28

36.4K 2.1K 127
                                    

Holaaaaa..
Maaf lama gk update di cerita yang ini.
Oya.. Sebelumnya Ondet minta maaf kalau ada bagian cerita yang gak pas atau agak keluar dari alur cerita chapter sebelumnya ya hehehe..
Jujur agak lupa sama jalan ceritanya, kalau ada waktu bakal ondet revisi..
Oke deh..
Lanjut aja...


Setelah pertemuannya dengan Bryan, Clara benar-benar berusaha untuk tidak hadir disetiap kali ada rapat antara perusahaannya dengan perusahaan Bryan.

"Jadi, kali ini apa lagi alasanmu untuk tidak menghadiri rapat dengan perusahaan Bryan, Clara?" Tanya Viona yang mulai jengah dengan kelakuan Clara.

"Hmmm.... Aku sudah tidak ada alasan jadi, mari kita temui si Mantan," jawab Clara santai membuat Viona memicingkan matanya.

"Kau sungguh tak pernah memiliki perasaan sedikit saja dengan Bryan saat kalian bersama?"

"Jelas tidak, kau tau aku menerima perjodohan hanya karena tak tega dengan orang tuaku."

"Apa kau yakin?" Viona mencoba menyudutkan Clara agar Clara berkata jujur, padahal Clara sudah berkata jujur.

"Kenapa pertanyaanmu seperti memaksa untuk aku menjawab 'Iya', Vi?" Kali ini Clara yang menatap jengah kearah Viona.

"Hehehe.. Habis kau tak pernah memiliki hubungan lagi dengan pria lain setelah cerai dengannya dan juga kau selalu menghindar tidak mau bertemu dengannya, aku kan jadi curiga," bela Viona untuk dirinya sendiri.

"Ck.. Aku hanya malas untuk melihat wajahnya. Andai dia tidak mengambil haknya secara paksa dulu, aku akan menjadi janda perawan dan tidak akan kehilangan bayi yang tidak aku ketahui kehadirannya," ucap Clara memelan di akhir kalimat.

Merasa mengungkit hal yang sensitiv untuk Clara, Viona menepuk pundak Clara. "Hey... Dia sudah bahagia disana, lebih baik kau doakan saja dia dan segeralah memberikannya adik, aku rasa baby akan bahagia jika ia memiliki adik," ucap Viona berusaha mencairkan suasana.

"Sembarangan, bagaimana aku bisa membuatkannya adik, Papa baru saja aku belum mencarikannya," sungut Clara.

"Salah siapa selalu menjauh jika ada laki-laki yang mendekatimu."

"Is... Aku tak suka cara pendekatan mereka padaku."

"Kalau begitu kau buat saja bayi tabung," celetuk Viona.

"Ide yang bagus," jawab Clara kemudian meninggalkan Viona yang tercengang dengan jawaban sahabatnya itu.

"Hey.. Hey.. Aku hanya bercanda jangan serius, kau harus menikah dulu baru membuat anak."

"Tidak.. Tidak.. Kau benar. Aku bisa saja membuat bayi tabung, nanti aku akan mengutarakan idemu pada Papa dan Mamaku."

"Oh.. Tidak.. Tidak.. Kau ingin bibi memukul pantatku dengan sapu ijuk untuk membersihkan tempat tidurmu itu," jerit Viona.

"Hahahahaha... Makannya jangan asal bicara sudah, ayo kita temui si mantan tak berguna itu untuk rapat terakhir kerjasama ini," ujar Clara semangat.

"Jangan membuat alasan tidak jelas jika sudah ditempat."

"Kau pikir aku anak kecil Vi."

My Ex-Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang