi Yura dengan teman yang lain. Tapi kenapa cuma Yura yang bikin dia ngerasa kaya gini. Kenapa waktu Han jadian sama chu Hyunjin tidak merasa seperti ini.

"Lo yakin ga suka Yura jin?" Lia tiba-tiba bertanya

"Suka gue sama Yura. Dia sahabat gue yang paling baik." Hyunjin belum membuka matanya

"Bukan suka kaya gitu. Sebagai cewek. Sayang. Pengen pacarin. Ngga ada pikiran kaya gitu?"

Hyunjin terdiam. Membuka matanya. Jujur dia tidak pernah sedikitpun berpikir kesana.

"Lo gapapa Yura jadian sama cowok lain?"

Hyunjin terdiam. Bel tanda masuk berbunyi. Lia kembali ke kursinya. Hyunjin kembali memejamkan matanya. Membayangkan Yura jalan berdua Haechan. Dia tidak rela. Ga pengen Yura sama Haechan. Mungkin karena dia tidak suka Haechan?

Tapi mungkin bukan Haechan masalahnya. Bahkan kalo Yura jalan sama kak Jaehyun ketua osis yang Hyunjin segani karena terkenal baik dan pintar pun Hyunjin juga ngga rela. Jadi pada dasarnya dia ga rela Yura sama siapapun selain dia. Dia pengennya Yura selalu dideketnya. Pengennya Yura cuma sukanya sama dia. Mungkin bener kata Lia, dia sayang Yura. Ga pengen kehilangan Yura.

Hyunjin duduk tegak. Yura balik dari kantin duduk di kursinya. Wajahnya terlihat sangat bahagia. Dia lalu bercerita separuh berbisik dengan Lia. Hyunjin tidak bisa mendengar apa yang bereka bicarakan.

Melihat Yura bahagia. Hati Hyunjin sakit. "Kenapa gue baru sadar sekarang?" "Kayanya udah terlambat. Yura keliatan bahagia banget sama Haechan"

Secondlead (hwang hyunjin) - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang