Dua minggu berlalu, turnamen voli Bokuto hanyalah sebuah alasan untuk melakukan pemeriksaan rutin. Kuroo menatap keluar jendela dengan sendu, pemandangan paling menyakitkan yang selalu ia hindari akhirnya terjadi.
Dimana kekasihnya Kenma tengah terlelap dengan kepala menyeder di sisian ranjang. Menggengam lengan Kuroo erat dengan raut lelah dan lingkar hitam diarea matanya. Kuroo mengangkat lengan dengan berat, mengusap surai yang selalu menguarkan bau yang maskulin namun terkesan lembut.
Rasa sakit yang selama ini ia tahan akhirnya mengalahkan egonya. Kuroo mencapai batas dan berakhir terbaring tak berdaya. Ia dulu berpikir dengan memutus hubungan bersama Kenma adalah pilihan terbaik. Tanpa melihat jika itu hanya akan membuat Kenma lebih sedih dari sebelumnya.
"aku kalah," gumamnya parau, dikecupnya pucuk kepala sang terkasih. Ia membuka ponsel lalu tersenyum saat mendapati foto Kenma menjadi tema Loockscreen miliknya.
Tok tok tok
"Kuroo-san apa kami boleh masuk?" tanya seseorang diluar.
"masuklah." jawabnya lemah, ia masih senantiasa mengelus rambut Kenma yang terasa begitu lembut.
Seseorang berperawakan jangkung diikuti pria pendek dan beberapa orang lainnya masuk dengan hati-hati setelah Kuroo memberi isyarat bahwa Kenma tengah tertidur.
Lev Haiba, Yaku dan beberapa anggota team lain masuk tanpa bersuara. Mencari tempat duduk lalu berdiam diri menunggu setter kebanggan terbangun. Setiap orang menatap sendu pada pasangan fenomenal saat mereka masih bermain voli dulu.
Lima belas menit berlalu mereka masih berdiam diri tanpa suara, hingga Kenma akhirnya membuka mata lalu bangun dengan surai yang sedikit teracak.
"Kapan kalian datang?" ujarnya dengan suara serak khas bangun tidur. Lev Haiba memberikan segelas air pada pemuda pemilik mata kucing itu. Ia tersenyum penuh perhatian.
"minum dulu senpai." ujarnya sambil tersenyum.
"arigatou," Kenma meneguknya setengah. Ia kembali menyimpan gelas diatas nakas. Kuroo menatap interaksi itu iri, seharusnya ia yang memberikan Kenma minum. Tapi tangannya terlalu lemah untuk digerakan.
"kami datang untuk menjengukmu Kuroo," ucap Yaku mewakili setiap anggota yang hadir.
"terima kasih semua, kalian masih perhatian padaku. Aku benar-benar terharu." ucap Kuroo pelan. Tidak seperti biasanya yang berisik dan memekakan telinga. Kini Kuroo terdengar lebih lemah.
"itulah gunanya teman, benarkan semua." Haiba terlihat antusias. Anggota lain hanya mengangguk setuju, mereka tidak ingin merusak suasanya bahagia ini. Meski tidak bisa dipungkiri jika didalam hati mereka terdapat kesedihan dan rasa tidak percaya saat melihat keadaan mantan kaptennya.
Semua orang diliputi rasa haru, menceritakan masa lalu bahkan masa sekarang dimana setiap anggota sibuk dengan kegiatan masing-
masing. Kenma tersenyum lembut saat kembali mendapati Kuroo berwajah cerah. Meski ia tahu pria itu menahan perasaan sakit di tubuh maupun didalam hatinya."kapan-kapan kita bisa mengadakan pesta barbeque lagi dirumahku, bagaimana mina?" usul Haiba antusias.
"ide bagus, apalagi bos kita Kenma-san sukses besar dengan perusahaannya." ujar Yaku menyetujui usulan Lev sambil menggoda Kenma yang daritadi terdiam.
"hai, kudengar Kenma mensponsori Shoyou. Bukankah itu keren." ujar Fukunaga menambahkan.
"Hinata memang hebat, dia benar-benar mengejar mimpi dengan penuh semangat.
Aku jadi iri." Haiba mengetuk dagunya pelan. Mendengar hal itu Kenma terkikik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Kuroken][COMPLETED]
FanfictionCerita ini bukanlah tentang perihal rasa sakit yang Kozume terima, tapi perihal jika ia telah jatuh cinta pada rasa sakit itu sendiri. [start : 20/10/2020 finish: 16/01/2021 Status : END] Warn! Yaoi/bxb! Bagi homophobic harap skip dan jangan memaksa...