4

39 9 0
                                    

Hari ini pelajaran olahraga. Udara luar biasa panas. Pak Choi Minho guru olahraga lagi bersemangat tinggi. Baru kumpul anak-anak sudah diperintahin lari keliling lapangan bola 5x. Setelah lari, saat capek belum ilang beliau memerintahkan anak2 untuk berlatih volly berpasang-pasangan.

"Li, lo sama siapa ?" Hyujin mendekati Lia.

"sama Yura lah jelas, knapa? Lo mau sama Yura juga ?" Lia menggoda Yura. Yang digoda Cuma bisa diem mematung. "Lia gila. Lia gila. Lia gila." Batinnya sambil melotot. Yang dipelototin Cuma senyum-senyum aja gatau diri.

"ngga, nanya doang gue, gue sama han"

"hah? Sama gue? Gue udah sama seungmin. Lo tadi bilang sudah ada barengan" han ga terima.

"yauda lo sama Yura aja, gue sama Yeji" Lia cepat2 menarik Yeji yang berdiri di sebelahnya.

"lo belum ada pasangan kan?" tanyanya pada Yeji

"belom, Ryujin ga masuk hari ini"

"oke gue sama lo" Lia memutuskan.

"Yura sama hyunjin yaa, semangaaatt" Lia luar biasa pengertian. Sampe gila.

"aduh, Lia gila. Gimana gue bisa olahraga bener kalo gini caranya" batin Yura dengan wajah memelas minta tolong lewat tatapan pada Lia. Yang diabaikan. Lia Cuma senyum-senyum sambil berlalu menggandeng Yeji.

"lo sama gue ya Ra" hyunjin mengambil bola

" oke" Yura gugup

Tidak banyak yang bisa dilakukan. Cuma beberapa kali saling servis bola. Yura tidak banyak bicara. Dia terlalu gugup. Berusaha sebaik mungkin main volly, olahraga yang dia paling ga jago. Berusaha agar tidak terlalu terlihat bodoh di depan Hyunjin. Beberapa kali dia gagal menservis. Hyunjin Cuma tertawa aja liat Yura. Tawa yang bikin Yura makin ngga fokus.

"biar aja aku keliatan bego. Asal bisa liat ketawa dia kaya gini" batin yura. Diam-diam Yura bersyukur.

"jangan kaku Ra, lemesin" Hyunjin mengajari Yura setelah Yura gagal untuk yang kesekian kalinya. Hyunjin jago olahraga. Hampir semua olahraga dia bisa. Tapi dia ga ikut ekskul olahraga. Dia terlalu malas buat berkeringat

"Kaya gini" dia mencontohkan

" gini ?" yura gagal lagi. Lalu memegang tangannya yang mulai memerah karena bola. Hyunjin menghampirinya. Tersenyum teduh.

"haha, ternyata ada yang lo ngga bisa ya. Pelajaran aja lo pinter." Hyunjin terkekeh gemas.

"wah tangan lo merah tuh." Hyunjin memandang tangan yura dengan khawatir.

"posisi tangannya gini Ra" Hyunjin memperagakan.

"gini ?" Yura mencoba mengikuti. Tapi ternyata masih salah. Hyunjin lalu memperbaiki posisi tangan Yura. Tangan Hyunjin menyentuh tangan Yura lembut mengaturnya ke posisi yang benar. Jantung yura serasa mau copot. Yura memohon agar suara jantungnya tidak terdengar. Bakal malu kalo hyunjin tau.

"nah itu baru bener. Trus ininya lemesin waktu mukul bolanya, kalo kaku ntar lo kesakitan" tangan Hyujin bergerak ke pergelangan tangan Yura dan memegangnya. Gitu aja Yura deg-degan ga karuan. Dia merasa pipinya panas.

Sesi olahraga akhirnya selesai. Hyunjin tiba-tiba ngilang .

"ciye Yura, gimana tadi ?" Lia menggoda Yura menghampiri Yura yang masih duduk-duduk di pinggir lapangan.

"lo gila Li" Yura tersenyum tidak bisa menyembunyikan kesenangannya.

"Mana sekarang si Hyunjin?" Yura celingukan.

"entah. Tiba-tiba ngilang"

Tiba-tiba hyunjin muncul di kejauhan. Di tangannya ada 2 botol air mineral dingin. Ternyata dia dari kantin.

"Li,buat lo" kata hyunjin sambil meberikan sebotol air mineral pada Lia

"yang itu pasti buat Yura kan ?" Lia menerima air mineral yang diulurkan Hyunjin dan mengambil 1 botol lagi dari tangan Hyunjin satunya dan memberikannya pada Yura. Hyunjin menoleh pada Yura dan tersenyum.

"diminum ya Ra" Hati Yura acak-acakan.

"diminum ya Ra" Hati Yura acak-acakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jangan lupa vote ya temans ❤

Secondlead (hwang hyunjin) - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang